30 Mar 2014

Meranggaslah

kemarau menyapa hati
tetes hujan terakhir lenyap tertelan pertiwi
deretan jati meranggas laksana mati
daun terakhir jatuh melayng menyapa bumi

derik waktu kian menyeretmu pergi
meninggalkanmu dalam sudut sepi
meraba bayang, merangkai mimpi
untuk kemudan hilang dalam penantian tak pasti

apa yang kau tunggu ?
sedang bayang perlahan meninggalkanmu
bersama tenggelamnya surya hari ini
malam tak perlu bayang
karena rembulan hanya butuh kesendirian

menanti bukan maslah waktu
tak seperti kemarau yang pasti menunggu datangnya hujan
sedang yang kau tunggu
hilang dalam kabut pekat tak tersibak

letakkan semua,
kepakan sayapmu
lepasakan dirimu dari kurung penantian
arungi angkasa biru
rebut kebebasanmu
nikmati dunia

meranggaslah,
rontokan segala penantian tak pasti
kemudian, semailah, semmailah !
semailah, mimpi yang pasti
laksana jati yang mengorbankan daunya
untuk memberi ruang baru pada daun baru

meranggaslah,, !
meranggaslah !
meranggaslah..!

20 Mar 2014

Dilema dalam Hujan

Malam kian sepi kurasa
Hujan tak kunjung reda jua
Kita sama terdiam
Sama tak saling pandang
Tertunduk membisu
Meski tanya memuncak dalam jiwa

Lama waktu berlalu
Namun kita masih jua sama membisu

Aku lelaki, pantang berkata pertama
Engkau wanita, terlalu malu untuk bicara
Kurasa hujan ini tertawa
Menatap kita sama menyimpan ego dalam jiwa

Hujan berhenti
Kita masih terdiam
Kita berlalu pergi
Meski jalan berdua
Namun terasa sepi sendiri

Kasihan.

13 Mar 2014

HOBLAA : WAJAH DUKA

hoblaaa,,hoblaa

malam kian dingin
memebekap sepi tak bertepi
ada kerinduan yang tak kunjung terobati
sepasang kekasih memendam rindu
kapan bersua sama tak tau

hoblaa,,
angin berdesir berbsisik
bawa suara tangis pilu di seberang sana
tangis anak kecil kian menyayat hati
ibunya kemana pergi ?

hoblaa,,  hoblaaa
malam semakin larut
namun dunia tak kunjung surut
darah perawan tertumpah disana
terpaksa penuhi perut kosong katanya

hoblaa,, hoblaa
ini serangkaian kata
dari manusia yang tak lengkap pikirannya
diamana senyum dan tawa sebatas bohong belaka
karena selalu tersimpan dendam dalam dada..

mari kita menari
lepaskan semua duka yng tak terperi
hingga pagi menyapa nanti

hoblaaa..hoblaaa

8 Mar 2014

Sendiri

Deru derap mengendap
Detik setitik berbisik
Kelam hitam membungkam
Hilang lenyap segala
Sakit perih merintih
Luka semua menganga

Dingin sepi menari
Mimpi hitam menikam
Tangis duka percuma

Jalir senyum menggoda
Dunia runtuh seketika
Siang malam menyatu
Candra surya beradu
Lintang hilang kemana

Sendiri lara terasa
Kekasih kemana lupa
Hati beku lama
Hidup mati sama
Masih sendiri jua

Aku.

5 Mar 2014

Sehela Bulu Hitam

Sehelai bulu hitam legam melayang
Terbang tersapu angin lajang
Terombang-ambing tanpa kepastian
Hingga tersangkut di ranting cendana

Lama waktu berganti
Ia hanya diam menanti
Hingga malam menjadi pagi
Seekor burung terlahir kembali

Hitam legam laksana arang
Mata merah semerah darah
Kicau pagi pekak kan telinga
sayap terkembang, hilang di balik mega

Segulung awan kelam menghadang
Berhenti ia memandang
Sejuta tanya berpusar dalam pikiran
Kemana arah dan tujuan nantinya

Hitam legam laksana arang
Merah mata laksana darah
Terbang tinggi merajai mega
Hinga kelak akan mati jua

Hingga waktu memaksa b erhenti
Lelah sayap tak sanggup bergerak
Bertnegger ia di pohon tua
Menanti senja yang segera berganti malam

Pagi kembali bermula
Angin lajang kembali menyapa
Sehelai bulu hitam kembali melayang
Cerita apa yang dia bawa

semua masih menjadi rahasia