Malam mulai terlihat hilang
tenggelam dalam sepi dan heningnya dunia
gemerisik daun terdengar lirih isyaratkan kesepian
menari lemah gemulai dalam cumbuan angin malam
satir getir lilin terbuai
diombang ambing angin malam
seakan ingin mencumbunya tanpa henti
malam belum larut dalam kelam
tapi sepi tenggelamkan malam dalam hening
nanar matamu terbayang dalam lamunan
mentap sepi pada diriku
aku yang akan hilang dalam kabut fajar nanti
hilang rupa dan bentuk
sisakan kenangan usang yang akan lapuk
Disini aku berdiri
menatap dan berbicara
bukan dari mulut tapi dari hati
tentang apa yang kini akan aku akhiri
rembulan terdiam dalam peraduan
tersenyum sinis dibalik kelambu awan
kawan,
lama waktu kian berganti
dimana hujan tersusul oleh kering
dimana mekar terganti oleh layu
disana akan ada cerita tentang kita
dimana kita menanantang dunia
dengan tawa dan senyuman
Inilah persembahan terakhirku
kan ku persembahkan penuh tangis dan duka
diamana tawa kian menipis
dimana senyuman kian menghilang.
Inilah persembahan terakhirku.
dengan hati yang penuh sayang dan rindu
disana selalu ada nama dan wajahmu
hingga nanti aku mengnhilang dalam kabut
nama dan wajahmu akan selalu ada disana
menanti dengan sabar untuk bertemu kembali.
malam mulai hilang kawan
tergantikan oleh tetes hujan
sepi dingin menembus sukma
bekukan hati pedihkan luka
terimalah dengan segenap hatimu
jangan berpaling atau menghilang
ini aku persembahkan untukmu
sebatas kata yang berasal dari jiwa.
ini persembahan terakhirku
ingatlah dalam jiwamu
karena jika fajar menyingsing
maka aku akan hilang dan musnah.
bersama kicau kepodang pagi nanti.
tenggelam dalam sepi dan heningnya dunia
gemerisik daun terdengar lirih isyaratkan kesepian
menari lemah gemulai dalam cumbuan angin malam
satir getir lilin terbuai
diombang ambing angin malam
seakan ingin mencumbunya tanpa henti
malam belum larut dalam kelam
tapi sepi tenggelamkan malam dalam hening
nanar matamu terbayang dalam lamunan
mentap sepi pada diriku
aku yang akan hilang dalam kabut fajar nanti
hilang rupa dan bentuk
sisakan kenangan usang yang akan lapuk
Disini aku berdiri
menatap dan berbicara
bukan dari mulut tapi dari hati
tentang apa yang kini akan aku akhiri
rembulan terdiam dalam peraduan
tersenyum sinis dibalik kelambu awan
kawan,
lama waktu kian berganti
dimana hujan tersusul oleh kering
dimana mekar terganti oleh layu
disana akan ada cerita tentang kita
dimana kita menanantang dunia
dengan tawa dan senyuman
Inilah persembahan terakhirku
kan ku persembahkan penuh tangis dan duka
diamana tawa kian menipis
dimana senyuman kian menghilang.
Inilah persembahan terakhirku.
dengan hati yang penuh sayang dan rindu
disana selalu ada nama dan wajahmu
hingga nanti aku mengnhilang dalam kabut
nama dan wajahmu akan selalu ada disana
menanti dengan sabar untuk bertemu kembali.
malam mulai hilang kawan
tergantikan oleh tetes hujan
sepi dingin menembus sukma
bekukan hati pedihkan luka
terimalah dengan segenap hatimu
jangan berpaling atau menghilang
ini aku persembahkan untukmu
sebatas kata yang berasal dari jiwa.
ini persembahan terakhirku
ingatlah dalam jiwamu
karena jika fajar menyingsing
maka aku akan hilang dan musnah.
bersama kicau kepodang pagi nanti.
nice post :)
BalasHapusditunggu kunjungan baliknya yaah ,