semilir dingin selimuti kalbu,
bekukan asa yang tertanam dalam diri,
namun hangat diam-diam tersebar.
ketika kupandang wajahmu
aku selalu terpaku diam membisu tatkala kupandang wajahmu,
manis parasmu berbingkai senyuman dan gemintang rembulan,
tambah elok parasmu kupandang
sepasang emprit berkasihan di pohon randu,
terbersit iri dalam hatiku,
bisakah kumiliki dirimu,
atau hanya sebatas impian palsu
ijinkan aku tertawa,
pada merpati yang terbang berdua,
mencaci hati yang hanya mendamba,
namun tiada sanggup kukata
hadirmu laksana kabut pagi,
datang bersama hembusan dingin angin, dan hilang bersama mentari,
tapi dirimu selalu menyimpan rindu
tiada aku sebut namamu dalam lisan atu tulisan,
tapi namamu telah tertanam dalam diinding sanubari terdalam,
kini mentari telah terbit sinari hari
hangatkan dedaunan dingin berselimut embun
hidupkan sungai-sungai dalam kecerahan hari
malm telah tinggalkan hati
bersama kenangan pada gemintang dan rembulan
belum sempat ku artikan indahnya malam
fajar telah menjelang
bersama manis senyumanmu
kuisyaratkan rasaku tanpa tanda
kumatikan indraku
dan kurasakan dirimu dengan hatiku
hangat tediam dalam sukma
aku tediam dalam kesadaran
pada rasa yang tiada perlu kucari
entah pada siapa kan kuberi
rasaku telah bertanda dalam salam sahaja
berlampau pada hati bisu terdiam
terlalu bersyaratkah cintamu
hingga alam terdiam dalam keheningan
ketika jiwa meruang dalam kalbu,
sperti mentari membentuk fajar,
saat dirimu terbayang dalam hati,
maka aku hanya bisa terdiam dan memandang dirimu
cinta dalam diam kah? :3
BalasHapusmungkin seperti itu,,heheh
Hapushmm :3 manisnya XD
Hapussebagai jomblo, gue jadi gak bisa menghayati romantisnya ini puisi hahahaa
BalasHapuseh, yang ini ceritanya cintanya rahasia ya? nggak bilang-bilang?
BalasHapusecieeeeee....
BalasHapusyg lagi jatuh cintrooonggg....
:P