3 Mar 2012

aku kembali..!!


Malam mulai merambat dari kaki langit, menidurkan sang surya dalam peraduannya. Hujan pun mulai turun dengan perlahan basahi bumi yang telah haus akan nikmatnya hujan. Kunyalakan sebatang rokok djarum sebagai penghangat mulut ini. Hangat dan pahitnya asap tembakau mulai menjalar dalam tubuh ini. Dinginnya udara menyapu dengan mesra. Entah telah berapa lama aku habiskan waktu dengan sebungkus rokok ini. Aku hanay diterangi oleh sebuah lampu duduk yang tak begitu terang di dekatku. Pikiranku mulai melayang membayang dalam khayalan. Apakah mungkin tetesan hujan ini adalah air mata kesedihan dan kerinduan dari langit yang terpisahkan dari kekasih hatinya sang bumi ini. Sudahlah. Kuhentikan bayangan dan khayalan pikiran ku yang tak jelas ini.

29 Feb 2012

metamorfosa keheningan


Aku duduk terdiam di tepian jendela tua yang lapuk termakan waktu. Aroma kopi hitam menyebar memenuhi ruangan ini. Masih tersisa beberapa batang rokok yang tergelatak d lantai sisa semalam. Hangat mentari yang menyongsong pagi mulai merasuk kedalam sela-sela jiwa ini. Kurasakan sepasang tangan lembut memelukku dari belakang. Tampaklah olehku seorang wanita yang buatku tergoda semalam suntuk. Kutatap matanya yang begitu sayu dalam dinginnya pagi, tak kulihat secercah caya dalam sepasang mata itu. Telah lama semangat hidup menghilang dari dalam dirinya. Sekarang yang aku lihat tak lebih dari boneka berdaging yang kosong. Percumbuan semalam hanya sebuah bukti tak berarti kalau dia masih hidup.

26 Feb 2012

nyanyian rahwana



rahwana

malam akankah kau membisu,
hanya menatap dengan kehinaan itu
dari balik celah mega yamadipati mengintip
tersenyum indah menanti mati ku

ohh,,para dewa di agungkan jagad
inikah akhir hidup ini,,
mati dalam kenistaan tanpa arti..
anjing pergi melihatku..

brekakasan menari indah d pucuk cemara merah.
tawa mereka menggelegar mengguncang mega,,
bunga-bunga  darah melintas dan memebayang dalam benak
kutuk yahh,,inilah kutuk bagiku..

jika ini matiku,
jika ini akhir milikku,,
biarkan ku nikmati saat batara surya bangkit..
membakar tubuh ini..

tiada guna hidup ini,,
hanya mencumbu angan yang terlanjur layu.
kematian semakin mendekat..
menjilat-jilat ekor hidup q..

ouwhh,,,,
matahari redup..
rembulan telanjang..
bambu kering kembali hidup

sampai kapan aku hidup..
jika hanya menanti ajal yang menghadang..

anak bajang bermain riang..
di atas tubuh bangkai ini,,

inilah nasib ku..
terkapar dalam ambang hidup dan mati
menatii ajal bersama dunia yang semakin tua..

19 Feb 2012

kekangan sangkar


Setiap pagi aku hanya terkurung dalam sangkar, makan pun hanya menunggu suapan dari majikanku. Inilah duniaku yang baru terbatasi oleh jeruji-jeruji bambu yang mengrungku. Aku tak lebih dari dari budak kesenangan majikanku.  Setiap pagi aku hanya menunggu ketika majikanku menjentikan jarinya dan aku  harus berkicau serta mendengar pujian-pujian basi yang sering dia lontarkan di hadapanku setiap pagi. Inilah hidupku yang membosankan aku hanya bisa membayangkan betapa indah dan nikmatnya sebuah kebebasan. Tapi, aku merasa bahwa kebebasan yang aku idamkan itu mulai pergi menjauhi diriku saat ini. Angan-angan kebebasan yang selama ini aku mimipikan hanya menyisakan sebuah cerita usang di balik jeruji bambu.

12 Jan 2012

Aku,Kalian dan Tuhanmu..


Orang-orang akan melihat diriku sebagi sesosok manusia angkuh yang sangat  pntas untuk di jauhi dan di tingalkan bahkan mungkin sangat pantas untuk dilupakan. Aku selalu memilih untuk sendiri dan menjauh, aku lebih menikmati ketika aku hanya berada dalam dunia yang aku buat sendiri dan aku sbagai raja dan tuhan. Aku selalu mengawasi gerak-gerik mereka, hanya melihat dan mendengar setiap kelakuan dan percakapan yang mereka bicarakan. Cinta, pacar, gosip, muak aku mendengar semua itu yang selau terdengar dan terdengar berulang kali. Apakah merka bodoh, apakah mereka tak punya hal yang lain yang bisa dibicarakan. Kalauoun itu memang benar,, ouh,! lebih baik kalian mati sekarang, untuk apa hidup ketika tak ada ide dan tak ada pemikiran yang bisa kalian bicarakan. Aku sangat kasian dengan orang-orang seperti dan aku hanya bisa tertawa, menertawakan apa yang mereka bicarakan...

Aku  hidup dari kecil dengan kebebasan pikiran yang aku miliki, masa bodoh lah dengan yang namanya aturan atau undang-undang yang selalu mereka bicarakan. Untuk apa kita membicarakan dan membenarkan orang lain jika untuk kita sendiri aja  kita belum bisa. Aku selalu terbiasa dengan yang namanya dianggap aneh dan menyimpang. Sudah menjadi sebuah kebiasaan ketika ada orang yang menyimpang atau mengambil jalur berbeda maka dia akan langsung mendapat berbgai macam reaksi dan kebanyakan setiap reaksi yang akan kita dapatkan adalah sebuah reaks yang sangat keras. Aku pernah melemparkan sebuah pertanyaan kepada beberapa teman degan pertanyaan seperti ini “ manusia diciptakan dari tanah liat dan mendapatkan cahaya kehidupan dari tuhan, jadi boleh dong aku katakan bahwa tuhan dan ciptaannya (manusia) telah menjadi satu ?”. Aku tidak tau atau entah mereka yang lebih paham, kalian tahu apa reaksi yang dapatkan. Yah..begitu banyak reaksi  yang aku dapatkan, mulai aku disuruh untuk kembali ibadah kepadanya,dll, mereka mulai berkhotbah dengan setiap ayat dan setiap pengetahuan agama yang mereka miliki. Aku tahu maksud mereka, tapi yang tak aku mengerti kenapa mereka langsung terprogram dalam benda yang mereka sebut otak, bahwa setiap hal yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan maka itu harus diluruskan, disadarkan dan mungkin yang paling kejam adalah ketika kau dianggap MURTAD tau KAFIR. Jika, manusia mendapatkan cahaya ilahi untuk hidup, maka aku akan bicara dan berkata “ MEREKA YANG MENCACI FISIK ORANG LAIN MAKA MEREKA JUGA MENCACI ZAT YANG MEREKA SEBUT DENGAN TUHAN". Berdasarkan agama yang telah aku tinggakan entah dimana itu, maka mereka juga murtad dan kafir.

Entah ini sebuah kegilaan yang aku miliki atau apalah namanya. Sedikit banyak lingkungan sangat berperan dalam hal ini. Aku hidup dalam lingkungan yang sangat agamis, ibu dan bapakku cukup beragama dan mengajarkan mengenai tuhan dan agama. Aku masih sempat mencicipi untuk membaca kitab-kitab dan masih bisa membaca semua itu, aku juga msih bisa melakukan dan menyenandungkan dan memuja nama-NYA. Tapi terkadang aku mulai berfikir apakah hanya sebatas itu kita dianggap beragama. Ketika aku selalu diingatkan ntuk beribadah oleh kawan, maka aku ingin menjawab “apakah Cuma itu satu-satunya cara ibadah yang kau ketahui, maaf kawan bagiku banyak cara untuk ibadah, dan yang kau lakukan sekarang hanya salah satunya” jujur aku ingin melihat seperti apa reaksi yang akan dia tunjukan padakku. Namun, dapat dipastikan bahwa reaksi penolakan lah yang akan muncul, dan jika reaksi itu muncul maka aku hanya akan diam dan mendengar kemudian hilang. Inilah aku, kalian boleh bercara mengnai panjang lebar mengenai agama dan ibadah serta sebagai’a dihadapanku tapi jangan harap SEMUA ITU TAK AKAN SELALU AKU DENGARKAN.

Jangan salahkan pemikiran orang-orang yang menyimpang dengan apa yang kau pikirkan. Belum tentu jug pemikiraan yang kau berikan padanya itu benar. Otak yang kita miliki ini sama, otak ini memiliki kerja dan fungsi yang sama. Maka aku berfikir, orang-orang yang mencaci dan menjauhi mereka yang menyimpang sejujurnya memiliki hasrat untuk mengikuti tapi mereka terlalu takut untuk mengutarakannya dan mereka belum siap untuk terpisah dari kelompok yang telah mengakui keberadaan mereka. Manusia akan sangat sulit untuk meninggalkan kelompok yang telah memberikan mereka pengakuan atau simbol keberadaan, dan yag akan menjadi korban adalah para kaum minoritas penyimpang. Banyak dari mereka yang membohongi hati dan pemikiran mereka hanya untuk mendapat sebuah PENGAKUAN dari orang atau kelompok. Jujur aku katakan bahwa aku sangat bersedih dengan orang-orang seperti itu. Orang seperti sama saja dengan MATI, untuk apa kalian dianugrahi otak dan perasaan serta nyawa dan hasrat, jika semua itu hanya untuk pajangan agar kalian tetap terlihat hidup, tapi hidup yang kalian jalani adalh sebuah kepalsuan dan sebuah kebohongan semata. Kenapa kalian tidak sekalian menggadaikan tubuh yang kau miliki agar lebih lengkap lagi kehilangan yang kau miliki.

Aku ini terantai kawan, leher dan kaki telah terantai. Kebebasan yaang seharusnya aku dapatkan telah terenggut, bukan kebebasan untuk bertindak tapi kebebasan untuk berfikir. Mereka yang selalu memuakan dengan setiap pandangan dan penghujatan yang mereka berikan ketika aku memberikan respon yang menurut mereka telah menyimpang. Disinilah aku menemukan sebuah kelucuan, kita ini budak, budak program yang selalu menuruti perintah sang majikan. Budak yang kebebasannya tak pernah diakuai. Budak yang menghakimi budak lain yang menyimpang dari program yang telah diberikan. Muak,,,muak,,jika kita sama-sama budak atau pelayan untuk apa kita harus membedakan pola pikir kita dengan orang lain, ataukah ini sebuah bentuk seleksi alam, bahwa MAKHLUK YANG TIDAH BERJALAN SESUAI DENGAN PROGRAM SANG MAJIKAN, MAKA AKAN MENJADI TUGAS MAKHLUK LAIN UNTUK MENYINGKIRKANNYA..

Ketika melihat mereka terkadang aku merasa kasihan, melihat mereka yang selalu tergoda denga hal yang bahkan belum pernah mereka lihat ataupun sentuh. Mimpi-mimpi orang yang selalu ingin berdekatan dan memeluk, bahkan mendapatkan cahayanya. Melihat semua itu terkadang aku merasa iba dan tak tega membiarkan mereka terlena dalam angan-angan palsu yang hanya bisa membuat mereka terus bermimpi. Tapi, aku terkadang berfikir dan ingin tertawa ketika melihat bagaimana cara mereka menduakan dan mendzolimi yang mereka sebut dengan TUHAN. Bukan tdak mungkin si tuhan itu hanyalh khayalan pikiran mereka karena mencari kesempurnaan. Mereka berkoar-koar aku ini murtad dan sebagainya, tapi mereka sendiri mengabaikan TUHAN mereka. Ingin rasa hati tertawa puas dan terbahak-bahak. Apanya yang tidak lucu, pikirkan saja mereka datang dan memasng muka memelas, meminta segala ampunan. Dan dibumbui leh air mata, dan rengekan anak kecil, itu mereka lakukan ketika mereka merasa hidup mereka susah. Namun, coba kalian perhatikan kawan-kawan kalian yang mendapatkan kebahagaian, boro-boro tau akan TUHAN, yang akan ada hanyalah masa bodoh dengan tuhanmu itu.

Inilah kebebasan dan hak memilih kepercayaan, ini yang aku percaya dan itu yang kau percaya dengan TUHAN khayalanmu itu. Jangan kau dan si tuhan itu mengganggu. Karna tuhanmu itu bisa aku bunuh dan tuhanmu itu bisa aku matikan.

“tuhan telah mati kawan dalam hati dan pikiran, serta telah aku buang jauh dari kehidupan”