Aku : "sedang apa kau?"
Aku : "tak kau lihatkah,,aku sedang memegang sebatang rokok"
Aku : "dan aku juga melihat dirimu d batang rokok itu"
Aku : "apa yg kau maksudmu,aku tak mengerti"
Aku : "kau hanya seperti asap rokok yang akan hilang,,yah,,eksistensimu hanya seperti asap yang akan hilang"
Aku : "yah,,walau pun akan hilang aku sudah senang karena bisa memberikan kepuasan pada orang yang menghisap rokok itu"
Aku : "hemm,hanya kepuasan sesaat dan itu cuma ilusi sementara"
Aku : "walau ilusi setidak'a aku pernah ada"
Aku : "yah,,memang ada masa'a kau akan terlupa begitu juga aku yang akan semakin terlupa,,dalam keberadaan yang seperti ini"
Aku : "memang seperti sebatang rokok yang terus tergerus oleh bara,,dan mengepulkan asap kenikmatan ilusi"
Aku : "yah,,eksistensi palsu"
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku : "dia hilang tersapu angin,,tapi aroma masih tertinggal"
Aku : "ya dan aku yang terdiam dalam hatimu akan mengikuti eksistensi asap rokok"
Aku : "kau dan aku sama,kita berdua dalam satu tubuh yang trus tergerus arang waktu..dan akhirnya menghilang tertiup angin masa"
Aku : "yah,,mari kita nikmati saja sebatang rokok itu,,mumpung dia masih tersisa,,sebelum dia habis dan menghilang"
Aku : "yah,,rokok,,yang baik dan buruk,yang di lecehkan dan d butuhkan"
Aku : "hahahha,, ya itulah dirimu,,apakah kau baik atau tidak taka ad yang tau,,hanya aku dan TUHANMU yang tau,,apa yang kau pikirkan"
Aku : "hahahahahhahahahahahahahhaha"
Aku : "puas sekali tawamu,,menyembunyikan kegelapan dalam keindahan,,seperti rokok yng menyimpak kesakitan dalam kenikmatan"
Aku : " oh,kawan,,mmng kau yang paling tau tentang isis dari seonggok daging ini"
Aku : "hemm,,dan aku masih bingung dengan pikiranmu"
Aku : "sudahlah kawan..mari kita duduk dan nikmati sebatang rokok kehidupan ini"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar