jika hanya untuk berlari maka aku tak akan pergi sejauh ini. jika ini hanya untuk menghindar maka aku tak perlu terlalu lama sembunyi. aku semakin tak dapat memahami alasan apa yang membuat aku semakin takut. takut hanya kata itu yang selalu terngiang dalam pikiran ini. semakin lama aku menghindar dari ketakutan ini semakin besar rasa takut ini. aku hanya bisa berhalusinasi dan hanya bisa bermimpi bahwa semua ini tak pernah terjadi. entah harus sampai kapan aku akan menghindari ketakutan ku ini.
pagi ini hanya berjalan seperti biasa tak jauh berbeda dengan hari-hari yang lain. aku hanya terkurung dalam ruangan gelap tanpa tahu sekarang pagi atau malam. yang kutahu hanya setiap pagi selalu terdengar kicauan burung,serta separoh lanigit yang terlihat dari lubang angin. kulihat sepiring nasi basi dan sepotong tahu dan semangkok sayur telah tersedia di dalam ruangan ini. inilah makanan q setiap hari, makanan yang telah menemaniku selama ini. terkadang aku harus berbagi dengan tikus-tikus lapar dalam sel ini. ohh,,tuhan,,apakah kau benar-benar ada, karena tak lagi kurasakan kehadiranmu disini.
aku sekarang hanya bisa terdiam dan menunggu kapan aku akan bebas. kalian tak akan pernah tau rasanya terkurung dalam ruangan seperti ini. setiap hari hanya bergulat dan berkutat dengan sebuah ketakutan yang terkadang ketakutan itu hanya ilusi semata. entah darimana semua ketakutan itu berasal yang ku tahu semua itu begitu nyata.
terkadang sebuah pemikiran terlintas dalam benak ini untuk mengakhiri hidup yang tak berguna ini, untuk apa aku berlama-lama hidup jika hanya terkurung dan terkotak dalam ruangan ini. aku sekarang hanya seperti makhluk asing yang menyendiri dalam dunia ini. aku merasa aneh sendiri melihat wajah para penjaga yang setiap hari hanya menampakam mata bengalnya saat melihat aku dari sebuah lubang di pintu. yahh..hanya pada saat itulah aku merasa bahwa diriku masih menjadi manusia. aku kembali mengingat sebuah hal yang telah lama aku lupakan. dulu entah kapan aku pernah mengenal dan memiliki sahabat yang selalu bisa aku ajak bercanda dan aku ajak berbincang. masa itu adalah sebuah masa terindah yang pernah ada dalam hidupku. dimana aku masih dapat merasakan kenikmatan dan keindahan dunia ini.
apa ini ??,basah, hah aku menangis, hahahahahahahahhaha..aku menangis.. lihat kawan aku kembali menangnis dan sedih. aku kembali duduk di atas tempat tidur reyot bau pesing. aku menangis kawan, setelah sekian lama aku melupakan bagaimana rasanya menangis. ku kira air mata ini tak akan keluar kembali. ternyata aku masih seorang manusia. tapi aku telah kehilangan rasa dan semangat untuk memikirkan apakah aku masih manusia atau tidak. yang aku pikirkan dalah bagaimana aku bisa bertahan dan bertahan dalam tekanan dan lingkupan ketakutan yang selalu menghampiriku..
Jika mentari telah menghilang di balik tembok usang
dan separo langit yang kulihat menjadi merah menyala
maka malam akan tiba dan menjemput ketakutan
dan memaksaku untuk duduk terdiam dalam kengerian
terkadang sebuah pemikiran terlintas dalam benak ini untuk mengakhiri hidup yang tak berguna ini, untuk apa aku berlama-lama hidup jika hanya terkurung dan terkotak dalam ruangan ini. aku sekarang hanya seperti makhluk asing yang menyendiri dalam dunia ini. aku merasa aneh sendiri melihat wajah para penjaga yang setiap hari hanya menampakam mata bengalnya saat melihat aku dari sebuah lubang di pintu. yahh..hanya pada saat itulah aku merasa bahwa diriku masih menjadi manusia. aku kembali mengingat sebuah hal yang telah lama aku lupakan. dulu entah kapan aku pernah mengenal dan memiliki sahabat yang selalu bisa aku ajak bercanda dan aku ajak berbincang. masa itu adalah sebuah masa terindah yang pernah ada dalam hidupku. dimana aku masih dapat merasakan kenikmatan dan keindahan dunia ini.
apa ini ??,basah, hah aku menangis, hahahahahahahahhaha..aku menangis.. lihat kawan aku kembali menangnis dan sedih. aku kembali duduk di atas tempat tidur reyot bau pesing. aku menangis kawan, setelah sekian lama aku melupakan bagaimana rasanya menangis. ku kira air mata ini tak akan keluar kembali. ternyata aku masih seorang manusia. tapi aku telah kehilangan rasa dan semangat untuk memikirkan apakah aku masih manusia atau tidak. yang aku pikirkan dalah bagaimana aku bisa bertahan dan bertahan dalam tekanan dan lingkupan ketakutan yang selalu menghampiriku..
Jika mentari telah menghilang di balik tembok usang
dan separo langit yang kulihat menjadi merah menyala
maka malam akan tiba dan menjemput ketakutan
dan memaksaku untuk duduk terdiam dalam kengerian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar