ada gusar yang tertinggal
ada kesal yang terpendam
ada rindu yang terlupakan
ada senyuman yang terabaikan
menatap kosong sendiri
berurai air mata menjelang pagi
ada buliran air mata yang masih tersisa
dalam embun pagi ini
kabut tebal menepi
terpinggirkan oleh surya yang kian meninggi
namun kiranya arakan awan masih berbaik hati
tutupi caya surya yang kian menyengat ini
sama rasa sama kata
sama berdiri sama hidup
berjalan teriring tangan terkait
bertukar sapa dan senyuman murni
haruskah beda jadi penghalang
jika kita saling bertukar senyuman
haruska darah kembali tertumpah
jika berpelukan ternyata lebih indah
erang bayi di ujung hari
mencari susu ibu yang telah mati
haruskah kita tambah semua derita
jika hanya berujung pada duka
mari kembali menjadi kanak-kanak
dimana semua adalah sama
dimana senyuman dan tawa selalu berhamburan
tanpa ada beda apapun jua
mari kita kembali kepada awal
kepada hati tanpa dendam
kepada senyuman yang begitu menggoda
kepada keakraban yang mulai terlupa.
bener hidup itu terus melaju :)
BalasHapusentahlah sya selalu suka puisi kamu kak
terima kasih, heheh
Hapuspostingan soal puisi terus bang? :D
BalasHapuslah, emang ane buat blog cuma buat posting puisi aja, ckckkc
Hapus:')A part of this poet, I can feel it. Nice :) Kapan-kapan ajari aku bikin puisi hehe
BalasHapus