Tampilkan postingan dengan label seni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label seni. Tampilkan semua postingan

12 Sep 2012

Penyesalanku padamu Juwita.

laksana panah patah hilang tanpa arah
tergeletak terluka dalam balutan duka
hanya terdiam menanti lapuk termakan usia
tanpa tau kapan sukma akan tinggalkan raga

kupandang langit senja suram
membayang sebuah tangis yang dulu pernah kutingal
jauh sembunyi dibalik gunung dan hamparan sawah
ada senyum dan rindu yang kutinggal
kini raga tak ubahnya kepompong kosong
dimana sukma dan rindu telah lama hilang
tingalkan aku dalam kesendirian

apalah arti kupunya raga ini
apalah guna ada waktu yang berputar
jika tiada lagi kapalku mampu berlayar jauh
dimana tempat berlabuh tiada lagi kudapat
hanya padang gersang dan kali kering yang tersisa

lama hanya berjalan tanpa tujuan
habiskan waktu sisa hidup menua
terbayang sesal yang dulu pernah kurasa
masih sakit menghujam dada

kupanggil dirimu juwita
bersama senyman bibir merah
kutunggu dirimu di tikungan gang rumah
bertemu dan menjalin sebuah cerita kasih

tiada sanggup aku jauh menerwang cerita itu
hanya getir yang terasa sesak dalam dada

aku ini laksana rama yang tiada sanggup bertemu sinta
hanya membayang dan mencumbu bersama malam
entah apa yang dulu kuperbuat
lepaskan dirimu tinggalkan pelukan

aku kini hanya sendiri berteman sesal
terkungkung dalam lamunan
sering aku tersenyum dalam kesendirian
membayang tawa dan senyumu

tiadakah kau tau juwita
harum parfummu masih tercium dalam semilir angin senja
semakin buatku terduduk sedih sesali diri
lembut belaimu masih teringat dalam setiap jengkal raga ini
semua itu yang bisa ku ingat darimu juwita

angin senja kian dingin menusuk raga
getarkan tulang bekukan sukma
perlahan kusapu bayangmu di awan senja
bersama senyuman bibir merahmu

10 Sep 2012

Aku Pergi


Aku Pergi
Mega telah menghitam bagiku
surya padam berasap kelabu
rembulan remuk tercecer jatuh dalam pelukan
hari kian melambat dalam untaian sang waktu

Tiada yang dapat ku kata di penghabisanku
Tiada sesal ataupu duka hantui sukma
hanya tenang dan damai merambat dalam raga

Aku menghilang bersama wangi melati dan kenanga
Semilir hilang bersama angin fajar
sejuk dingin dalam balutan embuk pagi

sebelum sukma jauh pergi dan hilang
kan kuucap sebuah kata dalam dingin raga
kalian akan selalu ku rindu.


sajak kerinduan


sajak ini kutulis dengan mesra
bersama sejuta doa terangkai dengan cinta
tentang kerinduan abaadi seorang hamba
entah dimana kan ku sandarkan perahu rindu pada dirinya

hati terdiam dan membisu
terdiam dalam pelukan dingin malam tanpa dirimu
terbenam rindu terkubur dalam sanubari

rengkahan hati menjerit dalam malam
saat malam mulai perlahan bentangakn layar kelam
saat rindu perlahan hampiri jiwa
dimana batas waktu terputus dalam hening malam
dimana perindu hanya terdiam dalam kebisuan

Aku terdiam dan menatap hari
menunggu tanpa tujuan dan kepastian
kapan kita kan bersua
kembali bercumbu dalam tepi malam

ada rindu tertanam dalam sanubari
rindu tanpa tepi dan tanpa peraduan
kutanya rembulan mati
kutantang mentari bisu
dan bintang hanya mengerling manja menggoda
ketika kutannya tentang rindu

dimana kan kulahbuhkan bahtera rindu ini
jika tiada dermaga kudapat
laksana mayat aku terdiam dalam kebisuan
nanti jika tiada waktu kan berulang
maka aku hanya perindu yang menghina rindu
tanpa tahu dermaga rindu sandaran jiwaku

30 Agu 2012

Dialog rindu Surat Cinta


teruntuk adinda
kutulis seuntai rindu bersama hennig malam kian membisu
malam kian larut dalam hening kebisuan
bersama nyanyian jangkrik di pematang sawah tetangga

entah berapa purnama lewat berikan senyuman
gurat getir satir menggores hati
kau dan kau tertusuk sebilah belati rindu
bukan darah yang keluar basahi diri
hanya tangisan-tangisan rindu menggema gaungi dinding jiwa

malam kian menepi dekati fajar
rembulan hendak memeluk mentari hanya sejenak
lepaskan hasrat rindu semalam tak bertemu
dan ada rasa cembru dalam diriku
kasih..

malam kian menghilang di balik bukit seberang
ayam jago telah bersiap busugkan dada
bangunkan sukma yang terlelap mimpi
kini ku akhiri surat ini.
aku akan masuki dunia mimpi sbelum fajar membunuh sepi
terselip harap dalam hati..
semga ada dirimu dalam mimpi malam ini..

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

kakanda yang bersamayam dalam jiwa
bertahta laksana raja gung binantara dalam hati
taukah dirimu betapa rindu telah lama membeku
sisakan sayatan-sayatan kecil dalam jiwa sepi ku

disini aku terpasung rindu yang membeku
dan ku tahu disana kau tersayat rindu yag menggebu

biutiran rindu kuronce dengan benang kesabaran
kujadkan hiasan diri ketika mendoa
kuselipkan namamu dalam setiap pintaku pada-Nya

kanda..
ada rasa getir selimuti hati
ketika malam kian larut tinggalka senja
aku hanya seperti serigala malam yang melolong pada rmbulan
cemburu menatapnya mencumbu para bintang
 terbersit tanya dalam jiwa
akankah kau mendua atau melupa
tinggalkan diriku di tepi malam yang kian sepi tanpa bintang.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

getir rasa hati
tangisan jangkrik menyayat hati
sembilu malam membelai jiwa bersama hembusan lirih angin
aku hanya bisa diam membisu membaca surat darimu
entah setan apa rasuki jiwamu
kau ragukan cinta ini untukmu

tak usah kau tanya dan ragu
aku bukanlah pujngga atau para panyair
berikan kata-kata romantis

aku bukan juga pngobral janji saat pemilu
janji hilng bersama datangny kuasa

kini bersama mlam yang kian sebarkan magi henignya
aku tak akan mejadi rama yang ragukn cinta tulus shinta
aku akan menjadi diriku yang selalu mencintaimu
tak usah ada ragu bersemayam dalam hati
percyakan dirimu
karena hatiku haya untukmu ksih..

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

kelebat bayang kalong lewati malam
entah darimana dia berada
rigkih kuda andong pecah hening malam
dan aku trsipu malu siratkan senyum mrindu

tiada kata yang akan aku katakan
tiada klimat yang akan aku rangkai utnukmu
bersma sepucuk surt merah muda ini aku titipkan
sebuah ciuma mesra untukmu kakanda.

10 Agu 2012

rindu untukmu


Kini tiada lagi kita bersua atau bertegur sapa
hanya sebayang rindu yang temani hari penuh luka
terkadang terngiang suara merdumu mengalun mesra
bangkitkan kenagan yang lama sirna

jika malam kian menghitam
aku hanya bisa mencumbu dirimu bersama bayang-bayang
kemudian menghilang bersama fajar

ingin aku membunuhm
kemudian menguburmu dalam liang waktu
dan tingalkanmu dalam kelam hatiku

diam-diam aku menaruh rindu pada dirimu
pada setiap waktu yang kian berlalu
pada semilir angin yang berhembus menggoda
pada mentari yang terus bergati
dan pada rembulan yang terangi malam

aku laksana senja hari
puncak mentari merindu rembulan
lepaskan hasrat meski hanya sejenak

aku disini hanya bisa menanti
berdiri membisu tanpa kata
terdiam sembari membunuh hati
berharap esok mentarihadir kembali
terbangun membakar rindu untukmu

9 Agu 2012

hasrat malam..

hitam rambutmu bergelung cantik
semerbak aroma melati menggoda jiwa
temaram lampu kamar buatmu terlihat begitu menggoda
terkenang akan hasrat yang lama telah tertunda

kasih taukah dirimu lama aku menyimpan rindu
tatkala sang waktu mengurungku dalam pergantian waktu
kini menatap dirimu buatku membeku dan bisu

semilir angin malam membelai mesra dirimu
nyala lilin bergoyang hendak mati
dan tinggalkan kita dalam kelam dan sepi
namun tiada hasrat untuk mencumbu dirimu
karena ingin aku puas mentapmu dan berbincang denganmu

entah berapa banyak malam berlalu tanpa dirimu
aku hanya bisa mencumbu dirimu disela-sela bayang malam
dan mendambamu dalam sinaran rembulan

kini dirimu begitu syahdu dalam sendu
kini tiada lagi aku bisa berkata padamu
karena menatapmu buatku membeku dalam rindu

masihkan teringat dalam ingatanmu
seuntai anggrek bulan dariku
perlambang rinduku yang ku singgahkan pada rembulan
kini tiada lagi rindu dalam hatiku
karena dirimu begitu dekat dengan sukmaku

kini biarkan malam berlalu dengan kuasanya
dan kita menghilang dalam sepi dan kelamnya
berdzikir bersama semilir angin cinta malam ini

8 Agu 2012

Rindu itu Bangsat.


Rindu itu bangsat.
hilangkan akal dari pikiran
lenyapkan sukma dari raga
tiada sanggup menatap malam yang sepi
cemburu menatap rembulan mencumbu bintang

Tiada aku sanggup menghindar dari rindu ini
yang telah membuncah dalam dada
bayangmu selalu melintas dalam kedipan mata
harum tubuhmu mengusik diriku
hangat tubuhmu buatku merindu

Masih terdengar tawamu hiasi hari
kenapa dirimu harus selalu membayangiku
haruskah aku getarkan langit malam untuk hadirkan dirimu
harsukah aku menambak samudra laksana Rama tuk bertemu Shinta
hanya kegalauan yang aku rasa dalam hati ini

Rindu itu memang bangsat
hanya bisa buat hatiku membeku
menatap fotomu di dalam dompet usang
mencumbu bayangmu bersama waktu berganti
dan menggantung harap bertemu di dinding hati terdalam

jangan salahkan jika kini kau umpat dengan mesra
karena tanpa rindu dalam hatiku tak akan ada cinta untukmu
maka biarkan kuumpat rindu ini dengan mesra
agar cinta untukmu tetap berada dalam hatiku
inilah rinduku yang bangsat untukmu

7 Agu 2012

membunuhmu dengan manis..


Aku ingin membunuhmu dengan manis
bersama gerimis malam yang kian sinis
ada dendam dalam tetesan hujan malam ini
bersama gelegar petir membelah mega
siratkan wajahmu yang begitu manis

sejenak aku hanya terdiam menanti di sudut malam
menatapmu denga penuh sayang dan rindu
terimalah sebuah kematian ini
dengan keindahan dan nyanyian jeritan
bersama lolongan serigala tua merindu rembulan

aku rindu dan begitu mencintaimu
kan ku beri hati ini hanya padamu
mintalah rembulan maka kan kuberikan seisi langit untukmu
jangan kau terdiam dan menagis dalm sepi malam ini
maka biarkan kupeluk dirimu dengan sejuta rindu
dan temuilah ajalmu dengan senyuman

kau begitu manis
buatku tiada sanggup berpaling
maka aku tiada sanggup berbagi
dirimu hanya milkku
maka tetaplah kau terdiam dan menjadi milikku

mentari kembali hadir dengan hangat senyumannya
dan sukmamu kembali menghilang dengang keindahannya
maka biarkan kukecup kening dinginmu
karena aku mencintaimu.

4 Agu 2012

Malu merindu...


senandung merdu anak manusia
ceritakan tentang hati yang lama merindu
tapi malu perlahan hinggapi rasa
hingga ia tenggelam dalam kerinduan semu

apalah arti rindu dalam hatimu
jika kau hanya terdiam menunggu
tiadakah rasa malu dalam hatimu
sebagai perindu yang melihat bayang-bayang semu

lihatlah pada mentari dan rembulan
mencumbu rindu pada langit senja
ditemani bintang temaran melepas rindu lama menunggu

kini apa yang buat dirimu menanam ragu
mana hasrat cinta yang dulu menggebu
mungkin kini elah mati dan jadi debu
atau kau hilang dalam bayang semu malu

sudahlah untuk apa lama menunggu
lama-lama busuk rindumu dimakan kutu
pergi dan temuilah dewimu
disana dia menungu dengan senyuman indah untukmu.

2 Agu 2012

Ilalang kembali menari


ilalang kembali menari
diantara semilir angin senja
temaram mentari indah hiasi mega
dibalik kisi-kisi lembayung senja cemara

lirih senandung senja mengalun mesra
mengalir pelan susupkan rindu
membelai dan mencumbu hati yang terdiam

ilalang hanya menari menggoda
menari dalam alunan senandung kerinduan
pada sesuatu yang kini entah berada dimana
sembunyi dan menati terdiam dalam sepi
terbaring di antara mega senja

lekukan indah dalam tarian
siratkan harapan dalam lamunan
untuk mencumbumu sekali lagi
dalam balutan hangat senja ini

dinda..
disini aku menari dalam sepi
senja terkadang terlalu perih untuk ku lalui
aku hanya menari sendiri
sering meraba dalam lamunan
bangkitkan dirimu dalam bayang-bayang

lama waktu hanya menyapa sepi
tinggalkan aku dalam tarian kesepian
bersama rembulan yang makin menghilang
tertelan dalam keheningan malam

tiada lelah aku menunggu
menari dalam kesepian
hilang bersama malam
bangkit bersama mentari
dan mencumbu bayang dalam senja.

31 Jul 2012

Atas nama bila aku bertanya..


Atas nama bila aku bertanya
pada sukma yang terdiam sepi
pada hati yang sendiri menunggu mati
pada manusia-manusia yang berkata suci

Atas nama bila aku bertanya
tentang hati yang penuh dosa
tentang sukma yang terkubur debu
tentang pikiran yang terbakar api

Atas nama bila aku bertanya..

Bila malam tak berembulan
Bila rembulan tiada berbintang
Bila hari tiada bermentari
Bila mendung tanpa hujan
Bila angin enggan berhembus
Bila jagad berhenti berputar
Bila esok pagi tiada terjadi
Bila sukma hilang bersama fajar

Apa yang akan kau panjatkan malam ini ?

23 Jul 2012

persembahan terakhirku..

Malam mulai terlihat hilang
tenggelam dalam sepi dan heningnya dunia
gemerisik daun terdengar lirih isyaratkan kesepian
menari lemah gemulai dalam cumbuan angin malam

satir getir lilin terbuai
diombang ambing angin malam
seakan ingin mencumbunya tanpa henti
malam belum larut dalam kelam
tapi sepi tenggelamkan malam dalam hening

nanar matamu terbayang dalam lamunan
mentap sepi pada diriku
aku yang akan hilang dalam kabut fajar nanti
hilang rupa dan bentuk
sisakan kenangan usang yang akan lapuk

Disini aku berdiri
menatap dan berbicara
bukan dari mulut tapi dari hati
tentang apa yang kini akan aku akhiri

rembulan terdiam dalam peraduan
tersenyum sinis dibalik kelambu awan

kawan,
lama waktu kian berganti
dimana hujan tersusul oleh kering
dimana mekar terganti oleh layu
disana akan ada cerita tentang kita
dimana kita menanantang dunia
dengan tawa dan senyuman

Inilah persembahan terakhirku
kan ku persembahkan penuh tangis dan duka
diamana tawa kian menipis
dimana senyuman kian menghilang.

Inilah persembahan terakhirku.
dengan hati yang penuh sayang dan rindu
disana selalu ada nama dan wajahmu
hingga nanti aku mengnhilang dalam kabut
nama dan wajahmu akan selalu ada disana
menanti dengan sabar untuk bertemu kembali.

malam mulai hilang kawan
tergantikan oleh tetes hujan
sepi dingin menembus sukma
bekukan hati pedihkan luka

terimalah dengan segenap hatimu
jangan berpaling atau menghilang
ini aku persembahkan untukmu
sebatas kata yang berasal dari jiwa.

ini persembahan terakhirku
ingatlah dalam jiwamu
karena jika fajar menyingsing
maka aku akan hilang dan musnah.
bersama kicau kepodang pagi nanti.

21 Jul 2012

percayakan hatimu kawan..


Malam bergetar dalam tangisan
meraung dan menjerit merobek sepi
dimana jiwa terpisah dari kumpulan
melayang sendiri susuri hari

Nanar mata kian berkaca
bening dingin mengalir pelan
tiba-tiba basah rasa pipi ini

Ada sakit akan kehilangan
ada rindu yang akan terus menggebu
pada jiwa yang kini pergi entah kemana
tersesat atau hilang dalam kabut dunia

malam kian menghitam
seiring dingin yang perlahan menusuk kalbu
bersama hembusan nafas yang mulai mengembun

percayakah kalian akan keajaiban
dimana adam bertemu sang hawa
sedangkan mata kita tiada pernah melihat

percayakan hatimu..
dimana kita kan bertemu
dibawah langit malam.
berteman rembulan dan para bintang
kita kan kembali merangkai tawa dan memeluk asa

percayakan hatimu kawan..

19 Jul 2012

Aku mencintaimu..

Aku terpaku terdiam
mencoba menyusun kata yang tiada kudapatkan
memandangmu seakan penuh kesenangan
membutakan hati dan pikiran

Jiwaku seakan membeku dalam pandangan
tapi juga membara dalam lamunan
menatapmu penuh dengan kekaguman
wajah manis penuh cinta

Lama rasa hilang dari dalam jiwa
terbang hilang entah kemana
tapi kini dia kembali bertahta
menggoda hati untuk merasa kembali

Inikah yang mereka sebut dengan cinta
semoga bukan hanya ilusi mimpi semata
karena semua begitu nyata
terbangkan aku dalam angan kasih dunia

Kemanakah aku harus mengadu
tentang rasa hati yang tak tentu
mungkinkah malam mau mendengar
atau dia juga ikut membisu

Rembulan manis di bibir malam
ingin ku kecup mesra merah bibirnya
biar dia tau akan hangat cinta yang kurasa

Ada ragu mengusik dalam hati
akankah dia mau bersanding disisi
atau berpaling dan kemudian pergi
tinggalkan aku dalam ilusi mimpi

Masa bodoh dengan ragu dalam hati
karena kini aku menatap bidadari
berbalut kulit hitam manis
luluhkan hati dan bekukan sanubari

Waktu terasa melambat bagiku
memandangmu tiada jemu
bidadari di depan mataku
siratkan sebuah cinta yang lama kutunggu

Laksana hujan di musim kemarau
kau kembali basahi hati yang lama gersang
tumbuhkan bulir cinta yang lama tertanam
namun terkubur dalam pasir penantian

Tak perlu lagi aku berlama dalam lamuna
pikirkan kata yang tiada kudapat
kini akan aku katakan isi dalam hati
tentang rasaku pada dirimu

Hai bidadari hati
lama aku menanti hadirmu
ceriakan hati yang kian semu
kini terimalah rasa yang tulus dari hati ini
bahwa aku mencintaimu.

16 Jul 2012

Sabtu kelabu..

 1
Hari sabtu pagi itu
hujan turun tersirat sendu
entah siapa terbaring beku
tangis membuncah dan menderu

Dingin pagi tiada terasa
mendekap hati yang penuh duka
wangi melati dan juga kenaga
semerbak menyelinap di awal pagi

Pagi itu semua bisu
menatap pilu mayat beku
terbujur kaku tanpa ragu
terbungkus kafan putih pengantar mati

Siapa dia yang terbujur kaku
tanpa sesal dia terdiam
tinggalkan kenanngan yang mulai usang

Siapa dia yang terbujur kaku
dahului waktu menghadap ilahi
bersama sejuta mimpi yang kini jadi debu

2
Semua hanya terdiam
membisu tanpa kata dan senyuman
Air mata deras mengalir
basahi kemeja hitam pagi itu

Hai kau yang terbujur kaku !
tiadakah sesal dalam dirimu
tinggalkan mereka tanpa alsan
hanya demi egois semata

Teringat senyum hangat dan tawa segar
menyapa hangat sanubari jiwa
tiada duka terlihat dalam wajah
karena disana hanya ada kepalsuan darimu
dan semua itu baru kemarin kurasa

Siapakah kau yang terbujur kaku pagi itu
berjuta tanya menghentak dalam dada
berdenyut-denyut mendesak kepala

Sebersit wajah mulai nampak
putih pucat tanpa senyuman
hanya dingin aroma kematian

3
Aku terdiam dan terpana
meraba wajah tanpa ragu
akankah ini hanya bayang semata
sebuah mimpi di tidurku pagi itu

Tergeletak diam sebuah nisan
warna hitam legam serupa arang
beruliskan sebuah nama bertinta emas

Kembali aku hanya terdiam
bangunkan diri dari mimpi
tapi ini bukanlah mimpi
ini nyata dan merobek sukma

Dalam nisan tertulis namaku
aku terdiam terbujur kaku
kini aku tau siapa mati

diriku mati pagi itu
melayang hilang bersama sukma
tinggalkan raga terkubur tanah

aku telah mati
di hari sabtu pagi itu..

13 Jul 2012

rinduku membuncah


rinduku telah membuncah
menutup mata
membungkus sukma
rasa jarak tiada berguna
pisahkan hati yang mulai berlari

baru ku jejakkan kaki di atas nama cinta
merajut kasih bersama dikau
kini jarak membentang luas
pisahkan hati dan jiwa ini
disana gunung dan sawah membentang
menghadang rinduku padamu

kasih..
tiada lagi kuasa menahan rindu
kapan waktu akan kembali
menyatukan hati dan raga ini

rindu ini telah membuncah
membungkam sukma
merantai raga

ada tanya bergumam dalam hati
akankah dikau mendua
atau aku melupa

kini waktu kian berlalu
entah kapan kita bertemu
tapi jangan ada ragu
karena hati hanya untukmu

11 Jul 2012

diam-diam aku terdiam


diam-diam aku terdiam.
dalam diam tanpa aksara.
 sepi hening terkungkung diam
membisu berontak sepi

malam terdiam dalam kelam
terbungkus pedih yang tiada terungkap
kenapa aku terdiam tanpa alasan
kemudian air mata mengalir pelan

diam-diam aku terdiam
terbungkam perih dalam impian
kata hilang dalam kabut sepi
lenyap tanpa ada arti
kemudian darah mengalir indah

aku terdiam tanpa alsan
tapi hati sepi tanpa tujuan
kemana impian yang selalu berada
kini hilang entah kemana

diam-diam aku terdiam
menanti mentari yang tiada berguna
menunggu malam yang tak akan berada
merindu bintang yang kini menghilang

dian-diam aku terdiam.
kemudian hening dlam kelam
tanpa suara aku terdiam
kemudian tubuh sedingin fajar.

diam-diam aku terdiam.
mengurai sendu yanga tak pernah berujung

diam-diam aku terdiam
kemudian sukma hilang dari raga
dan aku terbunuh dalam diam.

10 Jul 2012

penantian sang gadis


langit kian menghitam
tapi kau tiada beranjak pergi
hanya terdiam memandang hampa
tiadakah kau bosan disana
menatap kosong melayang entah kemana

lihatlah hujan kian menghilang
dibalik gelegar suara petir
ada takut dalam dadamu
akan dia yang akan pergi

dibalik jendela kau hanya terdiam
menatap jalan yang kian menghilang
dalam rimbun ranting cemara
hanya secercah lampu mengintip dari balik kabut malam

lama waktu bergulir menjauh
tinggalkan rasa yang kian menggebu
disana ada bayang pilu
pada dia yang mencuri hatimu

kini detak rindu mengiringi harimu
alirkan sendu rindu yang tiada bertemu
hanya berharap membayang semu

haruskah waktu kembali berganti
sedangkan hati tak ingin berpaling
lama waktu aku menanti
wujud ragamu disisi

aku manusia punya rasa
lelah hati lama menanti
kapan kau akan kembali

malam kian tenggelam dalam hujan
petir kian riang tertawa lebar
dan aku kembali terdiam
menatap jalan yang kian menghilang
berharap ada dirimu disana.

9 Jul 2012

gadis balik jendela..


hai gadis yang terdiam di balik jendela
menatap hampa pada dunia
adakah ragu yang kau rasa
tersembunyi jauh di dalam dada

hujan menebal kaca
siratkan sebuah rindu lama terpendam
ada bimbang dalam matamu
kemana rindu itu kau tuju

akankah kau hanya terdiam menatap mega
menanti dan terdiam dalam bimbang
lama kah kau menanti
terbungkus dalam waktu yang kian berakhir

tawa hilang tak berbekas
tertiup angin menghilang debu
lama rasa kau menanti tiada guna
hanya menunggu bayang ilusi matamu

sadarkah angan dalam pikirmu
menipu dan membayang ada dia disana
knpa kau terdiam dalam lamunan
membayang bayangan yang kian tiada jadi nyata

rindukah kau pada lembut belaiannya
atau kau rindu pada hangat pelukannya
mana yang kau rindukan tiada guna
karena semuanya hanya ilusi yang kau impikan

hujan kian menjadi
menelan malam dalam tangisan dan jeritan
kau masih berdiri terdiam
memandang hampa pada langit malam ini.

7 Jul 2012

kasih tunggulah aku.


hei kau bidadari disana
tidak kah hatimu merasa sepi
jika malam kembali hadir dalam harimu
dan tiada lagi aku disisimu

tiada lagi aku bicara jauh tentang cinta
tiada lagi ragu bercokol dalam jiwa
tak perlu aku ragukan lagi siapa dlam hatimu
karena disana akan ada namaku

kasih..
dulu surat cinta sayang kuberikan padamu
ceritakan betapa aku menginginkanmu
siratkan betapa aku menyayangimu
tapi kini tiada lagi aku berikan itu
karena dirimu sudah jadi milikku

kasih..
kini kutinggalkan kau sendiri
memburu mimpi indah esok hari
kau sendiri berkawan sepi
memendan rindu dalam sanubari

kasih..
kejamkah aku dalam matamu
tinggalkan dirimu bersama rindu
terkungkung dalam jarak dan waktu
menghitung rembulan yang kian berlalu

tataplah gemerlap bintang kala malam
tersenyum mesra melirik menggoda
indah manis mentata jiwa
dikala rindu mengusik dada

kasih..
tunggulah aku sebentar lagi
aku kan kembali kepadamu lagi
nikmati malam purnama sidi
di bukit indah belakang desa..