laksana panah patah hilang tanpa arah
tergeletak terluka dalam balutan duka
hanya terdiam menanti lapuk termakan usia
tanpa tau kapan sukma akan tinggalkan raga
kupandang langit senja suram
membayang sebuah tangis yang dulu pernah kutingal
jauh sembunyi dibalik gunung dan hamparan sawah
ada senyum dan rindu yang kutinggal
kini raga tak ubahnya kepompong kosong
dimana sukma dan rindu telah lama hilang
tingalkan aku dalam kesendirian
apalah arti kupunya raga ini
apalah guna ada waktu yang berputar
jika tiada lagi kapalku mampu berlayar jauh
dimana tempat berlabuh tiada lagi kudapat
hanya padang gersang dan kali kering yang tersisa
lama hanya berjalan tanpa tujuan
habiskan waktu sisa hidup menua
terbayang sesal yang dulu pernah kurasa
masih sakit menghujam dada
kupanggil dirimu juwita
bersama senyman bibir merah
kutunggu dirimu di tikungan gang rumah
bertemu dan menjalin sebuah cerita kasih
tiada sanggup aku jauh menerwang cerita itu
hanya getir yang terasa sesak dalam dada
aku ini laksana rama yang tiada sanggup bertemu sinta
hanya membayang dan mencumbu bersama malam
entah apa yang dulu kuperbuat
lepaskan dirimu tinggalkan pelukan
aku kini hanya sendiri berteman sesal
terkungkung dalam lamunan
sering aku tersenyum dalam kesendirian
membayang tawa dan senyumu
tiadakah kau tau juwita
harum parfummu masih tercium dalam semilir angin senja
semakin buatku terduduk sedih sesali diri
lembut belaimu masih teringat dalam setiap jengkal raga ini
semua itu yang bisa ku ingat darimu juwita
angin senja kian dingin menusuk raga
getarkan tulang bekukan sukma
perlahan kusapu bayangmu di awan senja
bersama senyuman bibir merahmu
Tampilkan postingan dengan label seni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label seni. Tampilkan semua postingan
12 Sep 2012
10 Sep 2012
Aku Pergi
Aku Pergi
Mega telah menghitam bagiku
surya padam berasap kelabu
rembulan remuk tercecer jatuh dalam pelukan
hari kian melambat dalam untaian sang waktu
Tiada yang dapat ku kata di penghabisanku
Tiada sesal ataupu duka hantui sukma
hanya tenang dan damai merambat dalam raga
Aku menghilang bersama wangi melati dan kenanga
Semilir hilang bersama angin fajar
sejuk dingin dalam balutan embuk pagi
sebelum sukma jauh pergi dan hilang
kan kuucap sebuah kata dalam dingin raga
kalian akan selalu ku rindu.
sajak kerinduan
sajak ini kutulis dengan mesra
bersama sejuta doa terangkai dengan cinta
tentang kerinduan abaadi seorang hamba
entah dimana kan ku sandarkan perahu rindu pada dirinya
hati terdiam dan membisu
terdiam dalam pelukan dingin malam tanpa dirimu
terbenam rindu terkubur dalam sanubari
rengkahan hati menjerit dalam malam
saat malam mulai perlahan bentangakn layar kelam
saat rindu perlahan hampiri jiwa
dimana batas waktu terputus dalam hening malam
dimana perindu hanya terdiam dalam kebisuan
Aku terdiam dan menatap hari
menunggu tanpa tujuan dan kepastian
kapan kita kan bersua
kembali bercumbu dalam tepi malam
ada rindu tertanam dalam sanubari
rindu tanpa tepi dan tanpa peraduan
kutanya rembulan mati
kutantang mentari bisu
dan bintang hanya mengerling manja menggoda
ketika kutannya tentang rindu
dimana kan kulahbuhkan bahtera rindu ini
jika tiada dermaga kudapat
laksana mayat aku terdiam dalam kebisuan
nanti jika tiada waktu kan berulang
maka aku hanya perindu yang menghina rindu
tanpa tahu dermaga rindu sandaran jiwaku
30 Agu 2012
Dialog rindu Surat Cinta
teruntuk adinda
kutulis seuntai rindu bersama hennig malam kian membisu
malam kian larut dalam hening kebisuan
bersama nyanyian jangkrik di pematang sawah tetangga
entah berapa purnama lewat berikan senyuman
gurat getir satir menggores hati
kau dan kau tertusuk sebilah belati rindu
bukan darah yang keluar basahi diri
hanya tangisan-tangisan rindu menggema gaungi dinding jiwa
malam kian menepi dekati fajar
rembulan hendak memeluk mentari hanya sejenak
lepaskan hasrat rindu semalam tak bertemu
dan ada rasa cembru dalam diriku
kasih..
malam kian menghilang di balik bukit seberang
ayam jago telah bersiap busugkan dada
bangunkan sukma yang terlelap mimpi
kini ku akhiri surat ini.
aku akan masuki dunia mimpi sbelum fajar membunuh sepi
terselip harap dalam hati..
semga ada dirimu dalam mimpi malam ini..
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
kakanda yang bersamayam dalam jiwa
bertahta laksana raja gung binantara dalam hati
taukah dirimu betapa rindu telah lama membeku
sisakan sayatan-sayatan kecil dalam jiwa sepi ku
disini aku terpasung rindu yang membeku
dan ku tahu disana kau tersayat rindu yag menggebu
biutiran rindu kuronce dengan benang kesabaran
kujadkan hiasan diri ketika mendoa
kuselipkan namamu dalam setiap pintaku pada-Nya
kanda..
ada rasa getir selimuti hati
ketika malam kian larut tinggalka senja
aku hanya seperti serigala malam yang melolong pada rmbulan
cemburu menatapnya mencumbu para bintang
terbersit tanya dalam jiwa
akankah kau mendua atau melupa
tinggalkan diriku di tepi malam yang kian sepi tanpa bintang.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
getir rasa hati
tangisan jangkrik menyayat hati
sembilu malam membelai jiwa bersama hembusan lirih angin
aku hanya bisa diam membisu membaca surat darimu
entah setan apa rasuki jiwamu
kau ragukan cinta ini untukmu
tak usah kau tanya dan ragu
aku bukanlah pujngga atau para panyair
berikan kata-kata romantis
aku bukan juga pngobral janji saat pemilu
janji hilng bersama datangny kuasa
kini bersama mlam yang kian sebarkan magi henignya
aku tak akan mejadi rama yang ragukn cinta tulus shinta
aku akan menjadi diriku yang selalu mencintaimu
tak usah ada ragu bersemayam dalam hati
percyakan dirimu
karena hatiku haya untukmu ksih..
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
kelebat bayang kalong lewati malam
entah darimana dia berada
rigkih kuda andong pecah hening malam
dan aku trsipu malu siratkan senyum mrindu
tiada kata yang akan aku katakan
tiada klimat yang akan aku rangkai utnukmu
bersma sepucuk surt merah muda ini aku titipkan
sebuah ciuma mesra untukmu kakanda.
10 Agu 2012
rindu untukmu
Kini tiada lagi kita bersua atau bertegur sapa
hanya sebayang rindu yang temani hari penuh luka
terkadang terngiang suara merdumu mengalun mesra
bangkitkan kenagan yang lama sirna
jika malam kian menghitam
aku hanya bisa mencumbu dirimu bersama bayang-bayang
kemudian menghilang bersama fajar
ingin aku membunuhm
kemudian menguburmu dalam liang waktu
dan tingalkanmu dalam kelam hatiku
diam-diam aku menaruh rindu pada dirimu
pada setiap waktu yang kian berlalu
pada semilir angin yang berhembus menggoda
pada mentari yang terus bergati
dan pada rembulan yang terangi malam
aku laksana senja hari
puncak mentari merindu rembulan
lepaskan hasrat meski hanya sejenak
aku disini hanya bisa menanti
berdiri membisu tanpa kata
terdiam sembari membunuh hati
berharap esok mentarihadir kembali
terbangun membakar rindu untukmu
9 Agu 2012
hasrat malam..
hitam rambutmu bergelung cantik
semerbak aroma melati menggoda jiwa
temaram lampu kamar buatmu terlihat begitu menggoda
terkenang akan hasrat yang lama telah tertunda
kasih taukah dirimu lama aku menyimpan rindu
tatkala sang waktu mengurungku dalam pergantian waktu
kini menatap dirimu buatku membeku dan bisu
semilir angin malam membelai mesra dirimu
nyala lilin bergoyang hendak mati
dan tinggalkan kita dalam kelam dan sepi
namun tiada hasrat untuk mencumbu dirimu
karena ingin aku puas mentapmu dan berbincang denganmu
entah berapa banyak malam berlalu tanpa dirimu
aku hanya bisa mencumbu dirimu disela-sela bayang malam
dan mendambamu dalam sinaran rembulan
kini dirimu begitu syahdu dalam sendu
kini tiada lagi aku bisa berkata padamu
karena menatapmu buatku membeku dalam rindu
masihkan teringat dalam ingatanmu
seuntai anggrek bulan dariku
perlambang rinduku yang ku singgahkan pada rembulan
kini tiada lagi rindu dalam hatiku
karena dirimu begitu dekat dengan sukmaku
kini biarkan malam berlalu dengan kuasanya
dan kita menghilang dalam sepi dan kelamnya
berdzikir bersama semilir angin cinta malam ini
semerbak aroma melati menggoda jiwa
temaram lampu kamar buatmu terlihat begitu menggoda
terkenang akan hasrat yang lama telah tertunda
kasih taukah dirimu lama aku menyimpan rindu
tatkala sang waktu mengurungku dalam pergantian waktu
kini menatap dirimu buatku membeku dan bisu
semilir angin malam membelai mesra dirimu
nyala lilin bergoyang hendak mati
dan tinggalkan kita dalam kelam dan sepi
namun tiada hasrat untuk mencumbu dirimu
karena ingin aku puas mentapmu dan berbincang denganmu
entah berapa banyak malam berlalu tanpa dirimu
aku hanya bisa mencumbu dirimu disela-sela bayang malam
dan mendambamu dalam sinaran rembulan
kini dirimu begitu syahdu dalam sendu
kini tiada lagi aku bisa berkata padamu
karena menatapmu buatku membeku dalam rindu
masihkan teringat dalam ingatanmu
seuntai anggrek bulan dariku
perlambang rinduku yang ku singgahkan pada rembulan
kini tiada lagi rindu dalam hatiku
karena dirimu begitu dekat dengan sukmaku
kini biarkan malam berlalu dengan kuasanya
dan kita menghilang dalam sepi dan kelamnya
berdzikir bersama semilir angin cinta malam ini
8 Agu 2012
Rindu itu Bangsat.
Rindu itu bangsat.
hilangkan akal dari pikiran
lenyapkan sukma dari raga
tiada sanggup menatap malam yang sepi
cemburu menatap rembulan mencumbu bintang
Tiada aku sanggup menghindar dari rindu ini
yang telah membuncah dalam dada
bayangmu selalu melintas dalam kedipan mata
harum tubuhmu mengusik diriku
hangat tubuhmu buatku merindu
Masih terdengar tawamu hiasi hari
kenapa dirimu harus selalu membayangiku
haruskah aku getarkan langit malam untuk hadirkan dirimu
harsukah aku menambak samudra laksana Rama tuk bertemu Shinta
hanya kegalauan yang aku rasa dalam hati ini
Rindu itu memang bangsat
hanya bisa buat hatiku membeku
menatap fotomu di dalam dompet usang
mencumbu bayangmu bersama waktu berganti
dan menggantung harap bertemu di dinding hati terdalam
jangan salahkan jika kini kau umpat dengan mesra
karena tanpa rindu dalam hatiku tak akan ada cinta untukmu
maka biarkan kuumpat rindu ini dengan mesra
agar cinta untukmu tetap berada dalam hatiku
inilah rinduku yang bangsat untukmu
7 Agu 2012
membunuhmu dengan manis..
Aku ingin membunuhmu dengan manis
bersama gerimis malam yang kian sinis
ada dendam dalam tetesan hujan malam ini
bersama gelegar petir membelah mega
siratkan wajahmu yang begitu manis
sejenak aku hanya terdiam menanti di sudut malam
menatapmu denga penuh sayang dan rindu
terimalah sebuah kematian ini
dengan keindahan dan nyanyian jeritan
bersama lolongan serigala tua merindu rembulan
aku rindu dan begitu mencintaimu
kan ku beri hati ini hanya padamu
mintalah rembulan maka kan kuberikan seisi langit untukmu
jangan kau terdiam dan menagis dalm sepi malam ini
maka biarkan kupeluk dirimu dengan sejuta rindu
dan temuilah ajalmu dengan senyuman
kau begitu manis
buatku tiada sanggup berpaling
maka aku tiada sanggup berbagi
dirimu hanya milkku
maka tetaplah kau terdiam dan menjadi milikku
mentari kembali hadir dengan hangat senyumannya
dan sukmamu kembali menghilang dengang keindahannya
maka biarkan kukecup kening dinginmu
karena aku mencintaimu.
4 Agu 2012
Malu merindu...
senandung merdu anak manusia
ceritakan tentang hati yang lama merindu
tapi malu perlahan hinggapi rasa
hingga ia tenggelam dalam kerinduan semu
apalah arti rindu dalam hatimu
jika kau hanya terdiam menunggu
tiadakah rasa malu dalam hatimu
sebagai perindu yang melihat bayang-bayang semu
lihatlah pada mentari dan rembulan
mencumbu rindu pada langit senja
ditemani bintang temaran melepas rindu lama menunggu
kini apa yang buat dirimu menanam ragu
mana hasrat cinta yang dulu menggebu
mungkin kini elah mati dan jadi debu
atau kau hilang dalam bayang semu malu
sudahlah untuk apa lama menunggu
lama-lama busuk rindumu dimakan kutu
pergi dan temuilah dewimu
disana dia menungu dengan senyuman indah untukmu.
2 Agu 2012
Ilalang kembali menari
ilalang kembali menari
diantara semilir angin senja
temaram mentari indah hiasi mega
dibalik kisi-kisi lembayung senja cemara
lirih senandung senja mengalun mesra
mengalir pelan susupkan rindu
membelai dan mencumbu hati yang terdiam
ilalang hanya menari menggoda
menari dalam alunan senandung kerinduan
pada sesuatu yang kini entah berada dimana
sembunyi dan menati terdiam dalam sepi
terbaring di antara mega senja
lekukan indah dalam tarian
siratkan harapan dalam lamunan
untuk mencumbumu sekali lagi
dalam balutan hangat senja ini
dinda..
disini aku menari dalam sepi
senja terkadang terlalu perih untuk ku lalui
aku hanya menari sendiri
sering meraba dalam lamunan
bangkitkan dirimu dalam bayang-bayang
lama waktu hanya menyapa sepi
tinggalkan aku dalam tarian kesepian
bersama rembulan yang makin menghilang
tertelan dalam keheningan malam
tiada lelah aku menunggu
menari dalam kesepian
hilang bersama malam
bangkit bersama mentari
dan mencumbu bayang dalam senja.
31 Jul 2012
Atas nama bila aku bertanya..
Atas nama bila aku bertanya
pada sukma yang terdiam sepi
pada hati yang sendiri menunggu mati
pada manusia-manusia yang berkata suci
Atas nama bila aku bertanya
tentang hati yang penuh dosa
tentang sukma yang terkubur debu
tentang pikiran yang terbakar api
Atas nama bila aku bertanya..
Bila malam tak berembulan
Bila rembulan tiada berbintang
Bila hari tiada bermentari
Bila mendung tanpa hujan
Bila angin enggan berhembus
Bila jagad berhenti berputar
Bila esok pagi tiada terjadi
Bila sukma hilang bersama fajar
Apa yang akan kau panjatkan malam ini ?
23 Jul 2012
persembahan terakhirku..
Malam mulai terlihat hilang
tenggelam dalam sepi dan heningnya dunia
gemerisik daun terdengar lirih isyaratkan kesepian
menari lemah gemulai dalam cumbuan angin malam
satir getir lilin terbuai
diombang ambing angin malam
seakan ingin mencumbunya tanpa henti
malam belum larut dalam kelam
tapi sepi tenggelamkan malam dalam hening
nanar matamu terbayang dalam lamunan
mentap sepi pada diriku
aku yang akan hilang dalam kabut fajar nanti
hilang rupa dan bentuk
sisakan kenangan usang yang akan lapuk
Disini aku berdiri
menatap dan berbicara
bukan dari mulut tapi dari hati
tentang apa yang kini akan aku akhiri
rembulan terdiam dalam peraduan
tersenyum sinis dibalik kelambu awan
kawan,
lama waktu kian berganti
dimana hujan tersusul oleh kering
dimana mekar terganti oleh layu
disana akan ada cerita tentang kita
dimana kita menanantang dunia
dengan tawa dan senyuman
Inilah persembahan terakhirku
kan ku persembahkan penuh tangis dan duka
diamana tawa kian menipis
dimana senyuman kian menghilang.
Inilah persembahan terakhirku.
dengan hati yang penuh sayang dan rindu
disana selalu ada nama dan wajahmu
hingga nanti aku mengnhilang dalam kabut
nama dan wajahmu akan selalu ada disana
menanti dengan sabar untuk bertemu kembali.
malam mulai hilang kawan
tergantikan oleh tetes hujan
sepi dingin menembus sukma
bekukan hati pedihkan luka
terimalah dengan segenap hatimu
jangan berpaling atau menghilang
ini aku persembahkan untukmu
sebatas kata yang berasal dari jiwa.
ini persembahan terakhirku
ingatlah dalam jiwamu
karena jika fajar menyingsing
maka aku akan hilang dan musnah.
bersama kicau kepodang pagi nanti.
tenggelam dalam sepi dan heningnya dunia
gemerisik daun terdengar lirih isyaratkan kesepian
menari lemah gemulai dalam cumbuan angin malam
satir getir lilin terbuai
diombang ambing angin malam
seakan ingin mencumbunya tanpa henti
malam belum larut dalam kelam
tapi sepi tenggelamkan malam dalam hening
nanar matamu terbayang dalam lamunan
mentap sepi pada diriku
aku yang akan hilang dalam kabut fajar nanti
hilang rupa dan bentuk
sisakan kenangan usang yang akan lapuk
Disini aku berdiri
menatap dan berbicara
bukan dari mulut tapi dari hati
tentang apa yang kini akan aku akhiri
rembulan terdiam dalam peraduan
tersenyum sinis dibalik kelambu awan
kawan,
lama waktu kian berganti
dimana hujan tersusul oleh kering
dimana mekar terganti oleh layu
disana akan ada cerita tentang kita
dimana kita menanantang dunia
dengan tawa dan senyuman
Inilah persembahan terakhirku
kan ku persembahkan penuh tangis dan duka
diamana tawa kian menipis
dimana senyuman kian menghilang.
Inilah persembahan terakhirku.
dengan hati yang penuh sayang dan rindu
disana selalu ada nama dan wajahmu
hingga nanti aku mengnhilang dalam kabut
nama dan wajahmu akan selalu ada disana
menanti dengan sabar untuk bertemu kembali.
malam mulai hilang kawan
tergantikan oleh tetes hujan
sepi dingin menembus sukma
bekukan hati pedihkan luka
terimalah dengan segenap hatimu
jangan berpaling atau menghilang
ini aku persembahkan untukmu
sebatas kata yang berasal dari jiwa.
ini persembahan terakhirku
ingatlah dalam jiwamu
karena jika fajar menyingsing
maka aku akan hilang dan musnah.
bersama kicau kepodang pagi nanti.
21 Jul 2012
percayakan hatimu kawan..
Malam bergetar dalam tangisan
meraung dan menjerit merobek sepi
dimana jiwa terpisah dari kumpulan
melayang sendiri susuri hari
Nanar mata kian berkaca
bening dingin mengalir pelan
tiba-tiba basah rasa pipi ini
Ada sakit akan kehilangan
ada rindu yang akan terus menggebu
pada jiwa yang kini pergi entah kemana
tersesat atau hilang dalam kabut dunia
malam kian menghitam
seiring dingin yang perlahan menusuk kalbu
bersama hembusan nafas yang mulai mengembun
percayakah kalian akan keajaiban
dimana adam bertemu sang hawa
sedangkan mata kita tiada pernah melihat
percayakan hatimu..
dimana kita kan bertemu
dibawah langit malam.
berteman rembulan dan para bintang
kita kan kembali merangkai tawa dan memeluk asa
percayakan hatimu kawan..
19 Jul 2012
Aku mencintaimu..
Aku terpaku terdiam
mencoba menyusun kata yang tiada kudapatkan
memandangmu seakan penuh kesenangan
membutakan hati dan pikiran
Jiwaku seakan membeku dalam pandangan
tapi juga membara dalam lamunan
menatapmu penuh dengan kekaguman
wajah manis penuh cinta
Lama rasa hilang dari dalam jiwa
terbang hilang entah kemana
tapi kini dia kembali bertahta
menggoda hati untuk merasa kembali
Inikah yang mereka sebut dengan cinta
semoga bukan hanya ilusi mimpi semata
karena semua begitu nyata
terbangkan aku dalam angan kasih dunia
Kemanakah aku harus mengadu
tentang rasa hati yang tak tentu
mungkinkah malam mau mendengar
atau dia juga ikut membisu
Rembulan manis di bibir malam
ingin ku kecup mesra merah bibirnya
biar dia tau akan hangat cinta yang kurasa
Ada ragu mengusik dalam hati
akankah dia mau bersanding disisi
atau berpaling dan kemudian pergi
tinggalkan aku dalam ilusi mimpi
Masa bodoh dengan ragu dalam hati
karena kini aku menatap bidadari
berbalut kulit hitam manis
luluhkan hati dan bekukan sanubari
Waktu terasa melambat bagiku
memandangmu tiada jemu
bidadari di depan mataku
siratkan sebuah cinta yang lama kutunggu
Laksana hujan di musim kemarau
kau kembali basahi hati yang lama gersang
tumbuhkan bulir cinta yang lama tertanam
namun terkubur dalam pasir penantian
Tak perlu lagi aku berlama dalam lamuna
pikirkan kata yang tiada kudapat
kini akan aku katakan isi dalam hati
tentang rasaku pada dirimu
Hai bidadari hati
lama aku menanti hadirmu
ceriakan hati yang kian semu
kini terimalah rasa yang tulus dari hati ini
bahwa aku mencintaimu.
mencoba menyusun kata yang tiada kudapatkan
memandangmu seakan penuh kesenangan
membutakan hati dan pikiran
Jiwaku seakan membeku dalam pandangan
tapi juga membara dalam lamunan
menatapmu penuh dengan kekaguman
wajah manis penuh cinta
Lama rasa hilang dari dalam jiwa
terbang hilang entah kemana
tapi kini dia kembali bertahta
menggoda hati untuk merasa kembali
Inikah yang mereka sebut dengan cinta
semoga bukan hanya ilusi mimpi semata
karena semua begitu nyata
terbangkan aku dalam angan kasih dunia
Kemanakah aku harus mengadu
tentang rasa hati yang tak tentu
mungkinkah malam mau mendengar
atau dia juga ikut membisu
Rembulan manis di bibir malam
ingin ku kecup mesra merah bibirnya
biar dia tau akan hangat cinta yang kurasa
Ada ragu mengusik dalam hati
akankah dia mau bersanding disisi
atau berpaling dan kemudian pergi
tinggalkan aku dalam ilusi mimpi
Masa bodoh dengan ragu dalam hati
karena kini aku menatap bidadari
berbalut kulit hitam manis
luluhkan hati dan bekukan sanubari
Waktu terasa melambat bagiku
memandangmu tiada jemu
bidadari di depan mataku
siratkan sebuah cinta yang lama kutunggu
Laksana hujan di musim kemarau
kau kembali basahi hati yang lama gersang
tumbuhkan bulir cinta yang lama tertanam
namun terkubur dalam pasir penantian
Tak perlu lagi aku berlama dalam lamuna
pikirkan kata yang tiada kudapat
kini akan aku katakan isi dalam hati
tentang rasaku pada dirimu
Hai bidadari hati
lama aku menanti hadirmu
ceriakan hati yang kian semu
kini terimalah rasa yang tulus dari hati ini
bahwa aku mencintaimu.
16 Jul 2012
Sabtu kelabu..
1
Hari sabtu pagi itu
hujan turun tersirat sendu
entah siapa terbaring beku
tangis membuncah dan menderu
Dingin pagi tiada terasa
mendekap hati yang penuh duka
wangi melati dan juga kenaga
semerbak menyelinap di awal pagi
Pagi itu semua bisu
menatap pilu mayat beku
terbujur kaku tanpa ragu
terbungkus kafan putih pengantar mati
Siapa dia yang terbujur kaku
tanpa sesal dia terdiam
tinggalkan kenanngan yang mulai usang
Siapa dia yang terbujur kaku
dahului waktu menghadap ilahi
bersama sejuta mimpi yang kini jadi debu
2
Semua hanya terdiam
membisu tanpa kata dan senyuman
Air mata deras mengalir
basahi kemeja hitam pagi itu
Hai kau yang terbujur kaku !
tiadakah sesal dalam dirimu
tinggalkan mereka tanpa alsan
hanya demi egois semata
Teringat senyum hangat dan tawa segar
menyapa hangat sanubari jiwa
tiada duka terlihat dalam wajah
karena disana hanya ada kepalsuan darimu
dan semua itu baru kemarin kurasa
Siapakah kau yang terbujur kaku pagi itu
berjuta tanya menghentak dalam dada
berdenyut-denyut mendesak kepala
Sebersit wajah mulai nampak
putih pucat tanpa senyuman
hanya dingin aroma kematian
3
Aku terdiam dan terpana
meraba wajah tanpa ragu
akankah ini hanya bayang semata
sebuah mimpi di tidurku pagi itu
Tergeletak diam sebuah nisan
warna hitam legam serupa arang
beruliskan sebuah nama bertinta emas
Kembali aku hanya terdiam
bangunkan diri dari mimpi
tapi ini bukanlah mimpi
ini nyata dan merobek sukma
Dalam nisan tertulis namaku
aku terdiam terbujur kaku
kini aku tau siapa mati
diriku mati pagi itu
melayang hilang bersama sukma
tinggalkan raga terkubur tanah
aku telah mati
di hari sabtu pagi itu..
Hari sabtu pagi itu
hujan turun tersirat sendu
entah siapa terbaring beku
tangis membuncah dan menderu
Dingin pagi tiada terasa
mendekap hati yang penuh duka
wangi melati dan juga kenaga
semerbak menyelinap di awal pagi
Pagi itu semua bisu
menatap pilu mayat beku
terbujur kaku tanpa ragu
terbungkus kafan putih pengantar mati
Siapa dia yang terbujur kaku
tanpa sesal dia terdiam
tinggalkan kenanngan yang mulai usang
Siapa dia yang terbujur kaku
dahului waktu menghadap ilahi
bersama sejuta mimpi yang kini jadi debu
2
Semua hanya terdiam
membisu tanpa kata dan senyuman
Air mata deras mengalir
basahi kemeja hitam pagi itu
Hai kau yang terbujur kaku !
tiadakah sesal dalam dirimu
tinggalkan mereka tanpa alsan
hanya demi egois semata
Teringat senyum hangat dan tawa segar
menyapa hangat sanubari jiwa
tiada duka terlihat dalam wajah
karena disana hanya ada kepalsuan darimu
dan semua itu baru kemarin kurasa
Siapakah kau yang terbujur kaku pagi itu
berjuta tanya menghentak dalam dada
berdenyut-denyut mendesak kepala
Sebersit wajah mulai nampak
putih pucat tanpa senyuman
hanya dingin aroma kematian
3
Aku terdiam dan terpana
meraba wajah tanpa ragu
akankah ini hanya bayang semata
sebuah mimpi di tidurku pagi itu
Tergeletak diam sebuah nisan
warna hitam legam serupa arang
beruliskan sebuah nama bertinta emas
Kembali aku hanya terdiam
bangunkan diri dari mimpi
tapi ini bukanlah mimpi
ini nyata dan merobek sukma
Dalam nisan tertulis namaku
aku terdiam terbujur kaku
kini aku tau siapa mati
diriku mati pagi itu
melayang hilang bersama sukma
tinggalkan raga terkubur tanah
aku telah mati
di hari sabtu pagi itu..
13 Jul 2012
rinduku membuncah
rinduku telah membuncah
menutup mata
membungkus sukma
rasa jarak tiada berguna
pisahkan hati yang mulai berlari
baru ku jejakkan kaki di atas nama cinta
merajut kasih bersama dikau
kini jarak membentang luas
pisahkan hati dan jiwa ini
disana gunung dan sawah membentang
menghadang rinduku padamu
kasih..
tiada lagi kuasa menahan rindu
kapan waktu akan kembali
menyatukan hati dan raga ini
rindu ini telah membuncah
membungkam sukma
merantai raga
ada tanya bergumam dalam hati
akankah dikau mendua
atau aku melupa
kini waktu kian berlalu
entah kapan kita bertemu
tapi jangan ada ragu
karena hati hanya untukmu
11 Jul 2012
diam-diam aku terdiam
diam-diam aku terdiam.
dalam diam tanpa aksara.
sepi hening terkungkung diam
membisu berontak sepi
malam terdiam dalam kelam
terbungkus pedih yang tiada terungkap
kenapa aku terdiam tanpa alasan
kemudian air mata mengalir pelan
diam-diam aku terdiam
terbungkam perih dalam impian
kata hilang dalam kabut sepi
lenyap tanpa ada arti
kemudian darah mengalir indah
aku terdiam tanpa alsan
tapi hati sepi tanpa tujuan
kemana impian yang selalu berada
kini hilang entah kemana
diam-diam aku terdiam
menanti mentari yang tiada berguna
menunggu malam yang tak akan berada
merindu bintang yang kini menghilang
dian-diam aku terdiam.
kemudian hening dlam kelam
tanpa suara aku terdiam
kemudian tubuh sedingin fajar.
diam-diam aku terdiam.
mengurai sendu yanga tak pernah berujung
diam-diam aku terdiam
kemudian sukma hilang dari raga
dan aku terbunuh dalam diam.
10 Jul 2012
penantian sang gadis
langit kian menghitam
tapi kau tiada beranjak pergi
hanya terdiam memandang hampa
tiadakah kau bosan disana
menatap kosong melayang entah kemana
lihatlah hujan kian menghilang
dibalik gelegar suara petir
ada takut dalam dadamu
akan dia yang akan pergi
dibalik jendela kau hanya terdiam
menatap jalan yang kian menghilang
dalam rimbun ranting cemara
hanya secercah lampu mengintip dari balik kabut malam
lama waktu bergulir menjauh
tinggalkan rasa yang kian menggebu
disana ada bayang pilu
pada dia yang mencuri hatimu
kini detak rindu mengiringi harimu
alirkan sendu rindu yang tiada bertemu
hanya berharap membayang semu
haruskah waktu kembali berganti
sedangkan hati tak ingin berpaling
lama waktu aku menanti
wujud ragamu disisi
aku manusia punya rasa
lelah hati lama menanti
kapan kau akan kembali
malam kian tenggelam dalam hujan
petir kian riang tertawa lebar
dan aku kembali terdiam
menatap jalan yang kian menghilang
berharap ada dirimu disana.
9 Jul 2012
gadis balik jendela..
hai gadis yang terdiam di balik jendela
menatap hampa pada dunia
adakah ragu yang kau rasa
tersembunyi jauh di dalam dada
hujan menebal kaca
siratkan sebuah rindu lama terpendam
ada bimbang dalam matamu
kemana rindu itu kau tuju
akankah kau hanya terdiam menatap mega
menanti dan terdiam dalam bimbang
lama kah kau menanti
terbungkus dalam waktu yang kian berakhir
tawa hilang tak berbekas
tertiup angin menghilang debu
lama rasa kau menanti tiada guna
hanya menunggu bayang ilusi matamu
sadarkah angan dalam pikirmu
menipu dan membayang ada dia disana
knpa kau terdiam dalam lamunan
membayang bayangan yang kian tiada jadi nyata
rindukah kau pada lembut belaiannya
atau kau rindu pada hangat pelukannya
mana yang kau rindukan tiada guna
karena semuanya hanya ilusi yang kau impikan
hujan kian menjadi
menelan malam dalam tangisan dan jeritan
kau masih berdiri terdiam
memandang hampa pada langit malam ini.
7 Jul 2012
kasih tunggulah aku.
hei kau bidadari disana
tidak kah hatimu merasa sepi
jika malam kembali hadir dalam harimu
dan tiada lagi aku disisimu
tiada lagi aku bicara jauh tentang cinta
tiada lagi ragu bercokol dalam jiwa
tak perlu aku ragukan lagi siapa dlam hatimu
karena disana akan ada namaku
kasih..
dulu surat cinta sayang kuberikan padamu
ceritakan betapa aku menginginkanmu
siratkan betapa aku menyayangimu
tapi kini tiada lagi aku berikan itu
karena dirimu sudah jadi milikku
kasih..
kini kutinggalkan kau sendiri
memburu mimpi indah esok hari
kau sendiri berkawan sepi
memendan rindu dalam sanubari
kasih..
kejamkah aku dalam matamu
tinggalkan dirimu bersama rindu
terkungkung dalam jarak dan waktu
menghitung rembulan yang kian berlalu
tataplah gemerlap bintang kala malam
tersenyum mesra melirik menggoda
indah manis mentata jiwa
dikala rindu mengusik dada
kasih..
tunggulah aku sebentar lagi
aku kan kembali kepadamu lagi
nikmati malam purnama sidi
di bukit indah belakang desa..
Langganan:
Postingan (Atom)