kemarau menyapa hati
tetes hujan terakhir lenyap tertelan pertiwi
deretan jati meranggas laksana mati
daun terakhir jatuh melayng menyapa bumi
derik waktu kian menyeretmu pergi
meninggalkanmu dalam sudut sepi
meraba bayang, merangkai mimpi
untuk kemudan hilang dalam penantian tak pasti
apa yang kau tunggu ?
sedang bayang perlahan meninggalkanmu
bersama tenggelamnya surya hari ini
malam tak perlu bayang
karena rembulan hanya butuh kesendirian
menanti bukan maslah waktu
tak seperti kemarau yang pasti menunggu datangnya hujan
sedang yang kau tunggu
hilang dalam kabut pekat tak tersibak
letakkan semua,
kepakan sayapmu
lepasakan dirimu dari kurung penantian
arungi angkasa biru
rebut kebebasanmu
nikmati dunia
meranggaslah,
rontokan segala penantian tak pasti
kemudian, semailah, semmailah !
semailah, mimpi yang pasti
laksana jati yang mengorbankan daunya
untuk memberi ruang baru pada daun baru
meranggaslah,, !
meranggaslah !
meranggaslah..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar