1
Hari sabtu pagi itu
hujan turun tersirat sendu
entah siapa terbaring beku
tangis membuncah dan menderu
Dingin pagi tiada terasa
mendekap hati yang penuh duka
wangi melati dan juga kenaga
semerbak menyelinap di awal pagi
Pagi itu semua bisu
menatap pilu mayat beku
terbujur kaku tanpa ragu
terbungkus kafan putih pengantar mati
Siapa dia yang terbujur kaku
tanpa sesal dia terdiam
tinggalkan kenanngan yang mulai usang
Siapa dia yang terbujur kaku
dahului waktu menghadap ilahi
bersama sejuta mimpi yang kini jadi debu
2
Semua hanya terdiam
membisu tanpa kata dan senyuman
Air mata deras mengalir
basahi kemeja hitam pagi itu
Hai kau yang terbujur kaku !
tiadakah sesal dalam dirimu
tinggalkan mereka tanpa alsan
hanya demi egois semata
Teringat senyum hangat dan tawa segar
menyapa hangat sanubari jiwa
tiada duka terlihat dalam wajah
karena disana hanya ada kepalsuan darimu
dan semua itu baru kemarin kurasa
Siapakah kau yang terbujur kaku pagi itu
berjuta tanya menghentak dalam dada
berdenyut-denyut mendesak kepala
Sebersit wajah mulai nampak
putih pucat tanpa senyuman
hanya dingin aroma kematian
3
Aku terdiam dan terpana
meraba wajah tanpa ragu
akankah ini hanya bayang semata
sebuah mimpi di tidurku pagi itu
Tergeletak diam sebuah nisan
warna hitam legam serupa arang
beruliskan sebuah nama bertinta emas
Kembali aku hanya terdiam
bangunkan diri dari mimpi
tapi ini bukanlah mimpi
ini nyata dan merobek sukma
Dalam nisan tertulis namaku
aku terdiam terbujur kaku
kini aku tau siapa mati
diriku mati pagi itu
melayang hilang bersama sukma
tinggalkan raga terkubur tanah
aku telah mati
di hari sabtu pagi itu..
itu yang nomor dua rada bikin merinding deeeh doooon, yg terbujur kaku -__________-
BalasHapushahaaaa
BalasHapuskunjungan dan salam kenal ~
Kyaaaaa.. seremmmm, tapi sedihh jugaaaa :'(((((
BalasHapus