6 Mei 2013

negeri ku membusuk

malam ini begitu busuk
tercium aroma selokan-selokan bau penuh sampah
terbang terselip dalam semilir angin yang pengap
hingga rembulan pun menghindar pergi menghilang

berjalan sendiri susuri malam
berjejeran tempik-tempik menanti pasangan
bersama arma parfum yang memuakan
serta senyuman indah menggoda nafsu belaka

pria maupun wanita tiada beda
berjejer dengan sejuta rayu jahanam
pemuas nafsu tanpa tepi
namun itulah jalan yang mereka hadapi
sebagai balasan asa hidup untuk esok

menyusup kemudian dalam losmen dan hotel disini
tiada beda dengan gubuk jalanan jahanam
amis pesing bercampur dalam kenikmatan
meskipun sekejap setidaknya memuaskan hasrat

kemudian pergi menghilang terbang melayang
menyusup dalam bangunan kepala sengkuni
terdiam meratapi para pemegang kuasa
duduk diam ongkang-ongkang kaki tertawa
sedang disana terdengar tangis anak lapar minta makan

inilah wajah ku kini
tuahitam legam bopeng penuh koreng
sejuta duka luka bertahta
tua muda kini tiada beda
saling tikam- menikam mematikan
tanpau tau tepi arti kehidupan

lelah pundak ku kini
jangan salahkan bila nanti ku pergi
karena bosan aku menatap negeri ini.

4 komentar: