17 Okt 2013

Wanita Tertelan Pagi

"wanita yang diam sediri
terdiam memandang horizon sepi
apa yang kau nanti ?"

"terdiam aku sendiri
menanti surya yang kan kembali
ia yang akan bawa aku pergi
pada alam tanpa tepi"

"wanita yang terdiam sendiri
kau nanti surya sepagi ini
jika kabut menghadangmu kini
maka pergi dan kembalilah tidur dalam mimpi !"

"aku lah peniup kabut pagi
menggerakannya menyambut pagi
ia kan berdendang nanti
maka diam dan nikmati"

"wanita peniup kabut
awan kelam berarak sepi
horison hitam sepagi ini
berkabar hujan kan datang nanti !"

"biarkan saja ia kan datang
biarkan aku menari dalam derasnya hujan
lepaskan jiwa menyambut mentari"

"wanita menari dalam hujan
lihatlah deru angin memburu
ia akan menelanmu tanpa ampun
terbangkan dirimu nanti"

"lihatlah aku terbang
aku menyusuri alam
angin berbisik kepadaku
bahwa mentari tersenyum melihatku"

pagi hilang dalam sepi
tanpa mentari hanya hujan sebatas ilusi
kau terdiam kemudian pergi
wanita, tak ada kini, wanita, wanita, tak ada kini -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar