Malam mulai merambat dari kaki langit,
menidurkan sang surya dalam peraduannya. Hujan pun mulai turun dengan perlahan
basahi bumi yang telah haus akan nikmatnya hujan. Kunyalakan sebatang rokok
djarum sebagai penghangat mulut ini. Hangat dan pahitnya asap tembakau mulai
menjalar dalam tubuh ini. Dinginnya udara menyapu dengan mesra. Entah telah
berapa lama aku habiskan waktu dengan sebungkus rokok ini. Aku hanay diterangi
oleh sebuah lampu duduk yang tak begitu terang di dekatku. Pikiranku mulai
melayang membayang dalam khayalan. Apakah mungkin tetesan hujan ini adalah air
mata kesedihan dan kerinduan dari langit yang terpisahkan dari kekasih hatinya
sang bumi ini. Sudahlah. Kuhentikan bayangan dan khayalan pikiran ku yang tak
jelas ini.
Kulihat deretan buku-buku yang tertata rapih,
entah telah berapa lama buku-buku itu hanya terdiam dan berselimut debu.
Kupandagi satu demi satu dan kuliahat sebuah buku yang bersampul kuning tua.
Buku ini terpisah dari deretan buku yang lain, dia menyendiri termakan tuanya usia.
Emhhh…!!,,,uhuk,,uhuk. Debu-debu tua ini rasanya begitu menyesakkan. Entah
kapan buku ini aku beli, aku telah lupa. Namun ada sebuah catatan kecil
tertulis di pojok kanan atas dari smpul buku itu. Aku sangat jelas mengenali
tulisan itu, karena itu adalh tulisan ku sendiri. Disitu aku menulis “life is not about finding yourself, life is
about creating yourself”. Entah apa yang aku pikirkan saat aku menulis
kata-kata tersebut. Aku meletakkan buku itu kembali ketempat dimana aku
menemukannya. Kembali aku melihat deretan buku-buku yang lama tak aku baca dan
telah usang itu. Sekali lagi mataku melihat sebuah buku hitam yang tergeletak
di atas rak buku tersebut. Buku hitam tanpa
judul dan tanpa gambar apapun, hanya kepolosan yang aku temui. Aku
kembali menemukan sebuah tulisan ku dengan tinta merah, sebuah kalimat aku
tuliskan pada sampul tersebut “ aku hanya mengalami mati sekali”. Aku kembali
tak dapat mengingat alasan ketika aku menulis semua kalimat itu.
Aku kembali duduk disamping jendela, yang telah
basah oleh aliran air hujan. Pikiranku tiba-tiba mengingat dan menarik ku
kembali jauh menjelajah setiap ingatan
yang aku lalui. Setiap tangisan, tawa, amarah, cemburu, iri, nafsu, semuanya
kembali bergelayut dalam otak ku. Tiba-tiba suara halilintar membangunkan ku
dari lamunan ini, dan kulihat orang-orang yang berlarian mencari tempat
berteduh. Sudahlah sekarang yang lebih penting adalah duduk dan menikmati
setiap hisapan rokok ini.
Hujan ini semakin lama semakin deras aku rasa,
entah sampai kapan malam ini akan terus hujan. Kulihat bungkus rokok ku yang
hanya menyisakan 6 batang. Kembali aku mengambil sebatang rokok ini dan aku
hisap dengan ketenangan dan kenikmatan. Braaakkkkk………!. Suara benda jatuh
mengagetkan ku dari kenikmatan rokok yang coba aku nikmati. Suara itu berasal
dari dapur belakang, ahhh.. biarkan saja paling juga kucing atau tikus yang
sedang bermain. Aku urungkan niatku untuk melihat sumber suara tadi, dan aku
kembali menikmati sebatang rokok yang tadi aku hisap penuh kenikmatan. Halilintar
itu kembali mengagetkan ku, kali ini kulihat sesosok bayangan tergantung dalam
ruangan ini. Beberapa saat kemudian tercium aroma parfum yang menyebar dalam
ruangan. Kunyalakan lampu yang sedari tadi aku matikan. Terlihatlah olehku seorang wanita yang begitu cantik dalam
keheningan hujan ini. Dialah kekasihku yang amat kucinta.
Perlahan aku kembali berdiri dan mendekati
dirinya yang begitu anggun dalam keheningan dan dinginya malam ini.
Sayang,,malam ini engkau adalah sebuah mahakarya yang begitu sempurna. Dia
hanya terdiam dan menatap kosong. Badanya yang hangat pun telah lama hilang dan
yang ada hanya rasa dingin dan beku. Justru dalam dingin badanya itu aku
temukan kecantikan dan kehangatan
dirimu. Akan aku katakan pada dunia bahwa dirimulah wanita yang paling sempurna selama inii.
dirimu. Akan aku katakan pada dunia bahwa dirimulah wanita yang paling sempurna selama inii.
Katakan sayang apakah aku salah ketika
membiarkanmu tergantung dengan seutas tali dilehermu ?. Sayang kini kau hanya
terdiam bisu dalam keheninganmu. Sekarang kau telah berubah menjadi bidadari yang
begitu indah dalam heningnya malam. Inilah dirimu yang sejati sayang. Apakah
aku kejam, ketika hanya melihatmu menggantung dan aku duduk menikmati dirimu ?.
yahh..mungkin itulah yang dipikirkan oleh orang-orang bodoh itu, tapi inilah
bukti sayangku padamu dengan menjaga dan menikmati keindahan dan kecantikanmu.
Aku kembali ingat kejadian itu, saat dimana aku
menemukanmu telah tergantung dalam kamar ini. Aku bingung dan ketakutan, lama
berlalu tiba-tiba aku begitu kagum pada kecantikan yang selama ini kau
sembunyikan dariku. Aku mulai membiarkan diriku menikmati kecantikanmu dalam
keheninganmu sendiri. Waktu telah lama berlalu sayang, gaun yang kau pakai
mulai kotor. Tenang lah sayang waktu ku juga akan terhenti dan menemuimu. Aku
pergi kegudang belakang kuambil seutas tali. Kubuka lemari pakaian ku dan
kulihat pakain pernikahan kita dulu. Tangan ku mulai meraih pakaian tersebut
dan aku lihat lebih lama. Kembali kulangkahkan kakiku ke kamar tidur q,
sekarang aku telah berganti dengan pakaian nikah kami duli. “ sayang lihatlah
kita akan kembali melakukan pernikahan yang jauh lebih abadi”. Kuambil sebuah
kursi dan kuletakkan di samping kekasihku. Ku ikatkan tali itu pada kayu yang
sama dengan kekasihku. Kugenggam tangannya yang dingin, aku seperti melihat
senyuman kebahagian dalam bibirnya. Sayang sekarang kita akan bersatu kembali….
ceritanya sih bagus tapi entah kenapa gw ga terlalu suka pesan nya..
BalasHapuskenapa harus ada putus asa gantung diri...