16 Okt 2011

dialog dengan aku : harga sebuah kebebasan


Aku : “aku bosan dengan semua ini, aku ingin mengganti semuanya”
Aku : “apalagi yang ingin kau ganti,tak bisakah kau menerima apa yang tuhan berikan padamu”
Aku : “aku merasa kurang dan inginkan lebih,aku inginkan kebebasan yang lebih,aku inginkan hidup yang benar-benar bebas”
Aku : “ kebebasan katamu,kebebasan yang seperti apa, apakah kau merasa kurang dengan semua kebebasan yang telah dia berikan padamu. Hei kau ini telah bebas,kau ini telah mendapatkan kebebasan yang walaupun hanya ada di angan-anganmu”
Aku : “justru karena kebebasan itu hanya sebuah angan-angan, aku ingin merealisasikannya dalam hidupku,aku ingin membuatnya jadi nyata”
Aku : “Heiii..!!!!! kita hidup dan berada di dunia itu bukan karena kita bebas. Kita hidup di dunia ini karena kit tak bisa bebas. Kita selalu terikat pada hukum sebab-akibat. Kita selalu erikat oleh peraturan-peraturan yang ada. Dan kita harus bisa menyesuaikan dengan hal itu”
Aku : “peraturan-peraturan itu sangat membosankan, terikat dengan semua peraturan itu hanya buatku semakin terkekang. Bukankah kau tau sifat dasar kita sebagai manusia selalu menginginkan lebih, kita selalu memiliki hasrat untuk bebas”
Aku : “sekali lagi ku katakan. Kebebasan yang sejati itu tak ada, kebebasan yang kau inginkan itu hanya ada dalam angan-angan kepala busukmu itu”
Aku : “yah,,!!! Inilah kepala busukku yang selalu memikirkan hal-hal yang di anggap aneh dan menentang hukum. Aku tau kita terikat oleh peraturan yang selalu membatasi gerak kita. Tapi itu semua membuatku bosan, itu semua buatku jenuh”
Aku : “apakah kau serius menginginkan kebebasan yang sejati”
Aku : “yah aku sangat menginginkannya”
Aku : “maka segeral engkau mati,,dan rasakan kebebasan tanpa batas yang ada, itupun juga arwamu diterima oleh-Nya. Kalaupun tidak kau hanya akan menjadi sampah, yang hanya gentayangan tanpa arah dan tanpa tujuan. Pikirkan lah baik-baik akan apa yang kau minta”
Aku : “mati,,mati,,hahahahhahahahah,kematian,,jalan yang harus aku tempuh,,mati,,mati,,,”
Aku : “ sadarkan dirimu,,kembalikan pikiranmu jangan kau jatuh terlalu dalam keingingan yang hanya membuaku menjadi tak berarti”
Aku : “Aku hanya inginkan kebebasan, aku hanya inginkan  kebebasan,, apakah akau salah, aku bosan dengan semua ini, aku ingin terlepas dari segala macam yang namanya emosi, aku ingin terbebas, aku muak, aku benci”
Aku : “aku adalah sisi gelapmu dan juga sisi putihmu, tapi masih ada yang jauh lebih gelap dari diriku, dan jauh lebih pekat, dan itu tertanam abadi dalam sisi dalam jiwamu, aku hanya sebuah penyaring yang mematahkan setiap kehendakmu tapi juga menjadi pengantar ke sisi gelapmu. Aku teman juga lawanmu, akulah kebebasan yang ingin kau dapatkan”
Aku : “ lalu aku harus bagaimna ? “
Aku : “ kalo kau inginkan kebebasan itu,akan ku berikan kebebasan tanpa pengikat, kebabasan impian yang kau inginkan,tapi dengan harga yang sangat besar, jauhi TUHANMU, sambutlah tanganku dan kau akan dapatkan apa yang kau inginkan selama ini dalam keabadian”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar