Berarak awan menutup sang surya.
Menyembunyikan hangatnya dalam balutan
keraguan.
Mega merah terhampar begitu suram.
Kaki langit pecah dan terhambur.
Gugur berterbangan bersama kalong-kalong buta
tanpa arah.
Bremara
menangis pelan dalam sanjungan
sang rembulan.
Menanti sang kekasih yang lenyap ditelan mega
darah.
Duduk aku terpekur dalam keheningn malam yang
begitu senyap.
Akulah Kamajaya yang terpisah dari Kamaratih.
Akulah matahari yang menanti indah bercumbu
dengan rembulan.
Tiadalah arti aku berjalan memutar waktu.
Bila yang ada hanyalah kekosongan dan kerinduan
hati.
Akan aku keringkan samudra.
Bersama panah api rindu dalam dada.
Ku runtuhakn sandyawela.
Bersama raungan sayang ini untukmu.
Ku tambak lautan luas.
Bersama purnama biru di langit malam kan
kuhampiri dirumu.
Memadu kasih hingga malam enggan berganti
Tunggulah diriku oh dewiku..
Bersama rasa rindu yang semakin menyiksa
batin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar