10 Okt 2011

merdeka dari persepsi ku

 

Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk merdeka. Setiap manusia memiliki hak kehidupan yang sama. Setiap manusia memiliki perasaan yang sama ketika di sakiti. Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pengakuan dan hak kehidupan..

Kita adalah manusia merdeka, yah kita hidup ini merdeka. Kita merdeka untuk bernafas tanpa ada tekanan. Yah kita merdeka sama seperti yang mereka katakan setiap mendekati hari kemerdekaan. Tapi dalam hati ini aku belum merdeka. Kita belum sepenuhnya merdeka. Perjuangan para pejuang yang telah gugur dan yang sekarang masih hidup, ternyata belum selesai. Masih banyak yang harus kita benahi. Masih banyak bagian yang harus kita tambal dan kita tutupi.

Kawan coba kau tengok bendera yang berwarna merah dan putih itu. Bendera yang begitu gagah bukan,berkibar dengan bangganya. Tapi aku yakin akan satu hal kawan, mereka akan mengeluh sejadi-jadinya kepada setiap orang yang mengibarkannya. Dia akan berkata “ mengapa kau hanya mengibarkanku pada hari kemerdekaan saja ?, kenapa kalian hanya menghormatiku hanya pada hari kemerdekaan saja serta setiap senin pagi ?”
jika dia bertanya  seperti itu apa yang akan kita jawab kawan, apakah kita akan menjawab “maafkan kami,semua itu sudah tradisi !, atau barang kali kita akan menjawab “maafkan kami semua itu ketentuan pemerintah !, atau bahkan kita akan menjawab “ sudah untung kami mau mengibarkanmu !”

Kawan, pernahkah kalian mendengar perkataan seperti ini “jangan kau tanyakan apa yang telah Negara berikan padamu,tapi tanyakan apa yang telah kau berikan kepada Negara”. Menurutku itu adalah sebuah perkataan yang dapat mematikan kita, kita punya hak untuk bertanya pada Negara tentang apa yang telah dia berikan kepada kita. Jika dia bertanya pada kita apa yang telah aku berikan maka aku akan menjawab, “ aku telah dengan ikhlas memberikan suara dan kepercayaanku kepada bapak dan ibu terhormat yang duduk di gedung agung itu !, aku telah dengan ikhlas membeli setiap hasil karya para putra bangsa ini !, aku telah dengan ikhlas hidup di Negara ini !

Kawan, coba kau tengok pada setiap kolong jembatan,pada setiap lampu lalu lintas, pada setiap gerbong kerata api dan setiap bis kota, serta terminal. Itkah kemerdekaan kawan. Kita ini belom merdeka, masih banyak yang haus kita tempuh untuk benar- dapat mengatakan kata MERDEKA.

Indoneisa ini menjadi merdeka bukanlah suatu tujuan utama. Merdeka adalah kunci, dan sekarang kita masih mencari sebuah pintu yang bertuliskan “INDONEISA BENAR-BENAR TELAH MERDEKA”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar