Orang-orang
akan melihat diriku sebagi sesosok manusia angkuh yang sangat pntas untuk di jauhi dan di tingalkan bahkan
mungkin sangat pantas untuk dilupakan. Aku selalu memilih untuk sendiri dan
menjauh, aku lebih menikmati ketika aku hanya berada dalam dunia yang aku buat
sendiri dan aku sbagai raja dan tuhan. Aku selalu mengawasi gerak-gerik mereka,
hanya melihat dan mendengar setiap kelakuan dan percakapan yang mereka
bicarakan. Cinta, pacar, gosip, muak aku mendengar semua itu yang selau
terdengar dan terdengar berulang kali. Apakah merka bodoh, apakah mereka tak
punya hal yang lain yang bisa dibicarakan. Kalauoun itu memang benar,, ouh,!
lebih baik kalian mati sekarang, untuk apa hidup ketika tak ada ide dan tak ada
pemikiran yang bisa kalian bicarakan. Aku sangat kasian dengan orang-orang
seperti dan aku hanya bisa tertawa, menertawakan apa yang mereka bicarakan...
Aku hidup dari kecil dengan kebebasan pikiran yang
aku miliki, masa bodoh lah dengan yang namanya aturan atau undang-undang yang
selalu mereka bicarakan. Untuk apa kita membicarakan dan membenarkan orang lain
jika untuk kita sendiri aja kita belum
bisa. Aku selalu terbiasa dengan yang namanya dianggap aneh dan menyimpang.
Sudah menjadi sebuah kebiasaan ketika ada orang yang menyimpang atau mengambil
jalur berbeda maka dia akan langsung mendapat berbgai macam reaksi dan
kebanyakan setiap reaksi yang akan kita dapatkan adalah sebuah reaks yang
sangat keras. Aku pernah melemparkan sebuah pertanyaan kepada beberapa teman
degan pertanyaan seperti ini “ manusia
diciptakan dari tanah liat dan mendapatkan cahaya kehidupan dari tuhan, jadi
boleh dong aku katakan bahwa tuhan dan ciptaannya (manusia) telah menjadi satu
?”. Aku tidak tau atau entah mereka yang lebih paham, kalian tahu apa
reaksi yang dapatkan. Yah..begitu banyak reaksi
yang aku dapatkan, mulai aku disuruh untuk kembali ibadah kepadanya,dll,
mereka mulai berkhotbah dengan setiap ayat dan setiap pengetahuan agama yang
mereka miliki. Aku tahu maksud mereka, tapi yang tak aku mengerti kenapa mereka
langsung terprogram dalam benda yang mereka sebut otak, bahwa setiap hal yang
tidak sesuai dengan apa yang diajarkan maka itu harus diluruskan, disadarkan
dan mungkin yang paling kejam adalah ketika kau dianggap MURTAD tau KAFIR. Jika,
manusia mendapatkan cahaya ilahi untuk hidup, maka aku akan bicara dan berkata
“ MEREKA YANG MENCACI FISIK ORANG LAIN
MAKA MEREKA JUGA MENCACI ZAT YANG MEREKA SEBUT DENGAN TUHAN".
Berdasarkan agama yang telah aku tinggakan entah dimana itu, maka mereka juga
murtad dan kafir.
Entah ini
sebuah kegilaan yang aku miliki atau apalah namanya. Sedikit banyak lingkungan
sangat berperan dalam hal ini. Aku hidup dalam lingkungan yang sangat agamis,
ibu dan bapakku cukup beragama dan mengajarkan mengenai tuhan dan agama. Aku masih
sempat mencicipi untuk membaca kitab-kitab dan masih bisa membaca semua itu,
aku juga msih bisa melakukan dan menyenandungkan dan memuja nama-NYA. Tapi
terkadang aku mulai berfikir apakah hanya sebatas itu kita dianggap beragama.
Ketika aku selalu diingatkan ntuk beribadah oleh kawan, maka aku ingin menjawab
“apakah Cuma itu satu-satunya cara
ibadah yang kau ketahui, maaf kawan bagiku banyak cara untuk ibadah, dan yang
kau lakukan sekarang hanya salah satunya” jujur aku ingin melihat seperti
apa reaksi yang akan dia tunjukan padakku. Namun, dapat dipastikan bahwa reaksi
penolakan lah yang akan muncul, dan jika reaksi itu muncul maka aku hanya akan
diam dan mendengar kemudian hilang. Inilah aku, kalian boleh bercara mengnai
panjang lebar mengenai agama dan ibadah serta sebagai’a dihadapanku tapi jangan
harap SEMUA ITU TAK AKAN SELALU AKU
DENGARKAN.
Jangan salahkan
pemikiran orang-orang yang menyimpang dengan apa yang kau pikirkan. Belum tentu
jug pemikiraan yang kau berikan padanya itu benar. Otak yang kita miliki ini
sama, otak ini memiliki kerja dan fungsi yang sama. Maka aku berfikir,
orang-orang yang mencaci dan menjauhi mereka yang menyimpang sejujurnya
memiliki hasrat untuk mengikuti tapi mereka terlalu takut untuk mengutarakannya
dan mereka belum siap untuk terpisah dari kelompok yang telah mengakui
keberadaan mereka. Manusia akan sangat sulit untuk meninggalkan kelompok yang
telah memberikan mereka pengakuan atau simbol keberadaan, dan yag akan menjadi
korban adalah para kaum minoritas penyimpang. Banyak dari mereka yang
membohongi hati dan pemikiran mereka hanya untuk mendapat sebuah PENGAKUAN dari orang atau kelompok.
Jujur aku katakan bahwa aku sangat bersedih dengan orang-orang seperti itu.
Orang seperti sama saja dengan MATI,
untuk apa kalian dianugrahi otak dan perasaan serta nyawa dan hasrat, jika
semua itu hanya untuk pajangan agar kalian tetap terlihat hidup, tapi hidup
yang kalian jalani adalh sebuah kepalsuan dan sebuah kebohongan semata. Kenapa
kalian tidak sekalian menggadaikan tubuh yang kau miliki agar lebih lengkap
lagi kehilangan yang kau miliki.
Aku ini
terantai kawan, leher dan kaki telah terantai. Kebebasan yaang seharusnya aku
dapatkan telah terenggut, bukan kebebasan untuk bertindak tapi kebebasan untuk
berfikir. Mereka yang selalu memuakan dengan setiap pandangan dan penghujatan
yang mereka berikan ketika aku memberikan respon yang menurut mereka telah
menyimpang. Disinilah aku menemukan sebuah kelucuan, kita ini budak, budak
program yang selalu menuruti perintah sang majikan. Budak yang kebebasannya tak
pernah diakuai. Budak yang menghakimi budak lain yang menyimpang dari program
yang telah diberikan. Muak,,,muak,,jika kita sama-sama budak atau pelayan untuk
apa kita harus membedakan pola pikir kita dengan orang lain, ataukah ini sebuah
bentuk seleksi alam, bahwa MAKHLUK YANG
TIDAH BERJALAN SESUAI DENGAN PROGRAM SANG MAJIKAN, MAKA AKAN MENJADI TUGAS
MAKHLUK LAIN UNTUK MENYINGKIRKANNYA..
Ketika melihat
mereka terkadang aku merasa kasihan, melihat mereka yang selalu tergoda denga hal
yang bahkan belum pernah mereka lihat ataupun sentuh. Mimpi-mimpi orang yang
selalu ingin berdekatan dan memeluk, bahkan mendapatkan cahayanya. Melihat
semua itu terkadang aku merasa iba dan tak tega membiarkan mereka terlena dalam
angan-angan palsu yang hanya bisa membuat mereka terus bermimpi. Tapi, aku
terkadang berfikir dan ingin tertawa ketika melihat bagaimana cara mereka
menduakan dan mendzolimi yang mereka sebut dengan TUHAN. Bukan tdak mungkin si tuhan itu hanyalh khayalan pikiran
mereka karena mencari kesempurnaan. Mereka berkoar-koar aku ini murtad dan
sebagainya, tapi mereka sendiri mengabaikan TUHAN mereka. Ingin rasa hati tertawa puas dan terbahak-bahak.
Apanya yang tidak lucu, pikirkan saja mereka datang dan memasng muka memelas,
meminta segala ampunan. Dan dibumbui leh air mata, dan rengekan anak kecil, itu
mereka lakukan ketika mereka merasa hidup mereka susah. Namun, coba kalian
perhatikan kawan-kawan kalian yang mendapatkan kebahagaian, boro-boro tau akan TUHAN, yang akan ada hanyalah masa
bodoh dengan tuhanmu itu.
Inilah
kebebasan dan hak memilih kepercayaan, ini yang aku percaya dan itu yang kau
percaya dengan TUHAN khayalanmu itu.
Jangan kau dan si tuhan itu mengganggu. Karna tuhanmu itu bisa aku bunuh dan
tuhanmu itu bisa aku matikan.
“tuhan telah mati kawan dalam hati dan pikiran, serta telah aku buang
jauh dari kehidupan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar