mungkin ini bukan pertama kalinyaya yang ini ada sedikit bagiku untuk memposting hasil karya puisiku. namun, dalam kar perbedaan dan ada sedikit cerita . aku sangat berterimakasih terhadap temanku karena kisah cinta yang dia alami buatku mampu membuat sebuah karya seperti ini. walaupun sebenarnya ada rasa kasihan di dalah hati. yah, inilah bukti aku pedulu padamu, disini aku bukan mencari kesempatan dengan memanfaatkan kesedihan orang lain. aku hanya ingin menulis kisahnya dengan cara dan gaya yang berbeda. dan untuk kawanku yang membaca semoga kau bisa menemukan sisi lain dalam puisi ini.
26 Okt 2011
24 Okt 2011
aku dan malam
sebelum ini dimulai coba lakukan ini
1. duduk dengan posisi yang enak dan pandanglah langit malam
2. berikan satu kata untk menggambarkan langit malam
3. apa yang kau lihat di balik gelapnya langit malam
1. duduk dengan posisi yang enak dan pandanglah langit malam
2. berikan satu kata untk menggambarkan langit malam
3. apa yang kau lihat di balik gelapnya langit malam
ketiga pertanyaan itulah yang pertama kali terpikirka olehku saat aku melihat kelangit malam.mungkin bagi beberapa orang akan selalu menganggap bahwa lagit malam itu seram. g ada yang indah, karena g ada matahari, tak ada burung-burung ndah yang bis akita lihat yang ada hanyalah kegelapan yang total yang sangat menggangagu. namun bagiku langit malam itu sealu memiliki kelebihan dan akan selalu menjadi favorit bagiku.
18 Okt 2011
pertanyaan untuk kita semua
berdirilh di depan cermin dan jawablah pertanyaan ini dengan sebenarnya..jawablah dalam hatimu,,,,dan jika kau tak menemukan jawaban itu maka kau harus mempertanyakannya kepada dirimu sendiri
1. SIAPA NAMAMU ?
2. APA TUJUAN DARI TUHAN MENCIPTAKANMU ?
3.APA TUJUAN HIDUMU ?
4. SEBERAPA BESAR KAU TAHU SIAPA DIRIMU YANG SEJATINYA ?
jawabanku
1. NAMAKU DONY DWI PRASETYA
2. tuhan menciptakanku untuk membuat sebuah perubahan dan tuhan menciptakanku untuk membuat sesuatual yang baru. tuhan menciptakanku sebagai pebanding dengan setiap kelakuan dan sifat manusia, tuhan menciptakanku bukan untuk menjadi pemimpin tapi untuk menciptakan pemimpin. tuhan menciptakanku untuk menjadi salah satu penghibur bagi manusia lain. dan tuhan menciptakanku untuk membantu setan menggoda manuisa lain.
3. mencapai segala hal yang masih bisa terapai oleh tanganku. aku ingin merubah tatanan berfikir diriku sendiri dan menciptakan pola pikir yang sesuai dengan pikiraku tanpa takut dengan resiko,,
4. aku hanya seorang manuisa yang memiliki dua pemikiran yang terkadang tak dapat aku elakkan, aku selalu memiliki dua pemikiran, bahkan terkadang lebih. dan aku selalu menggunakan senyuman sebagai topeng hatiku. aku sealu menyembunyikan salah sau sisi dari diriku. dan aku bisa merasakan kebebasan dalam gelap dan sepi serta alam bebas. disitulah aku menemukan kebebasan yang aku inginkan
itulah jawaban yang aku dapatkan dan masih bisa terus berkembang,,
sekaranga aku menantang kalian...
apa jawaban dari kalian semua ?
17 Okt 2011
kumpulan puisi : elegi pagi anak manusia mencari hidup
Elegi pagi
Aku menentang pagi
Mengukir kisah di birunya langit tak
bermentari
Diam dalam asa yang kian mendesak
Desak mendesak sesakkan dada dan
pikiran
Langkah kaki pelan menerjang
Menyingkap kabut yang tebal
menghadang
Kurentangkan tangan ini
Rasakan hembusan dinginya angin
dikala fajar
Kutatap jauh dasar lembah
Kulihat hamparan gedung tinggi
menantang
Kesanakan aku harus melangkah
Atau terdiam disini menananti senja
Ahhh,,,
Entah apa yang kan terjadi nanti
Sekarang biarkan kunikmati pagi ini
Bersama angin dan embun memeluk jiwa
16 Okt 2011
dialog dengan aku : harga sebuah kebebasan
Aku : “aku bosan dengan semua ini, aku ingin
mengganti semuanya”
Aku : “apalagi yang ingin kau
ganti,tak bisakah kau menerima apa yang tuhan berikan padamu”
Aku : “aku merasa kurang dan inginkan lebih,aku
inginkan kebebasan yang lebih,aku inginkan hidup yang benar-benar bebas”
Aku : “ kebebasan katamu,kebebasan yang seperti
apa, apakah kau merasa kurang dengan semua kebebasan yang telah dia berikan
padamu. Hei kau ini telah bebas,kau ini telah mendapatkan kebebasan yang
walaupun hanya ada di angan-anganmu”
Aku : “justru karena kebebasan itu hanya sebuah
angan-angan, aku ingin merealisasikannya dalam hidupku,aku ingin membuatnya
jadi nyata”
Aku : “Heiii..!!!!! kita hidup dan berada di
dunia itu bukan karena kita bebas. Kita hidup di dunia ini karena kit tak bisa
bebas. Kita selalu terikat pada hukum sebab-akibat. Kita selalu erikat oleh
peraturan-peraturan yang ada. Dan kita harus bisa menyesuaikan dengan hal itu”
Aku : “peraturan-peraturan itu sangat
membosankan, terikat dengan semua peraturan itu hanya buatku semakin terkekang.
Bukankah kau tau sifat dasar kita sebagai manusia selalu menginginkan lebih,
kita selalu memiliki hasrat untuk bebas”
Aku : “sekali lagi ku katakan. Kebebasan yang
sejati itu tak ada, kebebasan yang kau inginkan itu hanya ada dalam angan-angan
kepala busukmu itu”
Aku : “yah,,!!! Inilah kepala busukku yang
selalu memikirkan hal-hal yang di anggap aneh dan menentang hukum. Aku tau kita
terikat oleh peraturan yang selalu membatasi gerak kita. Tapi itu semua
membuatku bosan, itu semua buatku jenuh”
Aku : “apakah kau serius menginginkan kebebasan
yang sejati”
Aku : “yah aku sangat menginginkannya”
Aku : “maka segeral engkau mati,,dan rasakan
kebebasan tanpa batas yang ada, itupun juga arwamu diterima oleh-Nya. Kalaupun
tidak kau hanya akan menjadi sampah, yang hanya gentayangan tanpa arah dan
tanpa tujuan. Pikirkan lah baik-baik akan apa yang kau minta”
Aku : “mati,,mati,,hahahahhahahahah,kematian,,jalan
yang harus aku tempuh,,mati,,mati,,,”
Aku : “ sadarkan dirimu,,kembalikan pikiranmu
jangan kau jatuh terlalu dalam keingingan yang hanya membuaku menjadi tak
berarti”
Aku : “Aku hanya inginkan kebebasan, aku hanya
inginkan kebebasan,, apakah akau salah,
aku bosan dengan semua ini, aku ingin terlepas dari segala macam yang namanya
emosi, aku ingin terbebas, aku muak, aku benci”
Aku : “aku adalah sisi gelapmu dan juga sisi
putihmu, tapi masih ada yang jauh lebih gelap dari diriku, dan jauh lebih
pekat, dan itu tertanam abadi dalam sisi dalam jiwamu, aku hanya sebuah
penyaring yang mematahkan setiap kehendakmu tapi juga menjadi pengantar ke sisi
gelapmu. Aku teman juga lawanmu, akulah kebebasan yang ingin kau dapatkan”
Aku : “ lalu aku harus bagaimna ? “
Aku : “ kalo kau inginkan kebebasan itu,akan ku
berikan kebebasan tanpa pengikat, kebabasan impian yang kau inginkan,tapi
dengan harga yang sangat besar, jauhi TUHANMU, sambutlah tanganku dan kau akan
dapatkan apa yang kau inginkan selama ini dalam keabadian”
14 Okt 2011
menunggu mati II
Kulihat dia berdiri di depan pintu
Tersenyum padaku
Lambaikan tangan kotornya padaku
Kuliahat ia tersenyum mesra padaku
Jam ditanganku berhenti berputar.
Dan semuanya terdiam..
Akankah semuanya terhenti disini..
Dan aku akan mati..
Inginku meminta untuk menundanya..
Tapi aku tau semua itu tiada berguna..
Apalah daya untuk menolak..
Dan kini semuanya telah ku terima..
Akan kunikmati lembaran akhir hidup ini..
Sampai semua lembaran itu habis dan berganti
Terperangkap raga
Aku terperangkap dalam raga
Terkunci dan terkurung rasa
Membeku dan terdiam berselimut duka
Ingin teriak terbungkap perih
Hilang dan tenggelam dalam tangis
Mentari merah bergelayut mesra
Hantui jiwa, penjarakan hasrat
Kini langkah kaki semakin berat
Menopang dosa yang kian meningkat
Ingin lari dan menghilang
Tertahan sepi dalam raga.
Tuhan,,,
Ingin ku berbincang denganmu..
Tentang rasa dalam hati
Yang dulu bisa ku tahan..
Tapi kini kian menjadi
Membunuhku dalam sepi..
Jika ini telah tersurat..
Jika ini telah diputuskan..
Maka apalah daya manusia
Aku memilih mati..
Dari pada tersiksa seperti ini..
dialog dengan aku : senyuman
Aku : “lama aku tak berbincang denganmu”
Aku : “kau kenapa lagi,tak seperti biasanya
kemana senyum yang selalu bergelayut d wajahmu”
Aku : “senyum itu telah lama pergi”
Aku : “kau yang menghilangkan senyum itu,dan
tak menghendakinya kembali bukan ?”
Aku : “yah,aku yang mengusirnya,dia hanya
membuatku sakit dan kecewa”
Aku : “kecewa !.apa maksudmu ?”
Aku : “dia hanya sebuah penipuan bagiku”
Aku : “dia atau kau yang menggunakannya sebagai
alat penipuan”
Aku : “dia, dia yang selalu menggodaku dengan
lembut, dia yang selalu merayuku untuk selalu memamerkan dirinya pada dunia,
dan dia tak pernah mengerti hatiku, dia egois”
Aku : “dia,,dia,,dan dia.kau selalu menyalahkan
semuanya yang tak sesuai dengan kehendakmu, kau selalu ingin menghilangkan
semuanya yang kau anggap tak pantas dan tak layak”
Aku : “bukankah itu baik, sesuatu yang tak
layak dan tak pantas memang sudah seharusnya kita hilangkan bukan ?”
Aku : “tidak kan kau berfikir sejenak saja,
mencoba mengerti kenapa ketidaklayakan itu ada, dan apa gunanya bagi
hidupmu!!!”
Aku : “untuk apa aku memikirkannya, hanya
membuang-buang wktukku saja, masih banyak yang lebih pantas untuk dipikirkan”
Aku : “apakah kau tak mengerti kenapa sebuah
senyuman diberikan tuhan kepada manusia ?”
Aku : “memang untuk apa ?”
Aku : “karena dengan senyuman yang kau anggap
tak berguna itu, kita bisa menghibur dan menyenangkan hati orang lain, karena
dengan senyuman kecil itu, kita bisa menghargai bahwa kehidupan berwarna dan
penuh kejutan yang dapat buat kita selalu gembira meskipun itu dalam kesdihan
yang sangat dalam”
Aku : “hmmm”
Aku : “ahh,,percuma saja aku bicara
denganmu,hanya membuang-buang waktuku,,sudahlah aku pergi..dan aku akan
melihatmu menyesal karena keputusan yang kau ambil”
Aku : “Ok,,mari kita lihat, senyuman itu hanya
beda yang tidak berguna, dia hanya kita gunakan untuk menipu dan menutupi hati,
sudah semestinya hal yang seperti itu di hapuskan”
Aku : “terserah apa katamu,memang benar KAU DAN
AKU SATU,TAPI KITA BERBEDA”
Aku : “hahahhahahahahahahaha”
10 Okt 2011
merdeka dari persepsi ku
Setiap manusia
memiliki hak yang sama untuk merdeka. Setiap manusia memiliki hak kehidupan
yang sama. Setiap manusia memiliki perasaan yang sama ketika di sakiti. Setiap
manusia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pengakuan dan hak kehidupan..
9 Okt 2011
dialog dengan aku : dilema hati,mengejar mimpi
Aku : “apakah benar pilihanku ini, atau aku
salah ?”
Aku : “pilihan mana yang kau maksud, aku tak
tau ?’
Aku : “Aku, akan pergi keluar negeri,mengikuti
jejak sulasmi”
Aku : “TKW maksudmu ?”
Aku : “ya,aku akan mencoba peruntungan nasibku
di negeri seberang, siapa tahu aku bisa memperbaiki hidupku”
Aku : “Apa yang mesti kau perbaiki,apakah
selama ini kau merasa hidupmu rusak”
Aku : “hidupku tak ada yang rusak,hanya saja aku bosan dengan kehidupanku dan keluarga yang tak lepas dari rantai kemiskinan ini”
Aku : “hidupku tak ada yang rusak,hanya saja aku bosan dengan kehidupanku dan keluarga yang tak lepas dari rantai kemiskinan ini”
Aku : "hahaha,,rusak katamu..!!!!!!
Hei,,Minah ,hidupmu itu sudah cukup baik,,kau masih memiliki rumah, tanah dan
sawah yang tak begitu lebar tapi cukup untuk menjamin kehidupanmu keluargamu
kelak”
Aku : “ya,,aku tahu akan hal itu,tapi aku masih
merasa kurang,aku iri melihat Sri, Ratmi, Ijah dan teman-temanku yang baru
pulang dari Luar Negeri, aku ingin seperti mereka pulang dengan membawa uang
untuk keluarga”
Aku : “iya,tapi lihat dulu siapa mereka, mereka
adalah anak-anak dari keluarga yang berkecukupan, mereka jual sawah,tanah,dan
ternak untuk berangkat, dan itupun tidak semua yang mereka punya dijual,masih
ada sisa yang ditinggalkan untuk diolah keluarga meraka”
Aku : “ aku juga punya sawah,rumah dan
tanah,dan aku bisa jual itu semua untuk berangkat”
Aku : “ bagus sekali idemu,,nanti kau jual
semua itu,,dan tak ada sisa yang bisa diolah oleh orang tuamu,dan akhirnya
mereka hanya menjadi buruh juga,,itu yang kau mau,,disana kau menjadi pembantu
dan disini orang tuamu juga menjadi pembantu”
Aku : “ Sudahlah,,sudah,aku yakin orang tuaku
juga akan setuju dengan keputusan yang aku ambil…!!!!!!”
Aku : “orang tua mana yang akan tega mengatakan
tidak kepada anak kesayangannya, sekalipun itu akan berakibat besar pada
kehidupan mereka”
Aku : “Cukup,,biarkan aku sendiri,,dan aku akan
bicara pada orang tuaku besok pagi”
Aku : “ yah,,terserah padamu,,aku hanya
mengingatkan saja”
Aku : “Terima kasih”
puisi : SIMSALABIM
Simsalabim..
Inilah nyanyian di pagi hari
Dimna nyanyian klakson memecah
pagi
Membahana diantara gedung tinggi
pencakar langit
Menggusur kicauan kutilang di
awal pagi
Inilah suasana di pagi hari
Dimana kabut putih nan sejuk
telah hilang sirna
Terhempas oleh kepulan hitam anak
jelaga
Yang lahir dari lubang knalpot
mesin tua
Dimanah tinggi dan rimbunya pohon
Simsalabim…
Tumbulah tinggi gedung-gedung
metro para borjuis
Dipupuk keringat dan jeritan
rakyat
Inilah indonesia saat ini,,
Negera yang hilang warna dan
namanya
Cerita
pejuang devisa
Disini aku menangis
Disana engkau tertawa
Disini aku disiksa
Disana engkau gembira
Sakitku bahagiamu
Tangisku tawamu
Manis janjimu berbuah pahit
Indah senyummu berbuah perih
Inilah kami pahlawan devisa
Dimana jasa dibayar noda
Inilah kami pasukan devisa
Berbaris paling depan
Tersiksa demi negara
Mak,pak,
Kakak,adek,
Relakan aku pergi
Menyongsong siksa negeri orang
Demi majunya negeri kita
Harapan hanya harapan
Terbang pupus bersama tangis
Perih dan pedih
Saksikan puluhan sodara mati
Kembali ke nagari dalam
kungkungan sangkar mati
Halus dan bersih kulitmu
Terlukis indah oleh goresan
sayatan dan bakaran
Ouwh ,,,
Pada siapa ku mengadu…
Sedangkan kami hanya budak..
Hilang senyum dan tawaku
Remuk redam raga ini..
Inilah yang harus kami tukar
Demi impian indah esok pagi
Sabarlah
Nak,,,!!!!!
Menatapmu buatku menderita
Kau terdiam terpaku bisu
Terpojok dalam harapan yang
terantuk sangkar batas
Kuingin kau berlari mengejar
mentari,
Tapi kaki itu telah lama tertekuk
mati
Mendengarmu menangis
Meratapi mimpi yang hancur
Menyisakan goresan perih dalam
hati
Buatku semaki n jauh tenggelam
dalam kubangan dosa
Hanya janji yang selalu terucap
Janji yang tak pernah menyentuh
mentari
Terperangkap dalam impian semata
Pantaskah aku disebut orang tua
Kugantungkan harapan anakku pada
ringanya kapas
Hilang terbang terbakar mentari.
Sabarlah Nak,,,!!
Jika waktu masih tercipta untuk
kita
Esok hari kau pasti sekolah..
Orang
terbuang
Menatap waktu berganti
Menatap orang berlalu
Menatap diriku di tepi zaman
Terdiam meminta recehan
Aku manusia terbuang
Waktu menggilasku dengan kejam
Zaman mencincangku dengan kasar
aku hanya noda kecil
aku obyek penyalahan
inilah nasib orang terbuang
aku buta pada kebenaran
aku tuli pada kejahatan
benar salah bagi kami tiada arti
setiap hari terusir
dan selalu menyingkir
Langganan:
Postingan (Atom)