28 Agu 2015

masih kah Jakarta bermimpi

masih kah ada mimpi di jakarta
yang kita tunggu setiap malam
ditengah wajah-wajah muram

masih adakah mimpi di jakarta
mungkin aku salah berkata
masih  bisakah kita bermimpi di jakarta
dimana raga bukan lagi jadi milik kita
malam hanya sebuah pemberhentian semantara
sedang tidur dan bermimpi adalah barang berharga

masih adakah mimpi-mimpi yang tersisa
kala surya pagi meyapa
selain bau asap jalanan
dan raungan sejuta klakson kemacetan

masihkah jakarta bermimpi
masihkah ada mimpi di jakarta
masihkah kita memimpikan jakarta

sejuta kesadaran yang tertampung
sejuta raga yang saling mengepung
jakarta bukan milik jakarta
jakarta milik sejuta jiwa
jakarta tiada kan pernah terlelap
meski malam terasa begitu gelap

jakarta dengan sejuta jiwa
tak sanggup lagi utuk berkata
bahkan untuk sekedar menutup mata
lalu, kapan jakarta kan bermimpi

mungkinkah mimpi tiada di jakarta
atau jakarta yaang tiada pernah bermimpi
tidurlah, malam sudah terlalu kelam

26 Agu 2015

Ayah, mana ?


malam kembali lagi,
kali ini aku hanya tidur sendiri
semua terasa begitu sepi dan sunyi

aku hanya menatap langit-langit kamar
menghitung setiap lubang paku
menghubungkan setiap garis-garis samar
mencoba menggambar wajah mu

aku masih ingat setiap cerita yang kau baca
sebelum mata perlahan terpejam
sebelum sukma ku tenggelam dalam kelam
dan angan ku hanya berujung pada air mata

pagi tadi aku hanya melihat dari balik jendela
bersama dingin yang membelai menggoda
kau terbaring dingin tanpa kata
seperti buku yang telah habis dibaca
tertutup dalam bisu dan diam saja

kemarin malam tak kau bacakan sebuah cerita
malam itu kau membawa album penuh foto dan nama
kau ceritakan setiap nama disana
aku mencoba terjaga, mesti mata tak lagi bisa di ajak bicara,
dan aku tenggelam dalam alunan nada cerita

dan, malam ini aku hanya sendiri
tak ada tawa atau cerita
hany ada sepi

tadi aku bertanya pada ibu
"Ayah, mana ?"
"Cerita ayah kemaren belum selesai"
dan semua itu terjadi
ibu hanya diam dalam bisu
lalu semua berujung pada air mata

7 Agu 2015

Tuhan, mari bertemu

Apa yang hendak aku cari
Dalam malam yang kian sepi
Selain sisa-sisa dian suci dalam hati
Jaga erat sebelum mati

Tuhan, engkau dimana ?
Aku mencari dalam ramai sepi dunia
Dalam hening sunyi sukma
Namun hanya kehampaan yang kurasa

Tuhan, tiadakah kau mau kita bersua
Aku hendak bicara
Tertawa bercanda bersama

Tuhan, dalam hening aku menunggu
Meski sekejap bersua dengan diri-Mu

Tuhan, disini aku menanti
Berdiam dalam istana hati