3 Mar 2012

aku kembali..!!


Malam mulai merambat dari kaki langit, menidurkan sang surya dalam peraduannya. Hujan pun mulai turun dengan perlahan basahi bumi yang telah haus akan nikmatnya hujan. Kunyalakan sebatang rokok djarum sebagai penghangat mulut ini. Hangat dan pahitnya asap tembakau mulai menjalar dalam tubuh ini. Dinginnya udara menyapu dengan mesra. Entah telah berapa lama aku habiskan waktu dengan sebungkus rokok ini. Aku hanay diterangi oleh sebuah lampu duduk yang tak begitu terang di dekatku. Pikiranku mulai melayang membayang dalam khayalan. Apakah mungkin tetesan hujan ini adalah air mata kesedihan dan kerinduan dari langit yang terpisahkan dari kekasih hatinya sang bumi ini. Sudahlah. Kuhentikan bayangan dan khayalan pikiran ku yang tak jelas ini.

Kulihat deretan buku-buku yang tertata rapih, entah telah berapa lama buku-buku itu hanya terdiam dan berselimut debu. Kupandagi satu demi satu dan kuliahat sebuah buku yang bersampul kuning tua. Buku ini terpisah dari deretan buku yang lain, dia menyendiri termakan tuanya usia. Emhhh…!!,,,uhuk,,uhuk. Debu-debu tua ini rasanya begitu menyesakkan. Entah kapan buku ini aku beli, aku telah lupa. Namun ada sebuah catatan kecil tertulis di pojok kanan atas dari smpul buku itu. Aku sangat jelas mengenali tulisan itu, karena itu adalh tulisan ku sendiri. Disitu aku menulis “life is not about finding yourself, life is about creating yourself”. Entah apa yang aku pikirkan saat aku menulis kata-kata tersebut. Aku meletakkan buku itu kembali ketempat dimana aku menemukannya. Kembali aku melihat deretan buku-buku yang lama tak aku baca dan telah usang itu. Sekali lagi mataku melihat sebuah buku hitam yang tergeletak di atas rak buku tersebut. Buku hitam tanpa  judul dan tanpa gambar apapun, hanya kepolosan yang aku temui. Aku kembali menemukan sebuah tulisan ku dengan tinta merah, sebuah kalimat aku tuliskan pada sampul tersebut “ aku hanya mengalami mati sekali”. Aku kembali tak dapat mengingat alasan ketika aku menulis semua kalimat itu.

Aku kembali duduk disamping jendela, yang telah basah oleh aliran air hujan. Pikiranku tiba-tiba mengingat dan menarik ku kembali jauh menjelajah setiap  ingatan yang aku lalui. Setiap tangisan, tawa, amarah, cemburu, iri, nafsu, semuanya kembali bergelayut dalam otak ku. Tiba-tiba suara halilintar membangunkan ku dari lamunan ini, dan kulihat orang-orang yang berlarian mencari tempat berteduh. Sudahlah sekarang yang lebih penting adalah duduk dan menikmati setiap hisapan rokok ini.

Hujan ini semakin lama semakin deras aku rasa, entah sampai kapan malam ini akan terus hujan. Kulihat bungkus rokok ku yang hanya menyisakan 6 batang. Kembali aku mengambil sebatang rokok ini dan aku hisap dengan ketenangan dan kenikmatan. Braaakkkkk………!. Suara benda jatuh mengagetkan ku dari kenikmatan rokok yang coba aku nikmati. Suara itu berasal dari dapur belakang, ahhh.. biarkan saja paling juga kucing atau tikus yang sedang bermain. Aku urungkan niatku untuk melihat sumber suara tadi, dan aku kembali menikmati sebatang rokok yang tadi aku hisap penuh kenikmatan. Halilintar itu kembali mengagetkan ku, kali ini kulihat sesosok bayangan tergantung dalam ruangan ini. Beberapa saat kemudian tercium aroma parfum yang menyebar dalam ruangan. Kunyalakan lampu yang sedari tadi aku matikan. Terlihatlah olehku  seorang wanita yang begitu cantik dalam keheningan hujan ini. Dialah kekasihku yang amat kucinta.

Perlahan aku kembali berdiri dan mendekati dirinya yang begitu anggun dalam keheningan dan dinginya malam ini. Sayang,,malam ini engkau adalah sebuah mahakarya yang begitu sempurna. Dia hanya terdiam dan menatap kosong. Badanya yang hangat pun telah lama hilang dan yang ada hanya rasa dingin dan beku. Justru dalam dingin badanya itu aku temukan kecantikan dan kehangatan
 dirimu.  Akan aku katakan pada dunia  bahwa dirimulah wanita yang paling sempurna selama inii.

Katakan sayang apakah aku salah ketika membiarkanmu tergantung dengan seutas tali dilehermu ?. Sayang kini kau hanya terdiam bisu dalam keheninganmu. Sekarang kau telah berubah menjadi bidadari yang begitu indah dalam heningnya malam. Inilah dirimu yang sejati sayang. Apakah aku kejam, ketika hanya melihatmu menggantung dan aku duduk menikmati dirimu ?. yahh..mungkin itulah yang dipikirkan oleh orang-orang bodoh itu, tapi inilah bukti sayangku padamu dengan menjaga dan menikmati keindahan dan kecantikanmu.

Aku kembali ingat kejadian itu, saat dimana aku menemukanmu telah tergantung dalam kamar ini. Aku bingung dan ketakutan, lama berlalu tiba-tiba aku begitu kagum pada kecantikan yang selama ini kau sembunyikan dariku. Aku mulai membiarkan diriku menikmati kecantikanmu dalam keheninganmu sendiri. Waktu telah lama berlalu sayang, gaun yang kau pakai mulai kotor. Tenang lah sayang waktu ku juga akan terhenti dan menemuimu. Aku pergi kegudang belakang kuambil seutas tali. Kubuka lemari pakaian ku dan kulihat pakain pernikahan kita dulu. Tangan ku mulai meraih pakaian tersebut dan aku lihat lebih lama. Kembali kulangkahkan kakiku ke kamar tidur q, sekarang aku telah berganti dengan pakaian nikah kami duli. “ sayang lihatlah kita akan kembali melakukan pernikahan yang jauh lebih abadi”. Kuambil sebuah kursi dan kuletakkan di samping kekasihku. Ku ikatkan tali itu pada kayu yang sama dengan kekasihku. Kugenggam tangannya yang dingin, aku seperti melihat senyuman kebahagian dalam bibirnya. Sayang sekarang kita akan bersatu kembali….

1 komentar:

  1. ceritanya sih bagus tapi entah kenapa gw ga terlalu suka pesan nya..
    kenapa harus ada putus asa gantung diri...

    BalasHapus