9 Des 2012

Ruang untuk Mati


belum kering darah merah
belum hilang anyir darah
membekap sengap dalam dada
leleh hilang dalam bumi

perih
sakit
merintih
berbuah tangis

hilang terbuang terpendam bumi
menggeliat dalam desah nafas alam
bersatu dengan sukma berkalang tanah

pyar. hilang raga dan sukma
menelusup dalam dinding malam
beriring tangis serigala
berselimut dingin kabut kelam

nanar mata membayang
tersamar kabut,
terbungkus kafan
terdiam beku dan dingin
terpaku tanpa arti

membayang dalam mati
menerawang melepas kenangan
menyibak tabir impian

denting jam bertalu-talu
berkejaran dalam sempit ruang hitam
sebuah kursi bergoyang pelan
dan terjatuh hancur berantkan

tang,,
kembali berdentang
mengiring sukma dalam penantian
jiwa terdiam dan raga membeku
kembali anyir darah mengamit sepi
dalam malam aku menghilang
esok pagi aku telah mati.

3 komentar:

  1. Kata2nya emaizeng bgt, tp maknanya gue gk ngerti.. Maklum gue gak begitu ngerti puisi, ini puisi kan ya? Hmm -_-"

    BalasHapus
  2. setuju,,, kata2nyaa amazing bangedd... :3

    BalasHapus
  3. Saya yakin makna "mati" disini lebih dari yang kita semua bayangkan.

    BalasHapus