21 Jun 2013

dendang kebersamaan, kita sama

ada gusar yang tertinggal
ada kesal yang terpendam
ada rindu yang terlupakan
ada senyuman yang terabaikan

menatap kosong sendiri
berurai air mata menjelang pagi
ada buliran air mata yang masih tersisa
dalam embun pagi ini

kabut tebal menepi
terpinggirkan oleh surya yang kian meninggi
namun kiranya arakan awan masih berbaik hati
tutupi caya surya yang kian menyengat ini

sama rasa sama kata
sama berdiri sama hidup
berjalan teriring tangan terkait
bertukar sapa dan senyuman murni

haruskah beda jadi penghalang
jika kita saling bertukar senyuman
haruska darah kembali tertumpah
jika berpelukan ternyata lebih indah

erang bayi di ujung hari
mencari susu ibu yang telah mati
haruskah kita tambah semua derita
jika hanya berujung pada duka

mari kembali menjadi kanak-kanak
dimana semua adalah sama
dimana senyuman dan tawa selalu berhamburan
tanpa ada beda apapun jua

mari kita kembali kepada awal
kepada hati tanpa dendam
kepada senyuman yang begitu menggoda
kepada keakraban yang mulai terlupa.

5 komentar:

  1. bener hidup itu terus melaju :)

    entahlah sya selalu suka puisi kamu kak

    BalasHapus
  2. postingan soal puisi terus bang? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. lah, emang ane buat blog cuma buat posting puisi aja, ckckkc

      Hapus
  3. :')A part of this poet, I can feel it. Nice :) Kapan-kapan ajari aku bikin puisi hehe

    BalasHapus