aku tergelatak penuh luka
dua, tiga sayatan menganga dalam dada
darah merah mengalir dengan mesra
peluk diri getirkan sukma
terbayang dalam angan pikiran
tentang firman yang sering kubaca
tentang indah surga disana
tentang ngeri neraka jahanam para durjana
pelan pedih susupi raga
satir getir gurat sukma
dingin sejuk air mata
meleh dalam wajah berhias darah para sahabat
kugenggam sukma ku yang akan menghilang
lepas melayang kutarik dalam raga
kutantang izroil sejenak dalam dentuman meriam
biarkan ku simpan sukma ku lebih lama
untuk dua, tiga penjajah di depan mata
desing peluru melayang hiasi hari
laksana sangkakala kiamat mengintai mati
dan ku berlari dalam keteguhan hati
demi mereka yang gugur penuh arti
tuhan jika kau dengar suara hati ini
biarkan aku berlari sejenak demi negeri
ijinkan aku menghunus sangkur yang kugenggam
ijinkan aku merobek dada itu
dua, tiga kematian biarlah terjadi
dan kemudian aku siap untuk mati..
*Hiatus*
BalasHapusOm Doni tampangnya sangar, tapi ga nyangka di balik semua itu tersimpan jiwa melankolis yg puitis ya...*cengo*
BalasHapus