Aku duduk terdiam di tepian jendela tua yang
lapuk termakan waktu. Aroma kopi hitam menyebar memenuhi ruangan ini. Masih
tersisa beberapa batang rokok yang tergelatak d lantai sisa semalam. Hangat
mentari yang menyongsong pagi mulai merasuk kedalam sela-sela jiwa ini.
Kurasakan sepasang tangan lembut memelukku dari belakang. Tampaklah olehku
seorang wanita yang buatku tergoda semalam suntuk. Kutatap matanya yang begitu
sayu dalam dinginnya pagi, tak kulihat secercah caya dalam sepasang mata itu.
Telah lama semangat hidup menghilang dari dalam dirinya. Sekarang yang aku
lihat tak lebih dari boneka berdaging yang kosong. Percumbuan semalam hanya
sebuah bukti tak berarti kalau dia masih hidup.
29 Feb 2012
26 Feb 2012
nyanyian rahwana
rahwana |
malam akankah kau membisu,
hanya menatap dengan kehinaan itu
dari balik celah mega yamadipati mengintip
tersenyum indah menanti mati ku
ohh,,para dewa di agungkan jagad
inikah akhir hidup ini,,
mati dalam kenistaan tanpa arti..
anjing pergi melihatku..
brekakasan menari indah d pucuk cemara merah.
tawa mereka menggelegar mengguncang mega,,
bunga-bunga darah melintas dan memebayang dalam benak
kutuk yahh,,inilah kutuk bagiku..
jika ini matiku,
jika ini akhir milikku,,
biarkan ku nikmati saat batara surya bangkit..
membakar tubuh ini..
tiada guna hidup ini,,
hanya mencumbu angan yang terlanjur layu.
kematian semakin mendekat..
menjilat-jilat ekor hidup q..
ouwhh,,,,
matahari redup..
rembulan telanjang..
bambu kering kembali hidup
sampai kapan aku hidup..
jika hanya menanti ajal yang menghadang..
anak bajang bermain riang..
di atas tubuh bangkai ini,,
inilah nasib ku..
terkapar dalam ambang hidup dan mati
menatii ajal bersama dunia yang semakin tua..
19 Feb 2012
kekangan sangkar
Setiap pagi aku hanya terkurung dalam sangkar, makan pun hanya menunggu
suapan dari majikanku. Inilah duniaku yang baru terbatasi oleh jeruji-jeruji
bambu yang mengrungku. Aku tak lebih dari dari budak kesenangan majikanku. Setiap pagi aku hanya menunggu ketika
majikanku menjentikan jarinya dan aku
harus berkicau serta mendengar pujian-pujian basi yang sering dia
lontarkan di hadapanku setiap pagi. Inilah hidupku yang membosankan aku hanya
bisa membayangkan betapa indah dan nikmatnya sebuah kebebasan. Tapi, aku merasa
bahwa kebebasan yang aku idamkan itu mulai pergi menjauhi diriku saat ini.
Angan-angan kebebasan yang selama ini aku mimipikan hanya menyisakan sebuah
cerita usang di balik jeruji bambu.
Langganan:
Postingan (Atom)