30 Mei 2013

perempuan yang merindu

ada yg memburu
dalam desah nafasmu
kala dadamu laksana sepasang cangkir gading itu terguncang
kala rindu tak jua bertemu

sepi mengamit sukmamu
terbang menulusup dalam jutaan mimpi
bermain sukmamu dalam lautan kerinduan para kekasih
yang saling memendam rindu

berbincang kau bersama rembulan
bercanda dengan sejuta gemilang lintang
terbaring telentang d atas sekumpulan awan
dan dibelai mesra hembusan angin malam

sejenak kau terdiam
memandang jauh menyibak sejuta kabut
meraba dan perlahan membentuk
sesosok wajah yang tersenyum padamu

itukah kekasihmu
yang telah kau titipi hatimu

itukah kekasihmu
yang saat ini sedang kau rindu

itukah kekasihmu
yang telah mengucap janji setia padamu

kau dekap ia
kau paksa bayangan itu menelusup dalan ragamu
tersimpan rapi dalam hatimu
dan kau bawa bayang itu berlari

berlari kau berlari
dalam tarian para dewa-dewi
kemudian kau terdiam
terduduk mendekap dada
tersenyum dalam tangisan

seribu senyum kau gelar pada dunia
namun sejuta belati tertusuk dalam dada
kerinduan yang berbuah luka
kala jauh jangkau jarak membentang
kala waktu selalu menghadang

angin mengamit sukmamu,
kembali menidurkanmu dalam raga
kau dekap erat dadamu
kau peluk bayang-bayang kekasihmu
bersama waktu kau terlelap
teriring tetes air mata di sudut matamu


7 komentar:

  1. Aku suka baca puisi tapi belum bisa menulis puisi hingga saat ini :D

    BalasHapus
  2. Biasanya wanita kalau sudah kangen sama kekasihnya suka kirim sms yang isinya merayu-rayu gitu. Jarang ada yang terus terang bilang kangen. Katanya gengsi.

    BalasHapus
  3. sendu banget, apa seperti ini rasanya menjadi korban LDR?

    BalasHapus
  4. suka banget baca2 puisimu di blog ini, apa ga coba bikin buku? req coba bikin prosa dunx, diksimu bagus banget, salut2...
    oya, aku juga nyoba bikin puisi, komen ya, hehehhee...

    BalasHapus
  5. Hati-hati jika perempuan sudah merindu. Celaka nanti!

    BalasHapus