20 Agu 2011

nyanyian jelata

Disana tuan duduk meninggi
bertahta di atas pedihya jelata
dimana merah tak lagi pemberani
dimana putih terkoyak nista

kini kami bertanya
tentang hidup yang tuan janjikan

tuan kami sudah kenyang dengan janji
lihat badan ini dimana kulit dan tulang tiada pemisah

kami ini hnya para jelata
yang tak tau hitam putihnya kuasa

kami ini hanya jelata
hanya mengerti bagaimana bisa hidup esok hari

kebebasan
persamaan
keadilan
kesejahteraan
bagi kami hanya impian
hanya penghias mimpi dikala malam

dengarkan suara merdu kami
yang terbentur dinding iblis bernama politik

kami ini hanya kayu bakar
habis dimakan api
hilang tertiup angin

15 Agu 2011

kompilasi Aku dan Engkau


Dan namaMu dipanggil
Bersama alunan merdu ayat suciMu
Membasuh setiap wajah berdebu

Dan bila malam mulai jatuh
Merdu ayatMu masih berdendang
mengiringi jatuhnya malam
Dan bangkitnya fajar

Bersama setiap angin yang berhembus
NamaMu telah tersebar
Mengaliri dan membanjiri setiap sudut malam

10 Agu 2011

permohonanku padaMU

meraba yang tak terbayang
melihat yang tak terlihat
hanya gelap dan dingin
rasa takut menjalar dan mengerogoti hati

sejuta tanya merangsek dalam jiwa
aku,,
aku menagis
menangisi setiap dosa yang ku lahirkan

tapi untuk ap aku menangis
buknkah katanya TUHAN itu Maha Pemaaf

tapi apakah aku akan dimaafkan
ohh tuhan,,
dalam dingin dan sepi aku memohon
jamahlah hati ini..

terlalu lama hatiku membatu
ternoda dan terkikis

dan jika nanti waktu ini telah habis..
biarkan aku tidur tenang disampingMU

9 Agu 2011

api

duduk terdiam
menahan api membakar jiwa
hitam dan pekat
meleleh membakar hati

merah membara
ternoda hitamnya jelaga
menjilat memeluk otak

dan aku hanya duduk terdiam
seperti ceret terbakar api

dan jika semua telah terlepas
jgn salahkan aku jika mentari tertelan

Menantimu

bila nanti kuseru namaMU
sudikah engkau datang
duduk berdua dan kita bicara

dan bila ku panggil nama MU
sudikah engkau mendekatiku

Aku hanya makhluk kotor
penuh debu dan kotoran

dan jika nanti mentari telah surup
dan rembulan mulai manjing di mega
kan ku tunggu diriMU
di balik gubuk reot ini

8 Agu 2011

Sebuah Nama

Sebuah nama yang pernah singgah
memberikan goresan warna pada hati
meniupkan ketenangan kedalam jiwa
memebangkitkan kegelisahan hati..

Gelisah...
saat waktu mulai terhenti
saat jarak mulai membentang
kan ku hitung setiap jengkal tangan
seberapa jauh aku dan kau

Sebuah nama yang begitu indah
pernah berada disisi
mengisi sebuah sudut dalam hati

Sebuah nama yang kini telah pergi
meninggalkan secarik cerita
dalam loker hidup ini

Kan kutitipkan sebuah salam
kepada mentari dan rembulan
bahwa aku masih menanti
dia sang pukaan hati

Terlalu banyak perahu waktu yang berlayar
menyusuri sepinya sungai penantian
Samar wajahmu tersembunyi dibalik kabut

Seperti mentari yang menanti rembulan
terus berpacu dengan waktu
sepertyi diriku yang telah lama menunggu
dalam rasa rindu duhai juwita

Dan jika sang waktu berbaik hati
memeberikan kesempatan serotasi bumi
maka akan kujaga dirimu

Dan kini aku menanti
ketika nama itu kembali

Aku menanti dalam derasnya waktu
membanting jiwaku d atas kerasnya batu

Aku percaya kasih
Dirimu akan kembali
Dan merangkai apa yang telah putus

2 Agu 2011

Hanya sebuah harapan

dan saat hari membunuh fajar
kan ku gantungkan setiap harapan pada ranting-ranting cemara

bersama mentari yang menggeliat bangun
ku sirami setiap biji angan dengan embun pagi ini

angin lembut membelai wajah angan yang semakin layu
yang luntur bersama tetesan hujan,,

ingin ku robohkan sebatang pohon nista penghalang langkah
biar bisa lewati jalan setapak ini, dan merenggut mentari

dalam malam tak ada lagi rembulan dan bintang
yang ada hanya rintihan lpar menggores dinding malam
membahana dan merobek mega

lapar maak,,,
rintiahn malaikat kecil yang tergeletak di kolong langit
menatap sayu pada setiap langkah kaki yang berganti,,

inilah harapan yang layu dalam ranting cemara
harapan yang diterpa badai pasir kering
harapan yang hanya menyisakan isak tangis dan kematian

Malam Semakin Larut

Malam semakin larut
Menelan setiap rasa kalut
Memendam nyawa yang semakin membusuk
Mengubur hati yang telah terkoyak

Dan jiwa-jiwa yang bebas dan tenggelam
bergulat dengan waktu yang semakin menipis
kepakan sayap burung malam
bergema dalam setiap tetesan gerimis

Angin malam membelai dengan indah
menyusuri setiap gang-gang busuk yang berbau busuk
membelai anak-anak yang dikorbankan jaman

Malam yang semakin larut
menyimpan cerita dalam kantung-kantung nasib yang disematkannya di atas mega
 menuangkan kisah dalam segelas bir,,
menceritakan setiap tragedi dalam merah bibir para gundik,

Malam semakin larut,,
dan dunia semakin kalut,,,
meniggalkan kotoran yang harus dipungut
oleh generasi yang semakin menciut....