biarkan saja asmara menjadi asmara
sedang rindu tetap menjadi rindu
namun dimana akan kita letakkan nafsu
benarkah nafsu hanya ada pada bibir yang berpagut
atau tersimpan dalam raga yang bercinta
benarkah nafsu bermuara disitu saja ?
kemudian kita sama bertanya tentang cinta,
benarkah cintamu tulus dan suci
atau hanya ilusi nafsu batin yang tak mau sendiri
tak usah kita berbincang tentang cinta sejati
jika nafsu masih saja kau ikuti
jika kalian mencari cinta tanpa nafsu,
ahhh,, itu cuma mimpi kurasa
kemudian kita sama bertanya tentang agama,
benarkah kita percaya tuhan karena ketulusan
atau barang kali karena kita enggan di anggap berbeda
ini bukan menyoal asmara
bukan pula menyoal agama
ini menyoal nafsu
aku, kamu, dan mereka sama saja
kita terjerat jaring nafsu yang selalu melekat
aku, kamu dan mereka sama saja
dari nafsu kita bermula
hingga mampu menjejak langkah saat ini
barang kali sekarang aku sedang bernafsu pula
berbicara padamu tentang ini
agar sama dibilang puitis dan beragama
ahhh,, tuan dan nyonya
ku cukupkan disni saja
malam kian menjadi pekat
dan sebungkus rokok tengah memanggil sukmaku untuk mendekat
bro, menurut gue nafsu itu nggak bener. klo lo pacaran hanya untuk memuaskan nafsu ngapain lo pacaran. agama itu yang kita ngasih prinsip dan nunjukin mana yang bener dan mana yang salah. menurut gue gitu
BalasHapusCinta itu adalah nafsu..
BalasHapusNafsu itu adalah cinta..
dimana ada cinta disitu ada nafsu, bukan begitu?
BalasHapusklo kata raditya dika bg, "gue ga percaya sama cinta pada pandangan pertama. yanga ada, nafsu pada pandangan pertama" :3
BalasHapus