Sehelai bulu
hitam legam melayang
Terbang
tersapu angin lajang
Terombang-ambing
tanpa kepastian
Hingga
tersangkut di ranting cendana
Lama waktu
berganti
Ia hanya
diam menanti
Hingga malam
menjadi pagi
Seekor
burung terlahir kembali
Hitam legam
laksana arang
Mata merah
semerah darah
Kicau pagi
pekak kan telinga
sayap
terkembang, hilang di balik mega
Segulung
awan kelam menghadang
Berhenti ia
memandang
Sejuta tanya
berpusar dalam pikiran
Kemana arah
dan tujuan nantinya
Hitam legam
laksana arang
Merah mata
laksana darah
Terbang
tinggi merajai mega
Hinga kelak
akan mati jua
Hingga waktu
memaksa b erhenti
Lelah sayap
tak sanggup bergerak
Bertnegger
ia di pohon tua
Menanti
senja yang segera berganti malam
Pagi kembali
bermula
Angin lajang
kembali menyapa
Sehelai bulu
hitam kembali melayang
Cerita apa
yang dia bawa
semua masih
menjadi rahasia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar