9 Okt 2011

dialog dengan aku : dilema hati,mengejar mimpi



Aku : “apakah benar pilihanku ini, atau aku salah ?”
Aku : “pilihan mana yang kau maksud, aku tak tau  ?’
Aku : “Aku, akan pergi keluar negeri,mengikuti jejak sulasmi”
Aku : “TKW maksudmu ?”
Aku : “ya,aku akan mencoba peruntungan nasibku di negeri seberang, siapa tahu aku bisa memperbaiki hidupku”
Aku : “Apa yang mesti kau perbaiki,apakah selama ini kau merasa hidupmu rusak”
Aku : “hidupku tak ada yang rusak,hanya saja aku bosan dengan kehidupanku dan keluarga yang tak lepas dari rantai kemiskinan ini”
Aku : "hahaha,,rusak katamu..!!!!!! Hei,,Minah ,hidupmu itu sudah cukup baik,,kau masih memiliki rumah, tanah dan sawah yang tak begitu lebar tapi cukup untuk menjamin kehidupanmu keluargamu kelak”
Aku : “ya,,aku tahu akan hal itu,tapi aku masih merasa kurang,aku iri melihat Sri, Ratmi, Ijah dan teman-temanku yang baru pulang dari Luar Negeri, aku ingin seperti mereka pulang dengan membawa uang untuk keluarga”
Aku : “iya,tapi lihat dulu siapa mereka, mereka adalah anak-anak dari keluarga yang berkecukupan, mereka jual sawah,tanah,dan ternak untuk berangkat, dan itupun tidak semua yang mereka punya dijual,masih ada sisa yang ditinggalkan untuk diolah keluarga meraka”
Aku : “ aku juga punya sawah,rumah dan tanah,dan aku bisa jual itu semua untuk berangkat”
Aku : “ bagus sekali idemu,,nanti kau jual semua itu,,dan tak ada sisa yang bisa diolah oleh orang tuamu,dan akhirnya mereka hanya menjadi buruh juga,,itu yang kau mau,,disana kau menjadi pembantu dan disini orang tuamu juga menjadi pembantu”
Aku : “ Sudahlah,,sudah,aku yakin orang tuaku juga akan setuju dengan keputusan yang aku ambil…!!!!!!”
Aku : “orang tua mana yang akan tega mengatakan tidak kepada anak kesayangannya, sekalipun itu akan berakibat besar pada kehidupan mereka”
Aku : “Cukup,,biarkan aku sendiri,,dan aku akan bicara pada orang tuaku besok pagi”
Aku : “ yah,,terserah padamu,,aku hanya mengingatkan saja”
Aku : “Terima kasih”


8 komentar:

  1. keren. keren...
    mm..
    itu berbicara pada diri sendiri kan ya?

    BalasHapus
  2. yup,,,,
    itu percakapan dengan diri kita sendiri

    BalasHapus
  3. keren!! memang harus hati-hati dalam memutuskan sesuatu apalagi yang sangat urgen. mikir seribu kali juga bukan buang-buang waktu. :)

    BalasHapus
  4. yup,,berfikir itu emang perlu sebelum berindak pikirkan strategi dan hasil serta resiko yang akan d tanggung

    BalasHapus
  5. ini biasanya org yg lagi galau,
    udah tau sendiri kalo pilihannya salah, tp tetep aja ga mau denger..

    BalasHapus
  6. oia, tukeran banner yuk, bannernya dah mejeng d t4 ku yaa :3

    BalasHapus
  7. manusia emang ga terlepas dari konflik batin dan pikiran ya

    penyajiannya keren!

    BalasHapus
  8. @ dhila : kita tak pernah tau pilihan kita salah atau benar sampai kita dapatkan hasilnya,,disini saya aku hanya menyajikan konflik sebuah batin dimana terkadang batin kita sendiri yang menentang pilihan kita.. nb : ,akasih dha maw mejengin banner aku

    @virna : yup anda benar,,dan terima kasih untuk apresiasinya

    BalasHapus