13 Sep 2012

dibawah beringin tua, kuikat janjimu.


lama kita tiada bersua
kembali merajut sebuah cerita
masih ingatkah kau tentang beringin tua di samping desa
disana terukir abadi sebuah cinta
yang dulu pernah kita rasakan

cinta mentah anak manusia
tanpa tau apa itu cinta
hanya tau dari sinetron belaka

kini kau semakin dewasa
tergurat garis manis dalam parasmu
dan aku terdiam menahan kelu lidah membeku
ada kagum bangkit dalam jiwaku

tiada kurasa kau berubah
hanya raga yang kian dewasa
sebuah tawa lirih masih selalu sama
begitu akrab dan selalu hangat

inikah dirimu.
tiada percaya aku menatap
berjuta tanya membuncah dalam dada
mungkinkah para dewa lepaskan mantra padamu
seperti arimbi saat mencintai bima
para dewa jadikan dia begitu menggoda
hingga bima terdiam dalam pelukannya

kau hanya tersenyum dan berbisik lirih
hangat nafasmu menyapu sukmaku
kurasakan ada sebuah rasa yang dulu hilang
kini perlahan kian membesar penuhi jiwa

ingin sejenak kugenggam tangan itu
pergi lari hanya berdua
tanpa nama dia atau mereka
seperti adam dan hawa
hanya berdua memadu cinta

namun ragu terbersit dalam diri
tiadakah kini kau telah mendua
arungi hidup bersama yang kau cinta
menikah dan bahagia hinga ajal menjeputmu

aku terdiam tertunduk bisu
ragaku beku dalam ragu
jiwaku hilang tersapu sejuta tanya
dan kini perlahan aku menghilang
tinggalkan dirimu dalam kebahagiaan

ada hangat terasa memeluk raga
erat dan begitu mesra
tumpahkan sejuta rindu yang lama terpendam
kau hanya diam dan tersenyum manja
runtuhkan rembulan yang bertahta dalam malam

sontak sebuat asa terbakar dalam dada
sekarang atau tak selamanya!
ku ajak kau berlari
arungi sepi sunyi malam ini
kembali merajai cerita kita
dimana cinta ingin hidup sekali lagi
memadu sebuah janji
dibawah beringin tua disamping desa..
sebuah cinta sehidup semati.

1 komentar: