pada awalnya lekra adalah sebuah bentuk lembaga kebudayaan sayap kiri ( komunis) d Indonesia. lekra ini hanya bertujuan untuk menghimpun para sastrawan sayap kiri yang ada. para pendiri lekra beranggapan bahwa seni atau sastra tidak bisa di hilangkan darai unsur rakyat. anggapan ini dapat di lihat dalam mukadimah lekra paragraf pertama yang berbunyi :
"Menyadari, bahwa rakjat adalah satu-satunya pentjipta kebudajaan, dan bahwa pembangunan kebudajaan, dan bahwa pembangunan kebudajaan Indonesia baru hanja dapat dilakukan oleh rakjat, maka pada hari 17 Agustus 1950 didirikan Lembaga Kebudajaan Rakjat, disingkat Lekra."
dari sini bisa kita lihat bahwa orang-lekra beranggapan bahwa sastra dan seni itu harus berhubungan dengan yang namanya rakyat,karena merekalah yang telah memebentuk seni itu.
jika berdasarkan perspektif saya maka tidak ada masalah seharusnya dengan Lekra ini karena budaya mmng berasal dari rakyat, kesenian adalah suatu bentuk kebebasan dan merupakan hak yang mendasar dari setiap insan manusia,,lalu ada pa dengan Lekra ini kenapa mereka menghilang dari sejarah kita.
malam ini aku sedikit mendengar kenapa badan lekra ini menghilang..
jika kita lihat lagi posisi lekra ini yang merupakan suatu lembaga kebudayaan sayap kiri yang di gagas oleh Aidit,nyoto,dll yang notabene adalah para tulang punggung partai PKI d Indonesia,,mungkin inilah yang menyebabkan keberadaan lekra d tiadakan..karena pada masa2 itu pergunjingan mengenai PKI begitu besar dan kuat,,
jika kita lihat lagi posisi lekra ini yang merupakan suatu lembaga kebudayaan sayap kiri yang di gagas oleh Aidit,nyoto,dll yang notabene adalah para tulang punggung partai PKI d Indonesia,,mungkin inilah yang menyebabkan keberadaan lekra d tiadakan..karena pada masa2 itu pergunjingan mengenai PKI begitu besar dan kuat,,
D.N AIDIT
njoto
itu dua foto para pendiri dan penggagas lekra
sebenarnya masih banyak lagi para pendiri lekra,,tapi saya hanya menemukan dua orang tersebut karena masih terbatasnya akses data yang saya miliki..
terbebas dari semua hal yang ada entah itu penyimpangan atau tidak dari lembaga kebudayaan Lekra ini..
saya pribadi hanaya berakata bahwa seni adalah suatu bentuk dari ekspresi terdasar dari pikira,, pandangan, dan perasaan seorang manusia. entah itu ada hubunganya dengan ideologi atau politik, seni itu indah dengan setiap keadaan yang menyertai pembuatannya..
oia ni ada lampiran lengkap mengenai mukadimah Lekra yang di kuat dalam salah satu media masa, ( tadi saya mencari2 dan dapet)
semoga berguna saja untuk menambah wawasan dan pengetahuan sejarah sastra kita walau bahan yang saya berikan masih jauh dari lengkap
Lembaga Kebudajaan Rakjat.
Mukaddimah
Mukaddimah
Menyadari, bahwa rakjat adalah satu-satunya pentjipta kebudajaan, dan bahwa pembangunan kebudajaan, dan bahwa pembangunan kebudajaan Indonesia baru hanja dapat dilakukan oleh rakjat, maka pada hari 17 Agustus 1950 didirikan Lembaga Kebudajaan Rakjat, disingkat Lekra. Pendirian ini terjadi ditengah-tengah proses perkembangan kebudajaan jang sebagai hasil keseluruhan daja-upaja manusia setjara sadar untuk memenuhi, setinggi-tingginya kebutuhan hidup lahir dan batin, senantiasa madju dengan tiada putus-putusnja. Revolusi Agustus 1945 membuktikan, bahwa pahlawan di dalam peristiwa bersedjarah ini, seperti halnja di dalam seluruh sedjarah bangsa kita, tiada lain adalah rakjat. Rakjat Indonesia dewasa ini adalah semua golongan di dalam masjarakat jang menentang pendjadjahan. Revolusi Agustus adalah usaha pembebasan diri rakjat Indonesia dari pendjadjahan dan peperangan, pendjadjahan dan penindasan feodal. Hanja djika panggilan sedjarah ini Revolusi Agustus terlaksana, djika tertjipta kemerdekaan dan perdamaian serta demokrasi, kebudajaan rakjat bisa berkembang bebas. Kejakinan tentang kebenaran ini menjebabkan Lekra bekerdja membantu pergulatan untuk kemerdekaan tanahair untuk perdamaian diantara bangsa-bangsa, di mana terdapat kebebasan bagi perkembangan kepribadian berdjuta-djuta rakjat. Lekra bekerdja chusus dilapangan kebudayaan, dan untuk masa ini terutama dilapangan kesenian dan ilmu. Lekra menghimpun tenaga dan kegiatan seniman-seniman, sardjana-sardjana pekerdja-pekerdja kebudajaan lainnja. Lekra membantah pendapat bahwa kesenian dan ilmu bisa terlepas dari masjarakat. Lekra mengadjak pekerdja-pekerdja kebudajaan untuk dengan sadar mengabdikan daja-tjipta, bakat serta keahlian mereka guna kemadjuan Indonesia, kemerdekaan Indonesia, pembaruan Indonesia. Zaman kita dilahirkan oleh sedjarah jang besar, dan sedjarah bangsa kita telah melahirkan putera-putera jang baik dilapangan kesusastraan, senibentuk, musik, maupun dilapangan-lapangan kesenian lain dan ilmu. Kita wadjib bangga bahwa kita terdiri dari suku-suku jang masing-masingnja mempunjai kebudajaan jang bernilai. Keragaman bangsa kita ini menjediakan kemungkinan jang tiada terbatas untuk pentjiptaan jang sekaja-kajanja serta seindah-indahnja. Lekra tidak hanja menjambut setiap sesuatu jang baru; Lekra memberikaan bantuan jang aktif untuk memenangkan setiap jang baru madju. Lekra membantu aktif perombakan sisa-sisa "kebudajaan" pendjadjahan jang mewariskan kebodohan,rasarendah serta watak lemah pada bangsa kita. Lekra menerima dengan kritis peninggalan-peninggalan nenek mojang kita, mempeladjari dengan saksama segala-gala segi peninggalan-peninggalan itu, seperti halnja mempeladjari dengan saksama pula hasil-hasil tjiptaan kelasik maupun baru dari bangsa lain jang manapun, dan dengan ini berusaha meneruskan setjara kreatif tradisi jang agung dari sedjarah dan bangsa kita, menudju kepentjiptaan kebudajaan nasional jang ilmiah. Lekra menganjurkan kepada anggota-anggotanja, tetap djuga kepada seniman-seniman sardjana-sardjana dan pekerdja-pekerdja kebudajaan lainnja diluar Lekra, untuk setjara dalam mempeladjari kenjataan, dan untuk bersikap setia kepada kenjataan dan kebenaran. Lekra mengandjurkan untuk mempeladjari dan memahami pertentangan-pertentangan jang berlaku didalam masjarakat maupun didalam hati manusia, mempeladjari dan memahami gerak perkembangannja serta hari depannja. Lekra menganjurkan pemahaman jang tepat atas kenjataan-kenjataan didalam perkembangnnja jang maju, dan mengandjurkan hal itu, baik untuk tjara-kerdja dilapangan ilmu, maupun untuk pentjiptaan dilapangan kesenian. Dilapangan kesenian Lekra mendorong inisitatif, mendorong keberanian kreatif, dan Lekra menjetujui setiap bentuk, gaja ,dsb., selama ia setia kepada kebenaran dan selama ia mengusahakan keindahan artistik jang setinggi-tingginja. Singkatnya, dengan menolak sifat anti-kemanusiaan dan anti-sosial dari kebudajaan bukan-rakjat, dengan menolak perkosaan terhadap kebenaran dan terhadap nilai-nilai keindahan. Lekra bekerdja untuk membantu pembentukan manusia baru jang memiliki segala kemampuan untuk memadjukan dirinja dalam perkembangan kepribadian jang bersegi banjak dan harmonis. Di dalam kegiatan Lekra menggunakan tjara salinjg-bantu,saling-kritik dan diskusi-diskusi persaudaraan didalam masalah-masalah pentjiptaan. Lekra berpendapat, bahwa setjara tegas berpihak pada rakjat dab lengabdi kepada rakjat, adalah satu-satunja djalan bagi seniman-seniman, sardjana-sardjana maupun pekerdja-pekerdja kebudajaan lainnja untuk mentjapai hasil jang tahanudji dan tahanwaktu. Lekra mengulurkan tangan kepada organisasi-organisasi kebudajaan jang lain dari aliran atau kejakinan apapun, untuk bekerdjasama dalam pengabdian ini. [Disalin ulang dari "Dokumen Kita", Majalah Kancah, Paris, Lampiran Khusus NO.10, TH.X, 1984].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar