Setiap manusia
memiliki hak yang sama untuk merdeka. Setiap manusia memiliki hak kehidupan
yang sama. Setiap manusia memiliki perasaan yang sama ketika di sakiti. Setiap
manusia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pengakuan dan hak kehidupan..
Kita adalah
manusia merdeka, yah kita hidup ini merdeka. Kita merdeka untuk bernafas tanpa
ada tekanan. Yah kita merdeka sama seperti yang mereka katakan setiap mendekati
hari kemerdekaan. Tapi dalam hati ini aku belum merdeka. Kita belum sepenuhnya
merdeka. Perjuangan para pejuang yang telah gugur dan yang sekarang masih
hidup, ternyata belum selesai. Masih banyak yang harus kita benahi. Masih
banyak bagian yang harus kita tambal dan kita tutupi.
Kawan coba kau
tengok bendera yang berwarna merah dan putih itu. Bendera yang begitu gagah
bukan,berkibar dengan bangganya. Tapi aku yakin akan satu hal kawan, mereka
akan mengeluh sejadi-jadinya kepada setiap orang yang mengibarkannya. Dia akan
berkata “ mengapa kau hanya mengibarkanku pada hari
kemerdekaan saja ?, kenapa kalian hanya menghormatiku hanya pada hari
kemerdekaan saja serta setiap senin pagi ?”
jika dia bertanya seperti itu apa yang akan kita jawab kawan, apakah kita akan menjawab “maafkan kami,semua itu sudah tradisi !, atau barang kali kita akan menjawab “maafkan kami semua itu ketentuan pemerintah !, atau bahkan kita akan menjawab “ sudah untung kami mau mengibarkanmu !”
jika dia bertanya seperti itu apa yang akan kita jawab kawan, apakah kita akan menjawab “maafkan kami,semua itu sudah tradisi !, atau barang kali kita akan menjawab “maafkan kami semua itu ketentuan pemerintah !, atau bahkan kita akan menjawab “ sudah untung kami mau mengibarkanmu !”
Kawan,
pernahkah kalian mendengar perkataan seperti ini “jangan kau tanyakan apa yang
telah Negara berikan padamu,tapi tanyakan apa yang telah kau berikan kepada
Negara”. Menurutku itu adalah sebuah perkataan yang dapat mematikan kita, kita
punya hak untuk bertanya pada Negara tentang apa yang telah dia berikan kepada
kita. Jika dia bertanya pada kita apa yang telah aku berikan maka aku akan
menjawab, “ aku telah dengan ikhlas memberikan suara
dan kepercayaanku kepada bapak dan ibu terhormat yang duduk di gedung agung itu
!, aku telah dengan ikhlas membeli setiap hasil karya para putra bangsa ini !,
aku telah dengan ikhlas hidup di Negara ini !
Kawan, coba
kau tengok pada setiap kolong jembatan,pada setiap lampu lalu lintas, pada
setiap gerbong kerata api dan setiap bis kota,
serta terminal. Itkah kemerdekaan kawan. Kita ini belom merdeka, masih banyak
yang haus kita tempuh untuk benar- dapat mengatakan kata MERDEKA.
Indoneisa ini
menjadi merdeka bukanlah suatu tujuan utama. Merdeka adalah kunci, dan sekarang
kita masih mencari sebuah pintu yang bertuliskan “INDONEISA BENAR-BENAR TELAH
MERDEKA”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar