26 Des 2012

hariku berlalu bersamamu

terjatuh berdebum menghantam bumi
hilang tenggelam bersama senja menguntit malam
lenyap perlahan tersapu hujan kemalaman

rintik hujan tiada lagi menyapa bumi
hilang ia tersapu angin, tersangkut dalam kisi-kisi cemara pagi

perlahan semilir angin memukul ranting-ranting cemara
terjatuh ia, namun kembali angin menyeretnya dalam senja yang perlahan kelam

deras hujan berlahan mengalir basahi jendela
namun ia tertahan pada raga terluka
terkapar meregang sukma
dan kemudian hilang entah kemana

kulihat dia tersenyum dari balik rembulan
melambai-lambai menggoda dari balik arak-arakan awan
tersenyum ia kemudian menghilang

malam tak lagi seperti malam
senja tiada lagi mengewalai malam
dan fajar tiada lagi pertanda akan datang pagi

rembulanku terukir dalam matamu
mentariku tenggelam dalam senyumanmu
suryaku bangkit dalam derai tawamu
kasih.

namun kau hanya sebatas impian
yang tersangkut dalam jaring-jaring malam
kemudian hilang ketika pagi tiba
dan tebarkan rindu saat senja menyapa

3 komentar:

  1. udah coba kirim ke media cetak ngga? temen ane ada lah, puisinya dikirim dan diterima, memang untuk ukuran tulisan dia berbakat

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo ke media cetak kayak koran dan majalah, udah dari lama, dan beberapa juga sudah diterima, sekarang lagi mencoba untuk menembus penerbitan buku,, hehe

      Hapus
  2. 4 kalimat terakhir bener bener nancep dihati :3

    BalasHapus