aku hanya memandang sepasang matamu
sedang kan dirimu hanya memandang diri ku
sepanjang waktu berlalu
tiada sepatah kata
hanya bahasa mata
sebuah senyuman mengukir di bibirmu
engkau rapikan helai rambut yang menutupi matamu
perlahan kau tersipu malu
kita lewati hari bersama
dari mentari hangatkan dunia
hingga malam yang berkuasa dengan sepinya
sejuta kerlip gemintanng penuhi mega
sejuta kerlip lampu penuhi kota
kita tenggelam dalam keduanya
sepasang anak manusia dimabuk asmara
dibawah lampu kota kita tertawa
ditera dingin malam kita berdua
bergandeng tangan arungi dunia
hingga mentari kembali menyapa
kini entah berapa banyak waktu berlalu
keriput mulai hiasi parasmu
engkau terbaring lesu
namun senyuman mu coba menghiburku
malam itu kita kembali berdua
telusuri cerita lama
ada senyum dan tawa
namun, ada tangis dalam dada
air mata mengalir tanpa kuasa
kau hapus perlahan sembari berkata
tak boleh ada air mata
karena kita kan selalu bersama
hari berganti waktu berlalu
aku terdiam pandangi foto dirimu
berteman sepi yang begitu pilu
engkau pergi tanpa diriku
sedang kita telah berjanji kan bersama selalu
kini aku kembali berdiri
jalani hari tanpa rasa sepi
karna aku tau kau selalu ada disisi
bersemayam dalam hati
rasah galau mas, woles jaa~
BalasHapus