19 Nov 2012

Merindu dalam penantian


membayang sepasang matamu
terdiam aku tanpa kata
hanya diam dan memandang
mata itu milik siapa ?

kugenggam tanganmusaat itu
ku ajak kau berlari
bukan untuk menyongsong mentari
tapi untuk berhenti dan berjanji
tentang hidup kita nanti

setiap kubuka mata
selalu kutemukan dirimu dalam bentuk-bentuk baru
lipatan-lipatan senyuman yang menggoda
kau terlepas dari kekangan
terbang bebas hinggap dalam jiwa

dimanakah tempat ku kan berpulang kelak
jika kau tiada menungguku
karna, di ranjangmu aku kan berpulang
dalam tikaman belati rindu untukmu

ada sebuah kegontaian dalam cahaya mentari pagi ini
dia tersenyum kecut mencumbu kawini musim
anak-anak mentari hanya merengek dalam pelukan rembulan
sembari menyusu dalam payudara ranum sang rembulan

begitupula kegontaian dalam diriku
ketika bayangan delusi kerinduan padamu, menjamah diriku
tertikam dalam balutan jubah angan-angan

aku terdiam menanti dalam malam
menanti sepasang malaikat yang datang dan mengganyang jarak yang terbentang
teringat pada tangis kekasih yang kering dalam dada

kasih,
dan nantikan ketika aku berpulang nanti
kan kucumbu dirimu hingga tiada pagi tersisa untuk kita
hingga malam hanya sebatas detakkan jantung belaka
karna mentari dan rembulan hanya ada pada matamu.

4 komentar: