7 Des 2014

lucu, lara, pilu

ia yang datang untuk kemudian hilang
ia yang pergi tanpa kabar kembali

kemudian engkau hanya menunggu
membusuk termakan waktu
menari dalam bayang-bayang semu
kemudian mati dalam bisu
lucu

kemudian kau coba tertawa
namun hanya ada suara parau tersiksa
lara
kemudian kau habiskan banyak waktu
hanya untuk sekedar ucapkan selamat tinggal padamu
pilu.

2 Des 2014

aku bicara padamu

aku berbicara padamu
kau yang saat ini tengah menunggu
atau hanya bergantung pada bayang-bayang semu
aku iba melihat mu

apa yang kau tunggu
jika ia tiada pernah datang padamu
jika ia hanya datang dalam mimpi-mimpi kosong mu
apa yang kau tunggu ?

tiadakah kau bosan ?
apa yang ingin kau buktikan ?

jangan melucu
karena hidupmu bukan guyonan

19 Okt 2014

Pelangi di Malam hari

Kulihat emak berdiri sendiri
termangu di teras panjang tanpa tepi
menyaksikan sisa hujan malam ini
sembari menunggu  datangnya pelangi
lama terdiam air mata basahi pipi
teringat bapak yang tak kunjung kembali
karna hilang di ujung pelangi
sepi

29 Agu 2014

Pesan terakhir

aku memilih mati
untuk bebaskan hati
penat sudah rasa diri
menahan sebuah sakit jiwa ini

kala mega menjemput senja
disana aku kan tiada
kala esok mentari kembali menyapa
aku tak lebih dari sebuah bangkai belaka

jangan tanyakan surga
karna itu hanya mimpi belaka
aku kan terdiam di neraka
atau berkelana arungi dunia

sekrang sudah tak ada waktu lagi
akan ku bebaskan jiwa ini
meski semua itu hanya ilusi

aku pamit pergi..

22 Agu 2014

mengenang, terkenang, hilang

pada yang tenggelam
kala malam kian kelam
hendak mengais sisa obor masa silam
yang kini cayanya kian padam

pada sebuah pelarian di awal pagi
selama ini hanya terdiam menanti mati
caya menyayat mata serta hati
biarkan degup jantung perlahan terhenti

pada yang terhempas pergi
tiada kabar kan kembali
kala kerinduan meracuni hati
sungguh malam kian terasa sepi

maksud hati hendak merebut kembali
ada sesal menyesak dalam hati
namun hancur sudah terbakar arang
waktu hilang tiada berulang

perlahan raga kian menghilang
tenggelam dalam lautan bayang-bayang
tergulung terhempas pada karang
hancur raga tiada terkenang

12 Jul 2014

salam terakhir

"Sampai jumpa"
kan berjumpa jika waktunya tiba

ku tahan air mata di pelupuk mata
hanya sisakan mata yang berkaca-kaca
namun selalu ada senyuman menutupinya
meski getir suara masih terasa

"sampai jumpa"
hanya kata ni yang sanggup aku sampaikan.
sebagai salam terakhir yang ku ucapkan
pada kawan

4 Jul 2014

Setra Ganda Mayu

ini lah kesucian yang terpinggirkan
jalan pasti yang kan kau rasakan
dimana atman kembali pada ketiadaan,
dalam sebuah sepi tanpa pinggiran

ini adalah sebuah persimpangan
sebelum kita sama mencapai kesempurnaan

ini lah dimana Durga berkuasa
dimana ia kembali menjadi Uma
dimana ia diruwat Sudamala
dimana keburukan menjadi keindahan

ini lah Setra
tempat semua bermula
dimana kita kan bertemu Sang Pencipata
dimana kerinduan mencapai jalan sejatinya

ini lah Setra
ini lah kesucian yang kau dambakan
kesempurnaan yang kau impikan
dimana kita begitu dekat dengan Sang Pencipta

Setra Ganda Mayu
dimana keharuman tercipta dari kebusukan
dimana kesempurnaan terlahir dari kematian
hingga kita kembali menyatu dengan semesta

30 Jun 2014

tentang sebuah janji

kasih,
namamu kembali kupanggil malam ini
bersama suara azan menjelang pagi,
bersama mentari yang kan datang sebentar lagi,
bersama tanya yang masih membeku dalam hati
dimana dirimu kini ?

kasih,
ingatkah engku pada sebuah janji,
tentang hidup yang tak terpisah sampai mati
tentang kata setia yang penuh dengan mimpi

kasih,
pagi ini aku hanya berteman secangkir kopi
bersama rindu yang tak kunjung terhenti
meski waktu telah lama berganti
meninggalkan cerita kita yang hampir mati,

engkau kini hanya menjadi misteri
hanya sebatas mimpi yang tak akan kembali

kasih,
sepertinya hari berganti lagi
bersama janji usang yang masih ku yakini
aku yang tenggelam dalam kebodohan tanpa tepi
maafkan daku duhai pujaan hati
karena meninggalkan dirimu mati sendiri

tunggulah sebentar lagi
karena janji itu akan ku tepati nanti
kita kan bertemu kembali
aku janji.

31 Mei 2014

belantara jiwa kerinduan

ini lah tembang maskumambang
dialah teman pengembaraan
pencarian jati diri dalam kebimbangan
tentang relung hati yang masih hilang

kemana aku pergi tanpa acuan
hanya melangkah ikuti rasa hati
laksana menerka sebuah bayangan
yang takutnya hanya ilusi

sewindu berlalu
benarkah sudah sejauh itu
sepertinya acuan waktu menghilang dari benakku
terlalu lama aku hilang tertelan angan semu

menggenggam semu hanya lukai hatimu
menerka bayangn hanya buatmu pilu
namun siapa yang bisa menolak manisnya rindu ?
adakah engkau yang tengah terdiam mampu ?

mari sama kita mengembara
dalam belantara jiwa
mencari oasis kerinduan disana
pelepas dahaga segala sukma

5 Mei 2014

berkawan sepi

berkawan dengan sepi kala malam
berkutat dengan angan masa silam
busuk sudah ia kini tenggelam
jauh hilang kedalam kelam tanpa tepian

samar senyummu merupa di mataku
jauh terhalang bayang semu
sejenak aku terdiam hanya membalas senyumanmu
itupan hanya sebuah ilusi belaka

hilang sudah semua cerita
lenyap bersama  malam kian sepi
berteman jangkrik mencari pasangan
sedang aku hanya terdiam memandang kerinduan

kutitipkan kabar padamu
bukan bersama gemintang
bukan bersama rembulan
bukan pula bersama smilir angin malam
namun pada kesepian yang melingkupi hati

agar kau mengerti
masih ada namamu tersimpan dalam hati
kekasih..


9 Apr 2014

Restuku padamu

ini lah waktu bagiku
membiarkanmu berjalan di atas kedua kakimu
membiarkanmu menulis cerita hidupmu
membiarkanmu menghitung waktumu sendiri

lama sudah kau diam dalam lindunganku
bersama kuhitung waktumu
kutulis jalan cerita untukmu
kini saatnya aku melepasmu

kemudian kau terdiam menatapku
sebuah senyuman terkembang di bibirmu
tangisan tertahan dimatamu

jangan kau menangis
terlalu cantik parasmu untuk menangis
tersenyumlah bidadariku
ini hari yang kau tunggu

biarkan dunia tersenyum dalam bibirmu
biarkan bidadari bernyanyi untukmu
biarkan para dewa berdoa untukmu

telah purna tugasku
ini tugas terakhirku untukmu
kuberikan restuku padamu
duhai bidadari kecilku.

7 Apr 2014

Tapal Batas Sepi

kau terdiam di batas penantian
diam sendiri bersama sepi
nanar matamu mengukur horizon tanpa tepi
menanti yang tak kunjung kembali

kau raba sepinya malam
kau peluk hangatnya pagi
kau menangis di ujung senja
meratap sebuah nama yang lama pergi

tangismu pejah bersama rembulan
rindumu mengembun bersama surya
sedihmu membara teriring senja

kenapa kau diam ?
kenapa kau meananti ?
jika kau tak tau pasti, kapan ia kembali

tiadakah lelah singgah dalam hatimu
tiadakah sayapmu kelu ingin lepas
tiadakah kau ingin berlari
tiadakah kau ingin menghirup udara pagi

kenapa kau diam disini
berdiri kaku di tapal batas sepi
tidak kah kau ingin bebas pergi
menyongsong mentari pagi nanti

30 Mar 2014

Meranggaslah

kemarau menyapa hati
tetes hujan terakhir lenyap tertelan pertiwi
deretan jati meranggas laksana mati
daun terakhir jatuh melayng menyapa bumi

derik waktu kian menyeretmu pergi
meninggalkanmu dalam sudut sepi
meraba bayang, merangkai mimpi
untuk kemudan hilang dalam penantian tak pasti

apa yang kau tunggu ?
sedang bayang perlahan meninggalkanmu
bersama tenggelamnya surya hari ini
malam tak perlu bayang
karena rembulan hanya butuh kesendirian

menanti bukan maslah waktu
tak seperti kemarau yang pasti menunggu datangnya hujan
sedang yang kau tunggu
hilang dalam kabut pekat tak tersibak

letakkan semua,
kepakan sayapmu
lepasakan dirimu dari kurung penantian
arungi angkasa biru
rebut kebebasanmu
nikmati dunia

meranggaslah,
rontokan segala penantian tak pasti
kemudian, semailah, semmailah !
semailah, mimpi yang pasti
laksana jati yang mengorbankan daunya
untuk memberi ruang baru pada daun baru

meranggaslah,, !
meranggaslah !
meranggaslah..!

20 Mar 2014

Dilema dalam Hujan

Malam kian sepi kurasa
Hujan tak kunjung reda jua
Kita sama terdiam
Sama tak saling pandang
Tertunduk membisu
Meski tanya memuncak dalam jiwa

Lama waktu berlalu
Namun kita masih jua sama membisu

Aku lelaki, pantang berkata pertama
Engkau wanita, terlalu malu untuk bicara
Kurasa hujan ini tertawa
Menatap kita sama menyimpan ego dalam jiwa

Hujan berhenti
Kita masih terdiam
Kita berlalu pergi
Meski jalan berdua
Namun terasa sepi sendiri

Kasihan.

13 Mar 2014

HOBLAA : WAJAH DUKA

hoblaaa,,hoblaa

malam kian dingin
memebekap sepi tak bertepi
ada kerinduan yang tak kunjung terobati
sepasang kekasih memendam rindu
kapan bersua sama tak tau

hoblaa,,
angin berdesir berbsisik
bawa suara tangis pilu di seberang sana
tangis anak kecil kian menyayat hati
ibunya kemana pergi ?

hoblaa,,  hoblaaa
malam semakin larut
namun dunia tak kunjung surut
darah perawan tertumpah disana
terpaksa penuhi perut kosong katanya

hoblaa,, hoblaa
ini serangkaian kata
dari manusia yang tak lengkap pikirannya
diamana senyum dan tawa sebatas bohong belaka
karena selalu tersimpan dendam dalam dada..

mari kita menari
lepaskan semua duka yng tak terperi
hingga pagi menyapa nanti

hoblaaa..hoblaaa

8 Mar 2014

Sendiri

Deru derap mengendap
Detik setitik berbisik
Kelam hitam membungkam
Hilang lenyap segala
Sakit perih merintih
Luka semua menganga

Dingin sepi menari
Mimpi hitam menikam
Tangis duka percuma

Jalir senyum menggoda
Dunia runtuh seketika
Siang malam menyatu
Candra surya beradu
Lintang hilang kemana

Sendiri lara terasa
Kekasih kemana lupa
Hati beku lama
Hidup mati sama
Masih sendiri jua

Aku.

5 Mar 2014

Sehela Bulu Hitam

Sehelai bulu hitam legam melayang
Terbang tersapu angin lajang
Terombang-ambing tanpa kepastian
Hingga tersangkut di ranting cendana

Lama waktu berganti
Ia hanya diam menanti
Hingga malam menjadi pagi
Seekor burung terlahir kembali

Hitam legam laksana arang
Mata merah semerah darah
Kicau pagi pekak kan telinga
sayap terkembang, hilang di balik mega

Segulung awan kelam menghadang
Berhenti ia memandang
Sejuta tanya berpusar dalam pikiran
Kemana arah dan tujuan nantinya

Hitam legam laksana arang
Merah mata laksana darah
Terbang tinggi merajai mega
Hinga kelak akan mati jua

Hingga waktu memaksa b erhenti
Lelah sayap tak sanggup bergerak
Bertnegger ia di pohon tua
Menanti senja yang segera berganti malam

Pagi kembali bermula
Angin lajang kembali menyapa
Sehelai bulu hitam kembali melayang
Cerita apa yang dia bawa

semua masih menjadi rahasia