1 Jan 2013

Sepatu butut untuk tahun baru


malam ini aku hanya diam
menanti membisu d sudut malam
menanti sebuah langkah kaki yang kan datang
sembari menahan jantung yang semakin berdegup kencang
malam,tak terlalu kelam
terlalu ribut dengan suara petasan
kulihat kalender usang
ternayat ini malam tahun baru
semakin aku girang tak karuan
sukmaku seakan melonjak dan terbang di awang-awang
terbesit sebuah janji yang lama kunantikan
sebuah hadiah kecil dari bapakku nanti
kutatap jam dinding yang terus berdentang
berputar dan saling mengejar
seperti pemburu yang mengejar hewan buruan
kan diterkam ia dan kemudian menghilang
tepat tengah malam yang kunanti tak kunjung datang
terbersit tanya dalam sukma
“kemana kiranya bapakku berada ?”
ini anakmu tak sabar menantimu
kubayangkan kau kan pulang malam ini
sembari tersenyum riang
kau bawakan sebuah hadiah tahun baru yang kunanti
sejam telah berlalu aku menunggu
kantuk prlahan menyerang mataku
bergelayut ia di pelupuk mata ini
namun aku ingin tetap terjaga demi menanti bapak dan kado tahun baru
sayup-sayup perlahan kudengar
membisik bersama angin sebuah langkah kaki
perlahan mendekat dan pintu terbuka
“Hore,,bapak pulang !”
kantukku hilang pergi entah kemana
aku berlari den memeluk erat ia di depan pintu
tersenyum ia padaku.
“kamu sudah lama menunggu ?”
hanya kugelenggkan kepala
dan perlahan dia keluarkan sebuah bungkusan
dengan penuh nafsu kurebut bungkusan itu dan aku berlari
kukunci pintu kamarku dan aku tak sabar menanti
detik-detik berlalu terlalu cepat
belum sempat aku bernafas, bungkusan itu telah terobek
terkejut girang tertawa
sebuah sepatu butu kudpat malam itu
warnanya yang tak putih seperti baru
sebuah goresan tinta memanjang di sisi sepatu
tali sepatu yang hanya sebelah
entah aku tak perduli ayah beli dari mana
malam itu aku begitu bahagia
sebuah sepatu butut hadiah tahun baru
betapa senang htiku
kupeluk sepatuku, kudekap erat penuh nafsu
seakan ia kan berlari pergi
lama kutahan, semakin aku tak kuasa menahan kantuk
perlahan mata ini terpejam dalam malam
sembari kupeluk sepatu bututku
aku terlelap dalam senyuman girang
“Trima kasih ayah, untuk kado sepatu butut darimu !”

1 komentar:

  1. so sweet coy....
    cinta orang tua emang gak ada abisnya..
    T_T

    BalasHapus