Aku : “apakah benar pilihanku ini, atau aku
salah ?”
Aku : “pilihan mana yang kau maksud, aku tak
tau ?’
Aku : “Aku, akan pergi keluar negeri,mengikuti
jejak sulasmi”
Aku : “TKW maksudmu ?”
Aku : “ya,aku akan mencoba peruntungan nasibku
di negeri seberang, siapa tahu aku bisa memperbaiki hidupku”
Aku : “Apa yang mesti kau perbaiki,apakah
selama ini kau merasa hidupmu rusak”
Aku : “hidupku tak ada yang rusak,hanya saja aku bosan dengan kehidupanku dan keluarga yang tak lepas dari rantai kemiskinan ini”
Aku : “hidupku tak ada yang rusak,hanya saja aku bosan dengan kehidupanku dan keluarga yang tak lepas dari rantai kemiskinan ini”
Aku : "hahaha,,rusak katamu..!!!!!!
Hei,,Minah ,hidupmu itu sudah cukup baik,,kau masih memiliki rumah, tanah dan
sawah yang tak begitu lebar tapi cukup untuk menjamin kehidupanmu keluargamu
kelak”
Aku : “ya,,aku tahu akan hal itu,tapi aku masih
merasa kurang,aku iri melihat Sri, Ratmi, Ijah dan teman-temanku yang baru
pulang dari Luar Negeri, aku ingin seperti mereka pulang dengan membawa uang
untuk keluarga”
Aku : “iya,tapi lihat dulu siapa mereka, mereka
adalah anak-anak dari keluarga yang berkecukupan, mereka jual sawah,tanah,dan
ternak untuk berangkat, dan itupun tidak semua yang mereka punya dijual,masih
ada sisa yang ditinggalkan untuk diolah keluarga meraka”
Aku : “ aku juga punya sawah,rumah dan
tanah,dan aku bisa jual itu semua untuk berangkat”
Aku : “ bagus sekali idemu,,nanti kau jual
semua itu,,dan tak ada sisa yang bisa diolah oleh orang tuamu,dan akhirnya
mereka hanya menjadi buruh juga,,itu yang kau mau,,disana kau menjadi pembantu
dan disini orang tuamu juga menjadi pembantu”
Aku : “ Sudahlah,,sudah,aku yakin orang tuaku
juga akan setuju dengan keputusan yang aku ambil…!!!!!!”
Aku : “orang tua mana yang akan tega mengatakan
tidak kepada anak kesayangannya, sekalipun itu akan berakibat besar pada
kehidupan mereka”
Aku : “Cukup,,biarkan aku sendiri,,dan aku akan
bicara pada orang tuaku besok pagi”
Aku : “ yah,,terserah padamu,,aku hanya
mengingatkan saja”
Aku : “Terima kasih”
keren. keren...
BalasHapusmm..
itu berbicara pada diri sendiri kan ya?
yup,,,,
BalasHapusitu percakapan dengan diri kita sendiri
keren!! memang harus hati-hati dalam memutuskan sesuatu apalagi yang sangat urgen. mikir seribu kali juga bukan buang-buang waktu. :)
BalasHapusyup,,berfikir itu emang perlu sebelum berindak pikirkan strategi dan hasil serta resiko yang akan d tanggung
BalasHapusini biasanya org yg lagi galau,
BalasHapusudah tau sendiri kalo pilihannya salah, tp tetep aja ga mau denger..
oia, tukeran banner yuk, bannernya dah mejeng d t4 ku yaa :3
BalasHapusmanusia emang ga terlepas dari konflik batin dan pikiran ya
BalasHapuspenyajiannya keren!
@ dhila : kita tak pernah tau pilihan kita salah atau benar sampai kita dapatkan hasilnya,,disini saya aku hanya menyajikan konflik sebuah batin dimana terkadang batin kita sendiri yang menentang pilihan kita.. nb : ,akasih dha maw mejengin banner aku
BalasHapus@virna : yup anda benar,,dan terima kasih untuk apresiasinya