seribu purnama berlalu
aku masih menunggu
berteman sepi yang perlahan hendak menikam diriku
seribu purnama berlalu
engkau belum jua kembali pada ku
sedang aku masih setia terdiam dalam mimpi bisu
aku menunggu dalam ketidakpastian
apakah itu suatu kebodohan
mungkinkah juga sebuah kegilaan
gilakah aku yang setia menanti dirimu
bodoh kah diriku yang ingin kembali mengecup bibir mu
kasih,
hidup sepi dalam keheningan
hampa bersama kehilangan
engkau penghibur dalam bayang-bayang
meski hanya sekejap memandang kemudian hilang
kembali kan kutunggu dirimu
hingga seribu purnama berlalu
berteman sepi yang begitu pilu
dan rindu yang menuntut temu
Kata"nya begitu sendu :)
BalasHapusdia semakin jauh ya :)
BalasHapushttps://aksarasenandika.wordpress.com/2015/03/12/jauh/