19 Des 2012

Senja sendu, berakhir pilu

fajar ku terlalu telat untuk tiba
sehingga malam berkuasa terlalu lama
dan senja hanya sebatas angan belaka
entah sejak kapan semua itu hanya ilusi semata

mendung terlihat berkabar sapa
namun tentang siapa
sedang senja yang kunanti tiada tiba

belum sempat kunikmati indah senja dia berlalu
hilang tertelan waktu
dan tiada kembali padaku

entah mengapa ada yang kurindu
pada setiap waktu yang berlalu
tentang senja yang dulu selalu ada untukku
kini hanya sebatas angan lalu

kini waktu berjalan lambat bagiku
angan ku tercecer dalam serpihan sendu
terbawa hilang oleh hujan sore itu

masihkah kau ingat saat aku berdiri membisu
menunggumu datang dari waktu itu
bersama rintikan hujan dan mendung durjana
aku menantimu datang dan hangatkan sukma

sudahlah, masihkah layak aku mengingatmu
sedang kau tiada mau menyapaku
kau lebih suka bercumbu bersama rembulan
puaskan hasratmu yang sesat
sedang aku yang menantimu penuh cinta,
kau abaikan begitu saja.

bersama waktu yang kian memburu
bersama belati rindu yang berkarat
kau sayat hatiku yang tengah sekarat
dan kau pergi hilang di balik awan pekat

aku pergi berkawan sendu
menantang hujan yang memburu
tak perduli dengan pedih atau pilu
karna aku akan melupakanmu
meski masih tersimpan rindu untukmu.

1 komentar: