Aku : "hei pernahkah kau bersedih dan menangis dsna"
Aku : "setiap waktu aku dsni menetiskan air mata,,dan kini aku tenggelam"
Aku : "tenggelam,,maksudmu ?"
Aku : "aku d sni tenggelam,setiap kali kau putus asa,,aku tenggelam dalam laut hitam yang begitu pekat,tercekik dan menjerit"
Aku : "maaf"
Aku : "sudahlah mungkin ini memang nasibku tersimpan dan terkunci dalam dirimu,,aku hanya diam dan menunggu"
Aku : "apa yang kau tunggu"
Aku : "aku menunggu sampai kau membuat celah d hatimu,,dan bia buatku keluar"
Aku : "hahahahahahha,,ya suatu saat kita akan gantian,,aku jadi kau,,dan kau jadi aku"
Aku : "ya,,aku selalu menunggu,,aku sudah bosan tenggelam dsni,,hanya sendiri,dan tercekik"
Aku : "maaf,,aku telah buatmu tersiksa dengan semua itu,tapi mungkin kau mmng pantas dstu"
Aku : "hahahah,,hei jgn kau mulai pertangkaran anatara kita"
Aku : "pertengkaran,,aku tak bertengkar,,hanya berkata sesua fakta"
Aku : "yah,,terserah apa katamu"
Aku : "hahah"
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku : "aku bingung pada manusia"
Aku : "apa yang kau bingungkan mereka juga ras mu bukan,,para monyet berjalan itu"
Aku : "aku bingung kenapa mereka begitu terbiasa dengan rasa sakit"
Aku : "karena kalian bodoh"
Aku : "bodoh katamu,,banyak yang bilang rasa sakit it awal kebahagiaan"
Aku : "ataukah kalian bodoh,,terlalu mengagungkan rasa sakit,,atau karena kalian sudah terbiasa dengan rasa sakit.samapai kita seakan2 membuat rasa sakit itu seperti barang berharga yang sealau kita jaga keberadaan'a"
Aku : "bukan,,kami tak bodoh,,kami percaya rasa sakit itu pasti akan terbalas dengan keindahan"
Aku : "hei,,kau,!!kenapa kau balik membela mereka bukankah kau yang memeprtanyakan mereka"
Aku : "hahaha,,,ya aku juga manusia jgn kau hilangkan itu,,memang aku mempertanyakan mereka tapi aku juga salah satu dari mereka"
Aku : "Yah,,kau beda dengan ku,,aku hanya jiwa,,tapi aku bisa merasakan lebih darimu,,aki tau kelemahan dan kekuatan kalian denga rasa sakit itu"
Aku : "rasa sakit memeng telah melekat dan membekas,kami telah terbiasa dengan sesuatu yang mereka bilang SAKIT itu,karena itu kami telah terbiasa dan tak takut"
Aku : "tapi kalian terlalu bodoh,,kenapa kalian memilih rasa sakit jika kebahagiaan itu ad"
Aku : " bahagia dan rasa sakit itu seperti jarum jam yang selalu berkejaran dan berusaha saling mendahului"
Aku : " yah,,,terserah katamu,,tapi aku menganggap itu suatu kebodohan,dan suatu saat kau akan mati denga rasa sakit itu"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
What doesn't kill you, makes you stronger. Jadikan rasa sakit itu pecut untuk membuatmu semakin tegar menghadapi hidup
BalasHapusthanks claude,, gpp,,ini cuma sebuah dialog yanf sering aku lakukan ma temen2,,dan aku representasikan d tulisan ini
BalasHapus