Simsalabim..
Inilah nyanyian di pagi hari
Dimna nyanyian klakson memecah
pagi
Membahana diantara gedung tinggi
pencakar langit
Menggusur kicauan kutilang di
awal pagi
Inilah suasana di pagi hari
Dimana kabut putih nan sejuk
telah hilang sirna
Terhempas oleh kepulan hitam anak
jelaga
Yang lahir dari lubang knalpot
mesin tua
Dimanah tinggi dan rimbunya pohon
Simsalabim…
Tumbulah tinggi gedung-gedung
metro para borjuis
Dipupuk keringat dan jeritan
rakyat
Inilah indonesia saat ini,,
Negera yang hilang warna dan
namanya
Cerita
pejuang devisa
Disini aku menangis
Disana engkau tertawa
Disini aku disiksa
Disana engkau gembira
Sakitku bahagiamu
Tangisku tawamu
Manis janjimu berbuah pahit
Indah senyummu berbuah perih
Inilah kami pahlawan devisa
Dimana jasa dibayar noda
Inilah kami pasukan devisa
Berbaris paling depan
Tersiksa demi negara
Mak,pak,
Kakak,adek,
Relakan aku pergi
Menyongsong siksa negeri orang
Demi majunya negeri kita
Harapan hanya harapan
Terbang pupus bersama tangis
Perih dan pedih
Saksikan puluhan sodara mati
Kembali ke nagari dalam
kungkungan sangkar mati
Halus dan bersih kulitmu
Terlukis indah oleh goresan
sayatan dan bakaran
Ouwh ,,,
Pada siapa ku mengadu…
Sedangkan kami hanya budak..
Hilang senyum dan tawaku
Remuk redam raga ini..
Inilah yang harus kami tukar
Demi impian indah esok pagi
Sabarlah
Nak,,,!!!!!
Menatapmu buatku menderita
Kau terdiam terpaku bisu
Terpojok dalam harapan yang
terantuk sangkar batas
Kuingin kau berlari mengejar
mentari,
Tapi kaki itu telah lama tertekuk
mati
Mendengarmu menangis
Meratapi mimpi yang hancur
Menyisakan goresan perih dalam
hati
Buatku semaki n jauh tenggelam
dalam kubangan dosa
Hanya janji yang selalu terucap
Janji yang tak pernah menyentuh
mentari
Terperangkap dalam impian semata
Pantaskah aku disebut orang tua
Kugantungkan harapan anakku pada
ringanya kapas
Hilang terbang terbakar mentari.
Sabarlah Nak,,,!!
Jika waktu masih tercipta untuk
kita
Esok hari kau pasti sekolah..
Orang
terbuang
Menatap waktu berganti
Menatap orang berlalu
Menatap diriku di tepi zaman
Terdiam meminta recehan
Aku manusia terbuang
Waktu menggilasku dengan kejam
Zaman mencincangku dengan kasar
aku hanya noda kecil
aku obyek penyalahan
inilah nasib orang terbuang
aku buta pada kebenaran
aku tuli pada kejahatan
benar salah bagi kami tiada arti
setiap hari terusir
dan selalu menyingkir
hingga hilang tanpa arti..