malam tenggelam dalam kelam
rembulan hilang di balik mega
kartika hilang perlahan entah kemana
detik berganti pecahkan sunyi
disni kita berdua diam
termangu dalam derai air mata
kau hanya terbaring diam
samar kau lihatkan senyummu padaku
namun air mata masih jua mengalir dari matamu
aku hanya tertawa kecl melihatmu
kaupun berusaha tersenyum dengan usahamu
kugenggam tanganmu begitu dingin kurasa
kutatap wajahmu kau terklihat begitu lesu
lama kau terbaring diam
bersama puluhan selang-selang menopang hidupmu
lesu sendu dan pilu tersirat di matamu
kau seperti kuncup bunga yang perlahan layu
hanya sisakan kengan kecantikan dan kaindahan waktu itu
aku hanya diam
kau pun hanya diam bersama senyumanmu itu
kita hanya bicara lewat aksara air mata
entah berapa lama waktu telah berlalu
sisakan kita berdua disini
kian lama waktu berlalu
perlahan kurasakan ragamu tertelan dalam beku
berkelebat sejuta kenangan dalam benakku
sejuta tawa dan candamu
sejuta hangat derai tawamu
peluk rindu dan kecupanmu
manis pahit kopi buatanmu
yang menyambutku setiap pagi menjelang
bersama sapaan dan senyuman manismu
lama tiada kurasa, saat itu perlahan menghilang dalam hidupku
terganti menjadi sebatas kenangan belaka
perlahan air mataku kembali mengalir
menetes jatuh basahi tangamu
tiada sanggup kusapu derai air mata yang lama tertahan ini
kulihat bibirmu seakan berkata
lirih pelan tanpa aksara
namun aku masih bisa mengerti apa yang kau katakan
"untuk apa kau menangis kasihku
jangan kau berikan padaku tangisanmu
biarlah kulihat senyummu
senyuman yang hangat dan membuatku jatuh hati padamu
senyuman sehangat surya, namun seindah rembulan malam
kau kuat, tak pantas kau menangis di depanku
tiada pernah ku lihat kau menangis
lantas kenapa kau harus menangis kini
senyumlah kasihku, tersenyumlah
dan iringkan aku dalam senyuman manismu malam ini"
layu bibirmu tertutup
perlahan matamu terkatup,
dingin merambat hebat dalam ragamu
sesaat aku diam termangu
kuturankan tanganmu perlahan
semburat senyum terukir dalam bibirmu
aku hanya tersenyum menatapmu
teriring airmata yng tiada terhenti
perlahan ku kecup keningmu
dingin bibirku menyentuh keningmu
sembari ku usap air matamu
ku cium pipimu
dan kubusikan kata indah yang mengiring setiap tidurmu
"selamat tidur bidadariku, tenanglah dalam tidrmu,
mimpukan diriku dalam tidurmu kasihku"
Malem minggu dibikin galau, rada mirip cerita seseorang~~~
BalasHapushahaha, dibikin galau gmn, cerita siapa emang ?
Hapus